6 Amalan Sunnah saat Maghrib, Salah Satunya Menutup Pintu

6 Amalan Sunnah saat Maghrib, Salah Satunya Menutup Pintu

Tia Kamilla - detikHikmah
Jumat, 05 Des 2025 18:30 WIB
6 Amalan Sunnah saat Maghrib, Salah Satunya Menutup Pintu
ilustrasi waktu maghrib Foto: Muhammad Syaif Ar Rijal/Wikimedia Commons
Jakarta -

Waktu maghrib adalah saat matahari tenggelam dan hari berganti malam. Ada beberapa amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW untuk menambah pahala sekaligus menjaga hati tetap dekat dengan Allah. Tidak hanya sholat maghrib itu sendiri, tetapi ada beberapa amalan yang bisa dilakukan sebelum dan sesudahnya.

Yuk simak beberapa sunnah ketika maghrib yang dianjurkan Rasulullah SAW berikut ini.

Amalan-amalan Sunnah Ketika Maghrib

Berikut ini adalah amalan-amalan yang bisa umat Islam lakukan saat Waktu maghrib yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Melaksanakan Sholat Sunnah Qobliyah dan Ba'diyah Maghrib

Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan ketika masuk waktu Maghrib adalah melaksanakan sholat sunnah qobliyah dan ba'diyah Maghrib. Sholat sunnah ini sebagai penyempurna kekurangan yang mungkin terjadi dalam sholat wajib.

Dikutip dari Buku Praktis Ibadah karya Irwan dkk., umat Islam dianjurkan menunaikan dua rakaat sebelum Maghrib (qobliyah) dan dua rakaat sesudahnya (ba'diyah).

ADVERTISEMENT

Sholat sunnah rawatib ini memiliki banyak keutamaan. Selain menambah kedekatan seorang hamba dengan Allah SWT, sholat ini juga menjadi bentuk persiapan hati dan pikiran sebelum sholat wajib serta menjadi penutup ibadah yang memperkuat kekhusyukan.

Adapun niat sholat sunnah qobliyah dan ba'diyah Maghrib sebagai berikut:

⦁ Niat Sholat Sunnah Qobliyah Maghrib

اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallī sunnatal-maghribi rak'atayni qabliyyatan mustaqbila al-qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Maghrib dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

⦁ Niat Sholat Sunnah Ba'diyah Maghrib

أصَلِّي سُنَّةَ بَعْدِيَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallī sunnata ba'diyyatal-maghribi rak'atayni mustaqbila al-qiblati lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sesudah Maghrib dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Dalam buku Fikih Sunnah 3 karya Sayyid Sabiq, sholat sunnah Maghrib ini dianjurkan untuk dikerjakan di rumah. Dari Mahmud bin Lubaid, ia berkata, Rasulullah SAW pernah mendatangi Bani Abdul Asyhal. Di sana beliau mengerjakan sholat Maghrib bersama. Setelah mengucapkan salam, Rasulullah SAW bersabda,

"Kerjakanlah sholat sunnah dua rakaat di rumah kalian." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasai).

2. Membaca Al-Quran Setelah Maghrib

Amalan sunnah ketika maghrib selanjutnya adalah membaca Al-Quran. Membaca Al-Qur'an setelah Maghrib menjadi salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan.

Membacanya juga termasuk ibadah yang disukai Allah SWT dan memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah memberikan syafaat saat hari kiamat. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, dari Abu Umamah Al-Bahili, Rasulullah SAW bersabda:

"Bacalah Al-Quran, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya." (HR. Muslim).

Berdasarkan buku Al-Qur'an sebagai Sumber Hukum karya Alik al Adhim, Rasulullah SAW juga menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur'an melalui salah satu hadits. Rasulullah SAW bersabda,

"Kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah ibadah, membaca Al-Quran secara bergiliran dan mengajarkannya terhadap sesamanya, akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketenteraman, akan terlimpah kepadanya rahmat dan mereka akan dijaga malaikat, juga Allah akan selalu mengingat mereka. (HR. Muslim).

Hadits tersebut menunjukkan bahwa membaca Al-Qur'an, baik memahami artinya maupun belum, tetap termasuk ibadah yang membawa banyak manfaat. Amalan ini menghadirkan rahmat Allah, menenangkan hati, serta menjadi cahaya dan keberkahan bagi rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Qur'an.

