Puasa Belum Mandi Wajib Sah-sah Saja, tapi...

#RamadanJadiMudah by BSI

Puasa Belum Mandi Wajib Sah-sah Saja, tapi...

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 16 Mar 2025 04:00 WIB
mandi wajib ramadhan
Ilustrasi mandi wajib (Foto: Getty Images/iStockphoto/Ekaterina79)
Jakarta -

Mandi wajib dilakukan untuk membersihkan hadats besar seperti habis mengeluarkan air mani, berhubungan intim, haid atau nifas. Perintah mandi wajib tercantum dalam surah An Nisa ayat 43.

Allah SWT berfirman,

ΩŠΩŽΩ°Ω“Ψ£ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ†ΩŽ Ψ‘ΩŽΨ§Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΨ§ΫŸ Ω„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚Ω’Ψ±ΩŽΨ¨ΩΩˆΨ§ΫŸ Ω±Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„ΩŽΩˆΩ°Ψ©ΩŽ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ†Ψͺُمْ Ψ³ΩΩƒΩŽΩ°Ψ±ΩŽΩ‰Ω° حَΨͺΩ‘ΩŽΩ‰Ω° ΨͺΩŽΨΉΩ’Ω„ΩŽΩ…ΩΩˆΨ§ΫŸ Ω…ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΩ‚ΩΩˆΩ„ΩΩˆΩ†ΩŽ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ جُنُبًا Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ ΨΉΩŽΨ§Ψ¨ΩΨ±ΩΩ‰ Ψ³ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ„Ω حَΨͺΩ‘ΩŽΩ‰Ω° ΨͺΩŽΨΊΩ’ΨͺΩŽΨ³ΩΩ„ΩΩˆΨ§ΫŸ ۚ وَΨ₯ِن كُنΨͺُم Ω…Ω‘ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩŽΩ‰Ω°Ω“ Ψ£ΩŽΩˆΩ’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰Ω° سَفَرٍ Ψ£ΩŽΩˆΩ’ Ψ¬ΩŽΨ§Ω“Ψ‘ΩŽ أَحَدٌ مِّنكُم Ω…Ω‘ΩΩ†ΩŽ Ω±Ω„Ω’ΨΊΩŽΨ§Ω“Ψ¦ΩΨ·Ω Ψ£ΩŽΩˆΩ’ Ω„ΩŽΩ°Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψͺُمُ Ω±Ω„Ω†Ω‘ΩΨ³ΩŽΨ§Ω“Ψ‘ΩŽ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ Ψͺَجِدُوا۟ Ω…ΩŽΨ§Ω“Ψ‘Ω‹ فَΨͺΩŽΩŠΩŽΩ…Ω‘ΩŽΩ…ΩΩˆΨ§ΫŸ Ψ΅ΩŽΨΉΩΩŠΨ―Ω‹Ψ§ Ψ·ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ¨Ω‹Ψ§ ΩΩŽΩ±Ω…Ω’Ψ³ΩŽΨ­ΩΩˆΨ§ΫŸ Ψ¨ΩΩˆΩΨ¬ΩΩˆΩ‡ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩŠΩ’Ψ―ΩΩŠΩƒΩΩ…Ω’ Ϋ— Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽ Ω±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ ΨΉΩŽΩΩΩˆΩ‘Ω‹Ψ§ ΨΊΩŽΩΩΩˆΨ±Ω‹Ψ§

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."

Umumnya, suci dari hadats besar menjadi syarat sah mengerjakan ibadah seperti salat dan membaca Al-Qur'an. Dengan mandi wajib, maka muslim suci dari hadats besar.

ADVERTISEMENT

Lalu bagaimana dengan puasa? Apakah muslim yang belum mandi wajib diperbolehkan berpuasa?

Mandi Wajib Bukan Syarat Sah Puasa

Menukil dari Kitab Fikih Sehari-hari oleh A R Shohibul Ulum, puasa muslim tetap sah meski belum mandi wajib. Sebab, suci dari hadats besar tidak termasuk syarat sah puasa.

Dalil terkait hal ini disebutkan dalam hadits berikut,

"Berpuasa hukumnya sah bagi orang junub seperti orang yang memasuki waktu Subuh, sedangkan ia dalam keadaan belum mandi junub. Hal ini karena Aisyah dan Ummu Salamah RA berkata, 'Sesungguhnya Nabi SAW memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub karena jimak dengan istrinya, kemudian setelah itu beliau mandi dan berpuasa." (HR Bukhari)

Selain itu, muslim diperbolehkan mandi wajib saat puasa. Diterangkan dalam buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian karya Muh Hambali, mandi wajib ketika puasa tidak mempengaruhi puasa seseorang.

Mandi Wajib Dilakukan agar Bisa Menunaikan Salat Fardhu

Meski tidak termasuk syarat sah puasa, muslim hendaknya segera mandi wajib setelah mengeluarkan hadats besar agar bisa menunaikan salat fardhu. Seperti diketahui, salat merupakan ibadah wajib yang jika ditinggalkan akan berdosa.

Perintah salat lima waktu tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 43,

ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩ‚ΩΩŠΩ’Ω…ΩΩˆΨ§ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„Ω°ΩˆΨ©ΩŽ وَاٰΨͺُوا Ψ§Ω„Ψ²Ω‘ΩŽΩƒΩ°ΩˆΨ©ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ψ±Ω’ΩƒΩŽΨΉΩΩˆΩ’Ψ§ Ω…ΩŽΨΉΩŽ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘Ω°ΩƒΩΨΉΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ

Artinya: "Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."

Menurut buku Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 1 oleh Prof Wahbah Az-Zuhaili, muslim yang meninggalkan salat lima waktu maka dianggap murtad. Mereka yang tidak salat karena malas (takaasul) dan tidak peduli (tahaawun) hukumnya fasik dan maksiat.

Naudzubillah min dzaalik.




(aeb/kri)

Hide Ads