Guru adalah sosok yang berjasa besar dalam menyampaikan ilmu dan membimbing manusia menuju jalan kebenaran. Dalam Islam, kedudukan guru sangat dimuliakan karena melalui merekalah ilmu dapat dipahami, diamalkan, dan memberi keberkahan dalam kehidupan.
Melansir buku Agar Hidup Selalu Berkah karya Habib Syarief Muhammad Alaydrus, penghormatan kepada guru juga sejalan dengan perintah Allah SWT dalam Al-Qur'an, khususnya dalam menjaga sikap hormat kepada orang-orang berilmu. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Mujadalah ayat 11:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥū fil-majālisi fafsaḥūyafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzū fansyuzū yarfa'illāhul-lażīnaāmanū minkum, wal-lażīna ūtul-'ilma darajāt(in), wallāhu bimāta'malūna khabīr(un).
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah," (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Ayat ini menunjukkan bahwa orang berilmu, termasuk guru, memiliki kedudukan mulia di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, menghormati guru menjadi bagian dari adab yang harus dijaga oleh setiap murid.
Berikut hadits tentang menghormati guru lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya yang dapat menjadi pedoman dalam menimba ilmu.
Hadits Tentang Menghormati Guru dan Artinya
Berikut ini adalah beberapa hadits tentang menghormati guru dan pentingnya menuntut ilmu beserta artinya:
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: من أكرم عالما فقد أكرمني، ومن أكرمني فقد أكرم الله، ومن أكرم الله فمأواه الجنة
Wa qālan-nabiyyu ṣallallāhu 'alaihi wa sallam: Man akrama 'ālimanfaqad akramanī, wa man akramanī faqad akramallāh, wa man akramallāha fa-ma'wāhu al-jannah.
Artinya: Barang siapa memuliakan orang alim (guru) maka ia memuliakan aku. Dan barang siapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah. Dan barang siapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga (Kitab Lubabul Hadits).
Selain itu, di dalam jurnal TARQIYATUNA yang berjudul Adab Murid Terhadap Guru dalam Perspektif Hadits karya Almaydza Pratama Abnisa, terdapat hadits yang mengajarkan kita untuk menghormati, memuliakan para guru. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ahmad dan At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا وَ يَرْحَمْ أَصَغِيرِ
Laysa minnā man lam yuwaqqir kabīranā wa yarḥam ṣaghīranā.
Artinya: "Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda."
Hadits Tentang Keutamaan Menyampaikan Ilmu
Dikutip dari buku Adab Menuntut Ilmu karya Abu Hasan Mubarok, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَمَ عِلْمًا أَلْجَمَهُ اللهُ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ يَوْمَ القِيَامَةِ"، وقوله" : خُيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ"، وقوله: "إِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلَّمًا
Man katama 'ilman aljamahullāhu bilijāmin min nārin yaumal-qiyāmah, wa qawlah: Khairukum man ta'allamal-Qur'āna wa 'allamahu, waqawlah: Innamā bu'itstu mu'alliman.
Artinya: "Barang siapa yang menyembunyikan ilmu, maka akan didera dari api neraka di hari kiamat. Juga sabda Beliau; Sesungguhnya yang paling baik di antara kalian adalah mereka yang belajar al-Qur'an dan mengajarkannya. Juga sabdanya pula; Sesungguhnya saya diutus sebagai seorang guru."
Hadits ini menegaskan bahwa menyebarkan ilmu adalah bagian dari adab penting, baik bagi guru maupun murid. Menyembunyikan ilmu justru mendapat ancaman keras.
Dalil Al-Quran Betapa Allah SWT Memuliakan Guru
Melansir dari sumber sebelumnya, yaitu buku Agar Hidup Selalu Berkah dan buku Adabul 'Alim Wal Muta'allim karya Imam Nawawi, di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang menegaskan pentingnya mencari, mempelajari, dan memuliakan guru atau para ulama:
Surah Az-Zumar Ayat 9
اَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ اٰنَاۤءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَاۤىِٕمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِ ࣖ
Amman huwa qānitun ānā'al-laili sājidaw wa qā'imay yaḥżarul-ākhirata wa yarjū raḥmata rabbih(ī), qul hal yastawil-lażīna ya'lamūnawal-lażīna lā ya'lamūn(a), innamā yatażakkaru ulul-albāb(i).
Artinya: "(Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dalam keadaan bersujud, berdiri, takut pada (azab) akhirat, dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah (Nabi Muhammad), "Apakah sama orang-orang yang mengetahui (hak-hak Allah) dengan orang-orang yang tidak mengetahui(hak-hak Allah)?" Sesungguhnya hanya ulul albab (orang yang berakal sehat) yang dapat menerima pelajaran."
Surah Fathir Ayat 28
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَاۤبِّ وَالْاَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ كَذٰلِكَۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
Wa minan-nāsi wad-dawābbi wal-an'āmi mukhtalifun alwānuhūkażālik(a), innamā yakhsyallāha min 'ibādihil-ulamā'(u), innallāha'azīzun gafūr(un).
Artinya: "(Demikian pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama.635) Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
Simak Video "Video Selamat Hari Guru! Coba Spill dong Siapa Sih Guru Favoritmu?"
(lus/lus)