Rezeki adalah salah satu unsur yang membuat sebuah keluarga tenteram dan bahagia. Rezeki yang halal bisa membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Menurut buku 29 Dosa Suami Istri yang Menghalangi Datangnya Rezeki karya Ibnu Mas'ad Masjhur, setiap anggota keluarga memang membawa rezekinya masing-masing. Namun, pintu rezeki bisa tertutup akibat dari perbuatan kita sendiri.
Sebagai umat Islam yang baik kita perlu mengetahui bahwa ada beberapa perbuatan buruk atau dosa yang bisa menghalangi lancarnya rezeki dalam rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau tidak dihindari, dosa ini akan menutup pintu rezeki dalam rumah tangga, sehingga keluarga akan merasa kesulitan dan kekurangan.
7 Dosa yang Menutup Pintu Rezeki Rumah Tangga
Berikut ini 7 dosa yang wajib dijauhi oleh pasangan suami istri yang dirangkum dari berbagai sumber:
1.Berkhianat pada Istri dan Anak
Menurut buku 29 Dosa Suami Istri yang Menghalangi Datangnya Rezeki karya Ibnu Mas'ad Masjhur. Di dalam rumah tangga, suami disebut sebagai perantara rezeki bagi keluarga.
Namun, jika si suami menggunakan rezeki untuk pergi ke tempat judi, karaoke, atau demi kesenangan pribadi, itu adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah dalam rumah tangga. Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh tidaklah engkau menginfakkan harta dengan tujuan mengharapkan wajah Allah, kecuali kamu akan mendapatkan pahala, hingga makanan yang kamu berikan kepada istrimu." (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW juga bersabda, bahwa setiap rupiah yang suami berikan kepada istri dan keluarga, lebih mulia daripada memberikannya kepada orang lain dengan tujuan apa pun.
"Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu, maka pahalanya lebih besar menafkahkan untuk keluarga." (HR. Muslim no.995).
2. Melupakan Orang Tua
Saat seorang anak memutuskan untuk menikah, namun ia lupa dengan jasa orangtuanya, maka pintu rezeki dalam rumah tangga anak itu akan tertutup. Sebab, orangtua adalah salah satu pintu rezeki bagi anak. Allah SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 14:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Wa washshainal-insâna biwâlidaîh, ḫamalat-hu ummuhû wahnan 'alâ wahniw wa fishâluhû fî 'âmaini anisykur lî wa liwâlidaîk, ilayyal-mashîr
Artinya: "Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kembalimu. (QS. Luqman:14).
Ayat di atas memberikan perintah kepada kita, agar senantiasa mengingat jasa-jasa orangtua dalam kondisi apa pun, bahkan setelah berumah tangga.
Orangtua yang dimaksud, menurut Imam Ghazali RA ada tiga, yaitu orangtua kandung, orangtua pasangan atau mertua, dan orangtua yang mengajari ilmu atau guru.
3. Berzina
Masih mengutip sumber sebelumnya, zina adalah salah satu dosa besar. Tak hanya bisa menutup pintu rezeki dalam rumah tangga, berzina juga berdampak pada kehidupan agama, sosial, dan lainnya.
Zina berasal dari hal-hal seperti mengagumi perempuan lain diam-diam, pacaran lagi dengan wanita lain, menonton film porno, memuji wanita lain daripada istri, maka semua ini harus dihindari. Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai sekalian orang-orang Islam, takutlah kalian dari zina. Sungguh padanya enam ancaman; tiga di dunia dan tiga yang lain di akhirat. Yang di dunia adalah hilangnya kharisma wajah, pendeknya umur, dan kefakiran yang berkepanjangan. Adapun yang di akhirat adalah kemurkaan Allah SWT, buruknya hisab, dan azab neraka."
4. Meninggalkan Salat
Salat adalah kewajiban bagi setiap umat Islam. Meninggalkan salat merupakan dosa besar yang hanya bisa dimaafkan dengan bertaubat.
Salat menjadi pintu datangnya rezeki, maka saat suami atau istri meninggalkan salat maka mereka telah menutup pintu rezeki itu sendiri.
5. Bersikap Egois
Mengutip buku Magnet Rezeki Suami Istri karya Ibnu Mas'ad M, keluarga yang baik adalah keluarga yang saling membantu, bahu-membahu menyelesaikan pekerjaan rumah. Namun, tidak sedikit keluarga yang bisa diajak kerja sama.
Bahkan, merasa paling berjasa dalam mencari rezeki. Bersikap egois seperti ini, tentu bisa merusak rumah tangga yang berujung pada perceraian.
Selain itu, bisa menutup pintu rezeki, cenderung tidak bahagia, membuat pasangan terluka. Saat pasangan terluka, tidak menutup kemungkinan doa-doa buruk terucap. Hal inilah yang bisa menghambat rezeki dalam rumah tangga.
Baca juga: Jumlah Anak Nabi Adam AS dan Nama-namanya |
6. Saling Menyakiti
Perselisihan dalam rumah tangga adalah hal yang wajar. Namun, terkadang ada sebagian orang ada yang tidak mudah melupakan perlakuan buruk seseorang dan berujung ingin membalas dendam.
Saat suami atau istri saling menyakiti, hal ini bisa menutup pintu rezeki. Sebab, suami yang diwajibkan oleh agama dan digariskan dalam Al-Quran untuk menggauli istrinya sebaik mungkin, justru menyakitinya. Begitu pula sebaliknya, jika seorang istri menyakiti suaminya, maka ia telah durhaka.
7. Melakukan Pekerjaan yang Haram
Dilansir dari sumber sebelumnya, ada beberapa orang yang mencari rezeki dengan cara yang haram. Contohnya adalah korupsi, menipu orang lain, dan lainnya. Perbuatan-perbuatan itu jelas dilarang oleh agama dan akan menutup pintu rezeki dalam rumah tangga.
Hal ini sangat disayangkan, apalagi jika harta haram itu diberikan kepada keluarga, istri dan anak-anaknya. Jika rezeki yang didapatkan berasal dari cara yang haram, maka tidak heran jika anaknya tumbuh dan terjerumus ke dalam hal-hal yang haram juga.
Padahal Allah berfirman telah menyediakan berbagai rezeki yang halal dan tidak akan pernah habis, asal kita mau mencari cara untuk menjemput rezeki dengan cara-cara yang halal. Berikut adalah firman Allah SWT dalam surah Al-Isra ayat 70:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًاࣖ
Wa laqad karramnâ banî âdama wa ḫamalnâhum fil-barri wal-baḫri wa razaqnâhum minath-thayyibâti wa fadldlalnâhum 'alâ katsîrim mim man khalaqnâ tafdlîlâ
Artinya: "Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna."
"Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak keturunan Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan. Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan sungguh Kami telah melebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. Al-Isra).
(inf/inf)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB