Usai membacakan sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI, Staf Ahli Gubernur DIY Sukamto meminta izin pada hadirin untuk sedikit bercerita. Sebab di awal oleh pembawa acara namanya disebut sebagai Haji Sukamto.
"Mohon maaf bapak ibu, saya belum berhaji," kata Sukamto di Yogyakarta Minggu, 20 Juli 2025.
Dia mengaku pernah dua kali diajukan menjadi calon petugas haji, namun batal. Pada 2008 untuk pertama kalinya dia diajukan menjadi calon petugas haji. Namun ketika itu mendadak dia mendapatkan tugas penting dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dia pun gagal menjadi petugas haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musim haji 2011 untuk kedua kalinya dia diajukan menjadi calon petugas haji. Namun kesempatan itu gagal lantaran Pemerintah Provinsi DIY mengeluarkan kebijakan bahwa staf yang boleh jadi petugas haji maksimal eselon IV. "Alhamdulillah waktu itu saya naik menjadi eselon III," kata Sukamto.
Di depan peserta Mukernas AMPHURI yang juga dihadiri Ketua Badan Penyelenggara Haji KH Mochamad Irfan Yusuf, dia mengaku sudah mendaftarkan diri menjadi calon jemaah haji reguler. Jika tidak ada halangan jadwal keberangkatannya adalah di tahun 2027.
Ada cerita menarik di balik pendaftarannya menjadi calon jemaah haji. Dia pun meminta izin untuk bercerita dengan harapan bisa menjadi inspirasi untuk yang lain.
"Jadi begini bapak ibu, sebelum tahun 2003 itu saya perokok berat. Satu hari habis dua bungkus," kisah Sukamto.
Tepat pada 19 Januari 2003 dia berhenti merokok. Uang yang awalnya digunakan untuk membeli 2 bungkus rokok dalam satu hari disisihkan. "(uang membeli rokok) 1 bungkus disisihkan untuk lanjut studi, yang 1 bungkus ditabung dimasukkan ke dalam kencleng untuk daftar haji," paparnya.
Pada bulan Agustus 2012 uang celengan yang disisihkan dari anggaran membeli 1 bungkus rokok setiap hari dibuka. Hasilnya terkumpul Rp 30 juta.
Uang tersebut kemudian digunakan untuk mendaftar haji pada bulan November 2012. "Menurut antrean semestinya saya berangkat haji 2024, namun karena COVID mundur 2027. Mohon doanya bapak ibu ya," kata Sukamto.
Dari hasil menyisihkan uang rokok tersebut juga telah mengantarkan Sukamto menyelesaikan studi S2 dan S3.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026