Inilah Jenis Zina Paling Berat, Hukumannya Sangat Mengerikan!

Inilah Jenis Zina Paling Berat, Hukumannya Sangat Mengerikan!

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 23 Mei 2025 11:45 WIB
A mans hand with chalk draws a male and female gender symbol on a chalkboard
Ilustrasi zina (Foto: Getty Images/iStockphoto/Larisa Rudenko)
Jakarta -

Setan memiliki tugas menggoda manusia agar terjerumus dosa dan melakukan hal-hal yang diharamkan, termasuk zina. Perbuatan zina mungkin memberikan kenikmatan sesaat di dunia, namun sesungguhnya Allah SWT menjanjikan azab yang pedih bagi para pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat.

Zina merupakan salah satu dosa besar yang sangat dikecam dalam Islam karena merusak tatanan moral. Dosa zina juga memiliki tingkatan-tingkatan tertentu, dan semakin besar jenis zinanya, semakin berat pula hukuman yang Allah SWT siapkan bagi pelakunya.

Pengertian Zina

Menurut Ensiklopedia Fikih Indonesia karya Ahmad Sarwat, ulama mazhab Syafi'i mendefinisikan zina sebagai hubungan seksual antara laki-laki muslim dengan perempuan yang tidak halal baginya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbuatan ini terjadi tanpa ikatan pernikahan yang sah atau syubhat akad, bukan pula dengan budak yang dimiliki secara sah, serta dilakukan dalam keadaan sadar, memiliki kemampuan memilih, dan mengetahui bahwa perbuatan tersebut haram.

Al-Qur'an telah menjelaskan bahwa zina termasuk dosa besar yang mendatangkan murka Allah. Salah satu ayat yang membahas hal ini terdapat dalam surah Al-Furqan ayat 68.

ADVERTISEMENT

وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ ٦٨

Artinya: "Dan, orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Siapa yang melakukan demikian itu niscaya mendapat dosa."

Selain itu, larangan keras terhadap zina juga ditegaskan dalam surah Al-Isra ayat 32, Allah SWT berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا ٣٢

Artinya: "Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk."

Jenis Zina Terbesar

Dalam kitab Al-Jawabul Kafi Liman Saala 'Anid Dawaaisy-Syafi yang ditulis oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah dan diterjemahkan oleh Ahmad Tarmudzi, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyampaikan bentuk zina yang paling berat adalah berzina dengan istri tetangga. Hal ini menunjukkan betapa besar dosa dan pengkhianatan dalam perbuatan tersebut.

Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa tingkat kemudaratan zina berbeda-beda, tergantung pada sejauh mana kehormatan yang dilanggar oleh pelakunya. Semakin besar hak yang dirusak, maka semakin besar pula dosa dan akibat yang ditanggung pelaku.

Menurutnya, berzina dengan wanita yang sudah bersuami jauh lebih berat dosanya dibandingkan dengan wanita yang belum menikah. Ini karena pelaku tidak hanya merusak kehormatan pribadi, tetapi juga menghancurkan ikatan pernikahan dan kepercayaan dalam rumah tangga orang lain.

Ibnu Qayyim juga menegaskan apabila wanita yang diajak berzina adalah istri dari tetangganya sendiri, dosa yang ditanggung pelaku menjadi lebih besar lagi. Hal ini karena selain merusak rumah tangga orang lain, ia juga telah mengkhianati hubungan bertetangga dan melanggar hak-hak sosial yang sangat dijunjung dalam Islam.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga bagi orang yang tetangganya tidak aman karena kejahatannya (keburukan perilakunya)." (HR Bukhari)

Selain itu, jika tetangga yang dikhianati tersebut masih memiliki hubungan keluarga atau kekerabatan dengan pelaku, dosa perbuatannya akan semakin berat. Hal ini karena selain merusak kehormatan keluarga, ia juga dianggap telah memutus tali silaturahmi yang sangat dijaga dalam Islam.

Lebih parah lagi, jika perzinaan terjadi saat suami dari wanita tersebut sedang tidak berada di rumah karena sedang menuntut ilmu, bekerja, atau berjuang di jalan Allah SWT, tingkat dosanya semakin besar. Pengkhianatan terhadap suami dalam kondisi seperti itu menunjukkan kedurhakaan yang sangat serius.

Pada hari kiamat kelak, pelaku zina dengan istri orang yang sedang berperang akan dihadapkan kepada suaminya sebagai pihak yang dirugikan. Allah SWT akan memberikan wewenang kepada suami tersebut untuk mengambil kebaikan-kebaikan si pelaku sekehendaknya sebagai bentuk keadilan atas pengkhianatan yang dialaminya.

"Ambillah kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan oleh laki-laki tersebut (orang menzinai istrinya) sekehendakmu."

Rasulullah SAW bersabda, "Apa kamu mengira ia tidak mengambil semua kebaikan-kebaikanmu? Ia diberi kekuasaan bebas oleh Allah untuk mengambil sesukanya di saat ia sangat membutuhkan walaupun satu kebaikan. Di saat seorang bapak tidak akan meninggalkan satu hak pun untuk anak atau temannya."

Menurut Ibnu Qayyim, apabila wanita yang diajak berzina ternyata merupakan mahram si pelaku, maka dosanya menjadi semakin besar karena disertai dengan dosa memutus hubungan kekerabatan. Demikian pula, jika pelaku zina adalah pria yang sudah atau pernah menikah, tingkat kesalahannya pun bertambah berat.

Lebih lanjut, bila pelaku merupakan orang yang sudah lanjut usia, dosanya menjadi lebih besar lagi. Ia termasuk dalam golongan orang-orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah SWT, tidak disucikan pada hari kiamat, dan akan menerima azab yang sangat pedih.

Selain itu, jika perbuatan zina dilakukan di waktu atau tempat yang dimuliakan Allah SWT, seperti pada bulan haram, di Tanah Suci Makkah atau Madinah, serta pada waktu-waktu mustajab seperti waktu salat atau saat doa dikabulkan, dosanya dilipatgandakan. Keagungan waktu dan tempat menambah beratnya hukuman atas dosa tersebut.

Wallahu a'lam.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads