Arab Saudi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluar atas konflik Israel-Palestina. Seruan ini disampaikan dalam konferensi perdamaian yang dipimpin bersama oleh Kerajaan Arab Saudi dan Perancis di sela-sela Sidang Umum PBB, Senin (22/9/2025).
Dilansir dari Arab News, Selasa (23/9/2025) Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Salman, menyampaikan pernyataan atas nama Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Dalam sambutannya, ia menyerukan pengakuan global terhadap Negara Palestina serta penghentian agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangeran Faisal juga menyampaikan salam dari Raja Salman dan harapan Putra Mahkota agar konferensi tersebut mencapai keberhasilan. Ia secara khusus berterima kasih kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron atas deklarasi resmi pengakuan Perancis terhadap Palestina.
Kecaman terhadap Agresi Israel
Konferensi satu hari itu berlangsung di tengah meningkatnya kekerasan di Timur Tengah. Pangeran Faisal mengutuk serangan Israel di Gaza, Tepi Barat, dan Al-Quds Al-Sharif (Yerusalem). Ia menyebut tindakan tersebut sebagai "kejahatan brutal" serta pelanggaran terhadap kedaulatan negara-negara Arab dan muslim, termasuk serangan baru-baru ini di Doha.
"Tindakan-tindakan ini menunjukkan upaya Israel melanjutkan praktik agresif yang mengancam perdamaian regional maupun internasional, serta melemahkan proses perdamaian di kawasan," tegasnya.
Solusi Dua Negara sebagai Jalan Damai
Dalam pernyataannya, Pangeran Faisal menekankan bahwa hanya implementasi solusi dua negara yang dapat mewujudkan perdamaian abadi. Ia menyambut baik hasil pemungutan suara Majelis Umum PBB terkait Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara. Resolusi tersebut didukung oleh 142 dari 193 negara anggota PBB.
"Dukungan ini mencerminkan keinginan komunitas internasional untuk menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina dan mengukuhkan hak-hak historis mereka sesuai kerangka hukum internasional, resolusi PBB, dan Inisiatif Perdamaian Arab," ujarnya.
Komitmen Saudi terhadap Perdamaian
Arab Saudi, lanjutnya, siap bekerja sama dengan Prancis serta negara-negara lain untuk menindaklanjuti hasil konferensi. Tujuannya adalah menghentikan perang di Gaza, mencegah tindakan sepihak yang merusak kedaulatan Palestina, dan mendirikan negara Palestina merdeka di sepanjang perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Menutup pernyataannya, Pangeran Faisal berterima kasih kepada negara-negara yang telah mengakui Palestina secara resmi maupun yang berencana melakukannya. Ia mendesak negara lain mengambil langkah bersejarah serupa.
"Pengakuan ini akan menjadi dorongan besar bagi implementasi solusi dua negara, tercapainya perdamaian komprehensif di Timur Tengah, serta lahirnya realitas baru di mana kawasan dapat menikmati stabilitas dan kemakmuran," tandasnya.
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
MUI Konfirmasi Dugaan Nampan MBG Terpapar Minyak Babi
Isi Deklarasi New York: Upaya PBB Damaikan Palestina-Israel