6 Warga Israel Tewas Ditembak, Netanyahu Ancam Tingkatkan Operasi Militer

6 Warga Israel Tewas Ditembak, Netanyahu Ancam Tingkatkan Operasi Militer

Indah Fitrah - detikHikmah
Kamis, 11 Sep 2025 14:45 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the U.S. Independence Day reception, known as the annual
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: REUTERS/Ronen Zvulun/Pool/ File Photo Purchase Licensing Rights
Jakarta -

Enam orang tewas dalam serangan bersenjata di Yerusalem Timur yang diduduki. Peristiwa ini terjadi Senin pagi (8/9/2025) di Persimpangan Ramot, saat Israel sedang menggencarkan serangan ke Gaza dan memperketat pengawasan di Tepi Barat.

Berdasarkan laporan Al Jazeera, dua orang bersenjata datang dengan mobil lalu melepaskan tembakan ke arah halte bus yang ramai warga. Polisi Israel menyebut insiden itu sebagai dugaan serangan teror.

Seorang petugas keamanan bersama seorang warga sipil berhasil menembak mati kedua pelaku beberapa saat setelah penembakan dimulai. Menurut saksi mata yang dikutip Al Jazeera, salah satu pelaku mengenakan pakaian mirip pemeriksa tiket untuk mengelabui orang-orang sebelum mulai menembak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layanan medis Magen David Adom menyebut enam orang tewas, yaitu tiga pria berusia 30-an tahun, seorang perempuan 50-an tahun, serta seorang pria 50-an tahun. Sementara itu, BBC News melaporkan sedikitnya 12 orang terluka, dengan tujuh di antaranya mengalami luka berat dan sembilan lainnya dibawa ke rumah sakit setempat. Beberapa korban lain mengalami luka ringan akibat pecahan kaca.

Polisi Israel mengatakan para pelaku berasal dari Tepi Barat. Tidak lama setelah insiden, pasukan Israel menutup semua pos pemeriksaan antara Yerusalem Timur dan Tepi Barat. Mereka juga mengepung empat desa di sekitar wilayah Yerusalem, yaitu Qatana, Biddu, Beit Inan, dan Beit Duqu.

ADVERTISEMENT

Militer Israel menegaskan bahwa jumlah pasukan di kawasan Yerusalem diperkuat. Mereka juga melancarkan pencarian besar-besaran untuk menemukan orang-orang yang diduga terlibat atau membantu serangan tersebut.

Seorang jurnalis Palestina mengatakan warga Tepi Barat kini khawatir akan menghadapi hukuman kolektif dari Israel, yang sering dijadikan cara balasan setelah terjadi serangan.

Reporter Al Jazeera, Hamdah Salhut, menjelaskan bahwa penembakan terjadi dekat pemukiman Ramot. Pemukiman ini dibangun di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki dan dianggap ilegal menurut hukum internasional. Hal ini dinilai merampas hak warga Palestina dan menghambat terwujudnya wilayah berdaulat bagi negara Palestina di masa depan.

Netanyahu Ancam Tingkatkan Serangan Militer di Semua Tempat

Dari Surat kabar Israel Hayom melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membatalkan kehadirannya dalam sidang kasus dugaan korupsi karena situasi keamanan. Ia langsung menuju lokasi kejadian bersama Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir.

Dalam pernyataannya yang dikutip Sky News, Netanyahu menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia menegaskan bahwa Israel sedang menghadapi perang di banyak front, termasuk Gaza, Tepi Barat (Samaria), Lebanon, hingga kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran.

"Saya ingin menyatakan dengan sangat tegas bahwa pembunuhan-pembunuhan ini, serangan teror dari segala front ini, tidak melemahkan kami. Itu justru membuat kami semakin bertekad untuk menyelesaikan misi yang telah kami jalankan di Gaza, di Tepi Barat, di mana pun," ujar Netanyahu.

Penembakan di Yerusalem Timur ini semakin memperburuk ketegangan regional. Israel masih melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza yang terkepung, sementara aksi kekerasan tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat juga meningkat.

Peristiwa ini diperkirakan akan memperkuat sikap keras pemerintah Israel untuk memperluas operasi militer. Netanyahu sendiri menegaskan bahwa insiden seperti ini tidak melemahkan Israel, melainkan memperkuat tekad mereka untuk melawan kelompok yang dianggap sebagai ancaman.

"Kami tidak menghentikan dan tidak akan berhenti. Kami akan meningkatkan aksi kami dan akan mencapai semua tujuan kami," pungkasnya.




(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads