Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Lalu, berapa hari amalan puasa sebelum Idul Adha?
Puasa sebelum Idul Adha biasanya dilakukan mulai tanggal 1 hingga 9 Zulhijjah, terutama pada tanggal 9 Zulhijjah, yang dikenal sebagai puasa Arafah. Umat Islam memiliki kesempatan untuk berpuasa hingga 9 hari sebelum Idul Adha.
Dalam hadits dari Abu Qatadah RA, Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan (dengannya) dosa-dosa pada tahun lalu dan tahun yang akan datang." (HR Muslim)
Imam Nawawi berkata sebagaimana dikutip dari buku Puasa Wajib dan Sunah yang Paling Dianjurkan karya Zainul Arifin, M.Pd., "Hadits ini mempunyai dua penafsiran: pertama, menghapus dosa-dosa kecil dengan syarat ia tidak melakukan dosa besar. Jika ada dosa besar, maka tidak akan menghapus apap pun, baik dosa besar ataupun dosa kecil. Kedua, ia menghapus setiap dosa kecil. Jadi pengertiannya adalah (Allah) mengampuni semua dosanya, kecuali dosa besar."
Puasa Sebelum Idul Adha
1. Puasa 9 Hari Awal Dzulhijjah
Rasulullah SAW menganjurkan amalan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah, termasuk puasa dari tanggal 1 hingga 9. Ini berdasarkan hadits:
"Tidak ada hari-hari yang amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini - yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijjah." (HR. Bukhari)
Ulama menjelaskan bahwa puasa di hari-hari tersebut termasuk dalam amal salih yang utama. Oleh karena itu, disunnahkan berpuasa dari tanggal 1 hingga 9 Zulhijjah bagi yang mampu.
2. Puasa Tarwiyah
Mengutip buku Puasa Cinta karya Ahmad Hadi Yasin, puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni pada tanggal 8 Zulhijjah. Hal ini berdasar pada satu redaksi hadits yang bunyinya adalah puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun dan puasa pada hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun.
Hadits ini oleh banyak pakar hadits dikatakan sebagai hadits dhaif (lemah), karena tidak kuat riwayatkan. Namun, para ulama menyarankan untuk mengamalkan hadits ini dalam konteks fadhailul a'mal (amal-amal yang memperoleh keutamaan).
Terlebih lagi, berpuasa pada hari tersebut dalam hari-hari pada sepuluh hari pertama dari bulan Zulhijjah, yang merupakan hari-hari istimewa. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada suatu hari ketika amal saleh lebih disukai oleh Allah daripada sepuluh hari permulaan bulan Zulhijjah. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, walaupun dibandingkan degan berjuang di jalan Allah?" Beliau bersabda, "Walaupun dibandingkan dengan berjuang di jalan Allah, kecuali seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak menginginkan balasan apapun dari yang telah dikorbankannya." (HR Bukhari)
3. Puasa Arafah
Puncak puasa sebelum Idul Adha adalah pada tanggal 9 Zulhijjah, yang disebut sebagai puasa Arafah. Ini adalah hari di mana jemaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
Rasulullah SAW bersabda,
"Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa tahun sebelumnya dan dosa tahun setelahnya." (HR. Muslim)
Ash-Shan'ani berkata, "Sulit diterima penghapusan dosa yang belum terjadi, yaitu dosa tahun yang akan datang. Pendapat itu dibantah dengan alasan bahwa yang dimaksudkan adalah bahwa ia diberi taufiq pada tahun yang akan datang untuk tidak melakukan dosa. Hanya saja itu dinamai penghapusan untuk penyesuaian dengan istilah tahun lalu. Atau bahwa jika dia melakukan dosa tahun yang akan datang, maka ia diberi taufiq untuk melakukan sesuatu yang akan menghapuskannya."
Al Mawardi berpendapat, hadits tersebut memiliki dua penafsiran terhadap makna kalimat; pertama, Allah SWT mengampuni dosa-dosa seseorang selama dua tahun; kedua, Allah SWT menjaganya untuk tidak berbuat dosa selama dua tahun.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman. 'Apa yang diinginkan oleh mereka?" (HR Muslim)
Bagi jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah, puasa Arafah tidak dianjurkan, karena dapat melemahkan fisik saat menjalankan ibadah puncak haji.
Niat Puasa Sebelum Idul Adha
Berikut bacaan niat puasa Zulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya:
1. Niat Puasa Zulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُوالْحِجَّةٌ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillāhi Ta'ala.
Artinya: "Saya berniat melakukan puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat puasa 'Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Viral Aksi Pembakaran Al-Qur'an oleh Caleg AS, Bersumpah Akhiri Islam di Texas