- Bacaan Sholawat Asyghil Lengkap
- Keutamaan Sholawat Asyghil 1. Balasan Sepuluh Kali Lipat dari Allah SWT 2. Anjuran Memperbanyak Sholawat di Hari Jumat 3. Derajat Diangkat Sepuluh Tingkat 4. Dekat dengan Rasulullah SAW di Hari Kiamat 5. Sholawat sebagai Sedekah bagi yang Tidak Mampu 6. Dikabulkan Hajat oleh Allah SWT
- Sejarah Sholawat Asyghil
Sholawat adalah doa yang dilantunkan umat Islam untuk memuliakan Nabi Muhammad SAW. Amalan ini diyakini membawa ketenangan, menambah keberkahan hidup, dan menjadi sebab turunnya rahmat Allah SWT. Setiap lafaz sholawat memiliki keindahan tersendiri, baik dari susunan kata maupun makna yang terkandung di dalamnya.
Allah SWT menegaskan perintah bersholawat dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab ayat 56:
اŲŲŲŲ Ø§ŲŲŲŲ°ŲŲ ŲŲŲ
ŲŲŲ°Û¤ŲŲŲŲŲØĒŲŲŲ ŲŲØĩŲŲŲŲŲŲŲŲ ØšŲŲŲŲ Ø§ŲŲŲŲØ¨ŲŲŲŲÛ ŲŲ°ŲØ§ŲŲŲŲŲŲØ§ اŲŲŲØ°ŲŲŲŲŲ Ø§Ų°Ų
ŲŲŲŲŲØ§ ØĩŲŲŲŲŲŲØ§ ØšŲŲŲŲŲŲŲ ŲŲØŗŲŲŲŲŲ
ŲŲŲØ§ ØĒŲØŗŲŲŲŲŲŲ
ŲØ§
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
Salah satu sholawat yang banyak diamalkan adalah sholawat Asyghil. Berikut bacaan lengkapnya.
Bacaan Sholawat Asyghil Lengkap
Mengacu pada buku Kumpulan Doa, Dzikir, dan Sholawat Al Khoirot karya A. Fatih Syuhud, berikut bacaan sholawat Asyghil:
اŲŲŲŲŲŲŲ ŲŲ ØĩŲŲŲŲ ØšŲŲŲŲ ØŗŲŲŲØ¯ŲŲŲØ§ Ų ŲØŲŲ ŲŲØ¯Ų ŲŲØŖŲØ´ŲØēŲŲ Ø§ŲØ¸ŲŲØ§ŲŲŲ ŲŲŲŲŲ Ø¨ŲØ§ŲظŲŲØ§ŲŲŲ ŲŲŲŲŲ ŲŲØŖŲØŽŲØąŲØŦŲŲŲØ§ Ų ŲŲŲ Ø¨ŲŲŲŲŲŲŲŲ Ų ØŗŲØ§ŲŲŲ ŲŲŲŲŲ ŲŲØšŲŲŲŲ Ø§ŲŲŲŲ ŲŲØĩŲØŲØ¨ŲŲŲ ØŖŲØŦŲŲ ŲØšŲŲŲŲŲ
Arab latin: Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin, wa asyghilidzh dzhalimin bidzh dzhalimin, wa akhrij-naa min bainihim saalimin, wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'in.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah sholawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah sholawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau."
Baca juga: Bacaan Sholawat Asyghil dan Keutamaannya |
Keutamaan Sholawat Asyghil
Berikut beberapa keutamaan sholawat secara umum, tak terbatas pada sholawat Asyghil.
1. Balasan Sepuluh Kali Lipat dari Allah SWT
Dalam Asbabun Nuzul karya Ach. Fawaid disebutkan hadits riwayat Muslim:
"Barang siapa bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali."
Hadits ini menegaskan betapa besar balasan yang diberikan Allah SWT bagi orang yang senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Anjuran Memperbanyak Sholawat di Hari Jumat
Anas bin Malik RA meriwayatkan sabda Rasulullah SAW:
"Perbanyaklah sholawat kepadaku pada hari dan malam Jumat, karena orang yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali." (HR Baihaqi)
Dari hadits ini jelas bahwa Jumat menjadi waktu yang utama untuk memperbanyak sholawat.
3. Derajat Diangkat Sepuluh Tingkat
Dinukil dari buku Mukjizat Sholawat terbitan QultumMedia, salah satu keutamaan sholawat adalah Allah SWT mengangkat derajat orang yang melakukannya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
"Barang siapa bersholawat satu kali saja, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya."
4. Dekat dengan Rasulullah SAW di Hari Kiamat
Sholawat juga menjadi jalan bagi seorang hamba untuk dekat dengan Rasulullah SAW pada hari kiamat. Hal ini karena orang yang memperbanyak sholawat akan mendapatkan syafaat beliau di akhirat.
5. Sholawat sebagai Sedekah bagi yang Tidak Mampu
Bagi orang yang tidak memiliki harta untuk bersedekah, membaca sholawat dapat menjadi amalan pengganti. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa sholawat memiliki nilai kebaikan yang setara dengan sedekah.
6. Dikabulkan Hajat oleh Allah SWT
Sholawat juga menjadi wasilah terkabulnya doa dan terpenuhinya kebutuhan seorang hamba. Jika dibacakan dengan ikhlas, Allah SWT akan memudahkan urusan serta memenuhi hajat-hajat orang yang bersholawat.
Sejarah Sholawat Asyghil
Dikutip dari laman resmi NU, sholawat Asyghil pertama kali dinisbatkan kepada Imam Ja'far ash-Shadiq (wafat 138 H), keturunan Rasulullah SAW melalui jalur Husain bin Ali. Beliau hidup di masa transisi Dinasti Umayyah ke Abbasiyah yang penuh pergolakan politik. Sholawat ini dibacakan sebagai doa agar diberi perlindungan ketika ahlul bait menghadapi tekanan penguasa, terutama di era Yazid bin Muawiyyah.
Tradisi pembacaan sholawat tersebut berlanjut hingga ke para ulama Yaman, salah satunya Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan Ba'alawy yang memasukkannya dalam kitab al-Kawakib al-Mudhi'ah. Di Nusantara, sholawat ini juga diamalkan para ulama pesantren, termasuk KH M. Anwar Mansur dari Lirboyo yang menerima sanadnya dari KH Abdul Abbas Buntet
(inf/kri)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Turki Desak Negara Islam Kompak Boikot Israel di Sidang PBB