Puasa Tarwiyah menjadi salah satu amalan yang bisa dikerjakan menjelang Hari Raya Idul Adha. Menurut sebuah hadits, pahala puasa Tarwiyah bisa menghapus dosa setahun. Ada juga yang menyebut diganjar seperti puasa setahun.
Hadits yang menjelaskan keutamaan puasa Tarwiyah ini salah satunya berbunyi, "Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun."
Ada juga hadits yang berbunyi, "Barang siapa yang berpuasa sepuluh hari Idul Adha, maka setiap harinya dia seperti berpuasa satu bulan; dengan puasa hari Tarwiyah sama dengan puasa setahun; dan dengan puasa Arafah, sama dengan puasa dua tahun."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Derajat Hadits Puasa Tarwiyah
Menurut penjelasan dalam Al-Bida' Al-Hauliyyah karya Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwaijiry terjemahan Munirul Abidin, Ibnu Al-Jauzi menetapkan hadits keutamaan puasa Tarwiyah seperti puasa setahun sebagai hadits maudhu. Ia memasukannya dalam Al-Maudhu'aat. Sementara Asy-Syaukani dalam Al-Fawaid.
Adapun terkait hadits keutamaan puasa Tarwiyah menghapus dosa setahun, dikatakan derajatnya dha'if (lemah). Ada juga yang menyebut maudhu' (palsu) karena ditemukan nama Muhammad bin Saabi Al Kalby, para ahli hadits menganggapnya seorang pendusta.
Hadits Shahih Landasan Puasa Tarwiyah
Meski sejumlah hadits puasa Tarwiyah kontroversi, ada hadits shahih yang dijadikan landasan pelaksanaan puasa pada 8 Zulhijah. Dijelaskan dalam kitab Fathal Mu'in oleh Bahrudin Fuad, kesunnahan puasa Tarwiyah berdasarkan hadits yang menunjukkan keutamaan sepuluh hari pertama Zulhijah.
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ، يَعْنِي: أَيَّامُ الْعَشْرِ، قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ بِذَلِكَ بِشَيْء
Artinya: Dari Ibnu Abbas RA ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tiada hari-hari yang amal saleh di dalamnya paling dicintai oleh Allah dari pada hari-hari itu.' Yakni, sepuluh hari itu (di bulan Zulhijah). Para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?' Beliau menjawab, 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali dengan membawa sedikit pun dari semua itu'." (HR Bukhari)
Hadits tersebut terdapat dalam kitab Riyadhus Shalihin Imam an-Nawawi.
Dalil lainnya,
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ : أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : صِيَامُ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَالرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Dari Hafshah RA berkata, "Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW: (1) Puasa hari Asyura, (2) puasa 1-8 Zulhijah, (3) tiga hari tiap bulan, dan (4) dua rakaat sebelum fajar." (HR Ahmad, Abu Daud, dan Nasai)
Alasan Dianjurkannya Puasa Tarwiyah
Ada dua alasan kenapa umat Islam dianjurkan puasa Tarwiyah pada 8 Zulhijah. Menurut penjelasan dalam Fikih Puasa karya Ali Musthafa Siregar, puasa Tarwiyah disunnahkan sebagai kehati-hatian untuk hari Arafah. Jika ada kesalahan penentuan awal Zulhijah, bisa jadi itu sudah masuk hari Arafah.
Alasan kedua, puasa Tarwiyah masuk amalan sunnah pada sepuluh hari pertama Zulhijah. Allah SWT menyukai amalan yang dilakukan pada hari-hari ini.
Puasa Tarwiyah 2025: Rabu, 4 Juni
Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, 8 Zulhijah 1446 H atau puasa Tarwiyah jatuh pada Rabu, 4 Juni 2025.
Niat Puasa Tarwiyah Arab, Latin dan Artinya
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."
(kri/inf)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026