Apa Itu Puasa Tarwiyah? Ini Hadits, Hukum, Waktu dan Keutamaan

Apa Itu Puasa Tarwiyah? Ini Hadits, Hukum, Waktu dan Keutamaan

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 03 Jun 2025 14:45 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi berbuka puasa. (Foto: Getty Images/ferlistockphoto)
Jakarta -

Puasa Tarwiyah adalah salah satu amalan sunnah yang dikerjakan jelang Hari Raya Idul Adha, tepatnya setiap 8 Zulhijah. Puasa ini berlangsung sehari sebelum puasa Arafah.

Salah satu istri Rasulullah SAW, Hafshah RA mengatakan bahwa beliau tidak pernah meninggalkan puasa pada sepuluh hari di bulan Zulhijah. Dalam sebuah hadits, Hafshah berkata,

"Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Zulhijah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadits Puasa Tarwiyah

Mengutip dari buku Fiqih Kontroversi Jilid 2 tulisan H M Anshary, terdapat pendapat yang menyebut bahwa tidak ada satu hadits pun yang menyatakan secara tegas dan jelas terkait puasa Tarwiyah. Meski demikian ada sebuah hadits yang derajatnya dhaif atau lemah, berikut bunyinya,

"Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun." (Musnad Firdaus Juz II)

ADVERTISEMENT

Ada juga yang menyebut dalil puasa Tarwiyah mengacu pada hadits dari Ibnu Abbas RA yang mengatakan Rasulullah SAW bersabda,

"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah, selain sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan setahun berpuasa, dan satu malam mendirikan salat malam setara dengan saat pada malam Lailatul Qadar." (HR Tirmidzi)

Hukum Puasa Tarwiyah

Hukum puasa Tarwiyah adalah sunnah. Artinya, muslim tidak wajib mengamalkan puasa Tarwiyah.

Meski tidak ada hadits shahih yang secara langsung menyebut terkait puasa Tarwiyah, anjurannya cukup kuat karena termasuk rangkaian amal yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.

Diterangkan dalam buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dikerjakan menjelang Hari Raya Idul Adha.

Waktu Mengerjakan Puasa Tarwiyah

Sebelumnya disebutkan bahwa puasa Tarwiyah berlangsung setiap 8 Zulhijah. Mengacu pada hasil sidang isbat penetapan 1 Zulhijah 1446 H beberapa waktu lalu, maka 8 Zulhijah 1446 H bertepatan dengan Rabu, 4 Juni 2025.

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah termasuk amalan yang bisa dilakukan pada sepuluh hari pertama Zulhijah, keutamaannya lebih besar daripada jihad. Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai Allah SWT daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Para sahabat ada yang bertanya, 'Walaupun jihad di jalan Allah, ya Rasulullah?' Beliau menjawab, "Iya benar. Kecuali orang-orang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian yang mati selama- lamanya (menjadi syahid)." (HR Bukhari, Ahmad, dan Tirmidzi)

Perbedaan Antara Puasa Tarwiyah dan Arafah

1. Waktu

Puasa Tarwiyah dikerjakan setiap 8 Zulhijah, sementara puasa Arafah pada 9 Zulhijah. Meski sama-sama sunnah, waktu pengerjaan kedua puasa tersebut berbeda.

Tahun ini, puasa Tarwiyah bisa dikerjakan pada 4 Juni sedangkan puasa Arafah dapat diamalkan pada 5 Juni.

2. Keutamaan

Puasa Tarwiyah dan Arafah sama-sama masuk amalan sepuluh hari pertama Zulhijah. Keutamaan mengerjakan amal kebaikan pada waktu ini lebih besar daripada jihad sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

Bedanya, ada keutamaan lain dari puasa Arafah yakni dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan akan datang. Ini sesuai dengan hadits dari Abu Qatadah RA yang berkata,

"Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, kemudian beliau menjawab bahwa puasa itu melebur dosa satu tahun yang telah berlalu dan yang akan datang." (HR Muslim)

3. Niat

Niat puasa Tarwiyah dan Arafah berbeda. Perlu dipahami, niat melakukan suatu ibadah menyesuaikan dengan nama ibadahnya.

Berikut bunyi niat puasa Tarwiyah yang dikutip dari Buku Pintar Agama Islam susunan Abu Aunillah Al Baijury,

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΩˆΩΩŠΩŽΨ©ΩŽ Ψ³ΩΩ†ΩŽΩ‘Ψ©Ω‹ لِلّٰهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala."

Sementara itu, lafaz niat puasa Arafah adalah sebagai berikut,

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ عَرَفَةَ Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰.

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads