Keutamaan Hari Asyura dan Tasu'a: Mana yang Lebih Utama?

Keutamaan Hari Asyura dan Tasu'a: Mana yang Lebih Utama?

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 30 Jun 2025 18:00 WIB
Ramadan Kareem photography, Lantern with crescent moon shape on the beach with sunset sky, 2024 Eid Mubarak  greeting background
Ilustrasi puasa di bulan Muharram (Foto: Getty Images/sarath maroli)
Jakarta - Bulan Muharram merupakan bulan yang dimuliakan dalam Islam. Di dalamnya terdapat dua hari penting yang dianjurkan untuk berpuasa: Hari Tasu'a (9 Muharram) dan Hari Asyura (10 Muharram).

Namun sering muncul pertanyaan di kalangan umat Islam: mana yang lebih utama, puasa Tasua atau Asyura?

Berikut penjelasan lengkap mengenai keutamaan keduanya berdasarkan hadits Nabi, penjelasan ulama, hingga manfaatnya bagi kesehatan.

Muharram: Bulan Mulia untuk Berpuasa

Rasulullah SAW menganjurkan puasa di bulan Muharram sebagai puasa terbaik setelah Ramadan, dalam sebuah hadits sahih disebutkan:

"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)

Di antara amalan puasa di bulan Muharram, puasa Tasu'a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram) menjadi ibadah yang sangat dianjurkan. Bahkan, Nabi Muhammad SAW secara langsung menganjurkan puasa ini:

"Sungguh, jika aku masih hidup sampai tahun depan niscaya aku akan berpuasa pada tanggal 9 dan 10." (HR Al Khallal dengan sanad yang bagus dan dipakai hujjah oleh Ahmad)

Inilah dasar mengapa puasa Tasua dan Asyura memiliki keutamaan tinggi. Lalu, apa saja keutamaan dari kedua puasa ini dan adakah di antara keduanya yang lebih utama? Mari kita telusuri lebih jauh.

Keutamaan Hari Tasu'a dan Asyura dalam Syariat Islam

Dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari karya Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El Sutha, disebutkan beberapa keutamaan hari Tasu'a dan Asyura. Bagi yang berpuasa di hari tersebut, mereka akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa sebagaimana yang dijanjikan Rasulullah SAW. Berikut penjelasannya.

1. Penghapus Dosa Setahun Lalu

Salah satu keutamaan paling signifikan dari puasa Asyura adalah kemampuannya menghapus dosa setahun yang lalu. Ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah SWT bagi hamba-Nya yang berpuasa di hari Asyura, Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa Arafah menghapus dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang, sementara puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)

2. Puasa Terbaik Kedua Setelah Ramadan

Bulan Muharram secara keseluruhan merupakan bulan terbaik untuk berpuasa setelah Ramadan. Hal ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah puasa yang dikerjakan di bulan Muharram, termasuk puasa Tasu'a dan Asyura.

Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW pernah ditanya: "Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?", kemudian Rasulullah menjawab, "Yaitu salat di tengah malam." Lalu ada lagi yang bertanya kepadanya, "Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?", dan Rasulullah bersabda, "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)

3. Pahala Setara 10 Ribu Orang Berhaji

Dalam kitab Fadha 'Ilul Quqat (Edisi Indonesia) karya Imam Baihaqi, salah satu keutamaan puasa Asyura adalah mendapatkan pahala yang setara dengan ibadah haji. Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura, ditulis untuknya pahala ibadah enam puluh tahun termasuk di dalamnya ibadah puasa dan salatnya; barangsiapa berpuasa pada hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu malaikat; barangsiapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala yang setara dengan pahala seribu orang yang haji dan umrah; barangsiapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu mati syahid; barangsiapa berpuasa Asyura sesungguhnya ia seperti orang yang memberi makan seluruh orang fakir dari umat Muhammad SAW dan membuat mereka semua kenyang; barangsiapa membelai anak yatim dengan tangannya pada hari Asyura, maka akan diberikan untuknya untuk setiap rambut satu derajat di surga."

4. Pembeda dengan Bangsa Yahudi

Pelaksanaan puasa Tasu'a pada tanggal 9 Muharram memiliki makna penting sebagai pembeda dari bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi berpuasa hanya pada hari Asyura (10 Muharram) sebagai bentuk syukur atas kemenangan Nabi Musa AS atas Firaun. Dengan berpuasa Tasu'a bersama Asyura, umat Muslim menunjukkan identitasnya dan membedakan diri dari mereka. Dari Ibnu Abbas RA:

"Nabi SAW datang di Madinah, tiba-tiba beliau mendapati orang-orang Yahudi pada berpuasa Asyura (10 Muharram). Mereka berkata, 'Ini adalah hari kemenangan Musa terhadap Firaun.' Lalu Nabi SAW bersabda kepada sahabat-sahabatnya, 'Kamu adalah lebih berhak atas Musa daripada mereka, oleh sebab itu berpuasalah'!" (HR Bukhari)

Mana yang Lebih Utama: Tasu'a atau Asyura?

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa puasa Asyura (10 Muharram) memiliki keutamaan yang lebih besar dalam hal penghapusan dosa dan pahala yang berlipat ganda. Namun, puasa Tasu'a (9 Muharram) memiliki peran penting sebagai pelengkap dan pembeda dari praktik Yahudi.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menggabungkan keduanya, yaitu berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, untuk mendapatkan seluruh keutamaan dan manfaatnya. Ini sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW yang ingin berpuasa pada kedua hari tersebut jika beliau masih hidup hingga tahun depan.

Wallahu a'lam.


(hnh/lus)
Amalan Bulan Muharram

Amalan Bulan Muharram

80 konten
Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan. Ada beberapa amalan yang dapat kita kerjakan seperti puasa tasua, asyura hingga puasa sunnah lain.

Hide Ads