3. Mendengarkan Al-Quran

Masih merujuk pada buku yang sama, bukan hanya membaca Al-Qur'an yang bernilai ibadah, tetapi mendengarkannya juga memiliki pahala besar. Sebagian ulama bahkan menyebutkan bahwa pahala mendengarkan bacaan Al-Qur'an sebanding dengan pahala orang yang membacanya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-A'raf ayat 204,

وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Wa iżā quri'al-qur'ānu fastami'ū lahū wa anṣitū la'allakum turḥamūn(a).

Artinya: Jika dibacakan Al-Qur'an, dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar kamu dirahmati.

4. Perbanyak Berzikir kepada Allah SWT

Maghrib adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan doa kepada Allah SWT. Setelah menyelesaikan sholat, umat Islam bisa membaca zikir seperti istighfar, tasbih, tahmid, dan tahlil.

Rasulullah SAW juga mencontohkan untuk membaca doa-doa perlindungan, karena waktu Maghrib termasuk waktu ketika banyak gangguan setan. Dalam buku Berzikir Cara Nabi karya Abdur Razzaq Ash-Shadr dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk memperbanyak zikir dalam segala keadaan. Allah juga menjanjikan pahala besar dan balasan yang baik bagi siapa pun yang senantiasa mengingat-Nya. Hal ini tertuang dalam Al-Quran surah Al-Ahzab ayat 41-44,

- Ayat 41

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ

Yā ayyuhal-lażīna āmanużkurullāha żikran kaṡīrā(n),

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya."

-Ayat 42

وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا

Wa sabbiḥūhu bukrataw wa aṣīlā(n).

Artinya: "dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."

-Ayat 43

هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا

Huwal-lażī yuṣallī 'alaikum wa malā'ikatahū liyukhrijakum minaẓ-ẓulumāti ilan-nūr(i), wa kāna bil-mu'minīna raḥīmā(n).

Artinya: "Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari berbagai kegelapan menuju cahaya (yang terang benderang). Dia Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin."

-Ayat 44

تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهٗ سَلٰمٌ ۚوَاَعَدَّ لَهُمْ اَجْرًا كَرِيْمًا

Taḥiyyatuhum yauma yalqaunahū salām(un), wa a'adda lahum ajran karīmā(n).

Artinya: "Ucapan penghormatan (Allah kepada) mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari ketika mereka menemui-Nya ialah, "Salam," dan Dia siapkan untuk mereka pahala yang mulia."

Semua ayat tersebut menegaskan pentingnya memperbanyak zikir kepada Allah SWT serta besarnya pahala dan kebaikan yang akan diperoleh orang yang mengingat-Nya. Allah SWT selalu mengingat hamba-Nya, maka ingatlah pula kepada-Nya.

5. Menutup Pintu Rumah saat Maghrib

Amalan sunnah ketika Maghrib lainnya adalah menutup pintu rumah. Sebab Maghrib menjadi Waktu munculnya para setan dan jin yang identik dengan kegelapan. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW bersabda:

"Jika masuk awal malam - atau beliau mengatakan: jika kalian memasuki waktu sore - maka tahanlah anak-anak kalian karena setan sedang berkeliaran pada saat itu. jika sudah lewat sesaat dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup." (HR Bukhari dan Muslim)

Anjuran ini menunjukkan pentingnya menjaga keamanan rumah dan keluarga di waktu Maghrib. Meski begitu, perintah menutup pintu tidak berlaku jika ada kebutuhan mendesak atau alasan penting untuk membukanya.

6. Jangan Biarkan Anak-anak dan Hewan Ternak Keluar saat Maghrib

Selain itu, amalan sunnah ketika Maghrib juga dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

"Jangan lepaskan hewan-hewan ternak dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sampai berlalunya awal Isya karena para setan berkeliaran antara waktu terbenamnya matahari sampai berlalunya awal isya." (HR. Muslim no. 2013).

Larangan ini termasuk sunnah yang dianjurkan saat waktu Maghrib. Dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW mengingatkan agar tidak melepaskan anak-anak dan hewan ternak ketika matahari terbenam hingga masuk awal Isya. Pada waktu tersebut, para setan banyak berkeliaran dan bisa mengganggu manusia maupun hewan.

Anjuran ini menunjukkan pentingnya menjaga keamanan keluarga di waktu-waktu rawan, sekaligus bentuk kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya agar terhindar dari bahaya yang tidak terlihat.

Wallahu a'lam.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads