Menteri Israel Mau Bongkar Makam Tokoh Jihad Palestina Izzuddin Al Qassam

Jakarta -

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir berjanji akan membongkar makam ulama Suriah yang juga aktivis nasionalis Arab, Izzuddin Al Qassam, tokoh yang namanya dibadikan menjadi sayap militer Hamas. Makam Al Qassam terletak di Haifa, wilayah yang kini jadi bagian Israel.

Dilansir dari L'Orient Today, Jumat (12/12/2025), menteri sayap kanan Israel itu dikenal dengan sederet kontroversinya. Dia bahkan mengunggah video di X menunjukkan dirinya mendampingi pasukan keamanan ketika membongkar tenda doa di sebelah makam Izzuddin Al Qassam.

Al Qassam dikenal sebagai ulama sekaligus aktivis Suriah yang berjuang di Palestina sebelum berdirinya Israel pada 1948. Dia wafat dalam baku tembak pada 1935, berjuang melawan Inggris serta zionisme di Palestina yang kala itu statusnya masih di bawah mandat Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ben-Gvir, makam Al Qassam harus dipindahkan. Sebelumnya, pada Agustus lalu selama debat parlemen, dia juga menyerukan membongkar makam Al Qassam yang terletak di wilayah Israel itu.

Hamas mengutuk tindakan Ben-Gvir sebagai pelanggaran situs suci yang belum pernah terjadi sebelumnya dan upaya untuk menghapus ingatan suatu bangsa.

"Ekstremisme telah menjadi kebijakan resmi pemerintah, yang membutuhkan sikap internasional untuk menghentikan kebiadaban ini," kata pejabat Hamas Mahmoud Marawi dalam pernyataannya.

Dalam beberapa dekade bahkan kuburan Al Qassam telah dirusak beberapa kali. Dilaporkan juga pasukan keamanan menyingkirkan kamera pengawas di sekitar lokasi kuburan dan menangkap orang yang bertanggung jawab atas lokasi tersebut. Saat dikonfirmasi AFP, polisi Israel membantah keterlibatannya.

Menurut buku Kisah Sang Pencerah Tokoh-Tokoh Terkemuka Islam yang disusun Tim Penulis Smart Media, Syaikh Izzuddin Al Qassam lahir di Jabalah, Suriah pada 19 November 1882. Nama lengkapnya adalah Muhammad Izzuddin bin Abdul Qadir bin Musthafa bin Yusuf bin Muhammad al Qassam.

Al Qassam juga dikenal sebagai cendekiawan Islam yang memulai misinya mendidik masyarakat tentang agama dan hak-hak mereka, seperti dilansir Press TV. Khotbah, ceramah, dan perilaku pribadinya membuatnya populer di masyarakat.

Dia adalah tokoh yang melancarkan pergerakan di bawah tanah dan rahasia yang tidak terendus musuh. Gerakan tersebut hanya diketahui para sahabat dan mujahidin lainnya. Meski begitu, aktivitas pergerakan Izzuddin akhirnya terlacak oleh penjajah Inggris dan Yahudi.