Setiap makhluk hidup akan mengalami kematian. Sebagai manusia, kepergian orang terdekat utamanya orang tua tentu menimbulkan luka mendalam.
Rasa kehilangan menjadi kian berat jika ada perlakuan atau perkataan yang menyakiti hati orang tua namun belum sempat terucap kata maaf. Lalu, adakah cara untuk mendoakan dan meminta maaf kepada orang tua yang sudah meninggal dunia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Meminta Maaf kepada Orang Tua yang Sudah Wafat
1. Banyak Istighfar dan Berdoa
Diterangkan dalam oleh Imam Nawawi melalui kitab Al Adzkar sebagaimana dilansir dari Majalah Nasional NU terbitan Majalah AULA, jika seseorang memiliki kesalahan terhadap orang tuanya sampai dia meninggal dan belum mendapatkan permintaan maaf, maka hendaknya dia beristighfar dan mendoakannya. Perbanyak juga berbuat kebaikan. Ini merujuk pada pernyataan berikut,
"Apabila orang yang pernah digosipkan mati atau tidak diketahui keberadaannya, sehingga tidak bisa meminta maaf padanya, maka ulama berpendapat: Hendaknya penggosip memperbanyak istighfar padanya, mendoakannya, dan memperbanyak berbuat kebaikan."
Para ulama memberikan anjuran ketika orang yang berbuat kesalahan belum sempat meminta maaf tetapi orang yang dizalimi meninggal lebih dulu, maka cara terbaik untuk meminta maaf yaitu memperbanyak istighfar untuk mereka yang pernah dizalimi, mendoakannya masuk surga, dan banyak berbuat kebaikan.
Anjuran ulama itu berlaku bagi siapa pun yang ingin meminta maaf kepada orang yang telah meninggal dunia, termasuk kepada orang tua yang sudah wafat.
2. Mohonkan Ampun kepada Allah SWT
Dinukil dari buku Aktivasi Tahajjud untuk Kecerdasan Akademikmu oleh Ustaz Yazid Al Busthomi, jika orang tua sudah meninggal dunia maka hendaknya seseorang mendatangi kuburan mereka. Mohonkan mereka ampun dan menangislah kepada Allah SWT atas kesalahan serta dosa yang dilakukan semasa hidup mereka di dunia sebagai ganti permohonan maaf kepada kedua orang tua.
Kemudian, kenang juga jasa-jasa mereka ketika hidup sambil menangis dan terus mendoakan orang tua yang sudah wafat.
3. Ziarah Kubur
Turut dijelaskan dalam situs Kementerian Agama RI, muslim dianjurkan melakukan ziarah kubur ke makam orang tua. Di sana, mereka bisa menyampaikan permintaan maaf secara tulus.
Imam Al-Hakim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang menjenguk makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya sekali setiap Jumat, pasti Allah mengampuni dosanya. Ia juga dianggap sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya."
4. Sedekah
Cara lainnya untuk mendoakan dan meminta maaf kepada orang tua yang sudah meninggal dunia adalah dengan bersedekah. Artinya, sedekah itu dilakukan atas nama orang tua yang telah wafat.
Contoh sedekahnya bisa berupa pembangunan sumur air, mendirikan lembaga pendidikan, serta menyalurkan bantuan kepada masjid-masjid yang membutuhkan. Dengan begitu, sedekah bisa menjadi amal jariyah orang tua yang meninggal dunia.
5. Tingkatkan Ibadah
Meningkatkan ibadah menjadi cara selanjutnya untuk meminta maaf kepada orang tua. Caranya bisa dengan melaksanakan ibadah sholat lima waktu, tambah juga sholat-sholat sunnah seperti Dhuha atau sholat malam.
6. Lakukan Kebaikan
Dengan berbuat baik seperti beramal, puasa, zakat dan lain sebagainya, maka pahala tersebut mengalir kepada kedua orang tua. Mohonkan juga ampun kepada Allah SWT atas segala dosa orang tua.
Doa Ziarah Kubur Orang Tua
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
Allahummaghfirlahu war hamhu wa'fu 'anhu wa 'aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi' mudkholahu, waghsilhu bimaa'i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa 'adzaban naar.
Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari istrinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka." (HR Muslim)
(aeb/lus)












































Komentar Terbanyak
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan