5 Perbuatan yang Merusak Pahala Puasa Menurut Hadits

#RamadanJadiMudah by BSI

5 Perbuatan yang Merusak Pahala Puasa Menurut Hadits

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Rabu, 12 Mar 2025 14:15 WIB
ghibah
Ilustrasi ghibah, salah satu perbuatan yang merusak pahala puasa Foto: Getty Images/Aang Permana
Jakarta -

Puasa Ramadan sebagai ibadah wajib memiliki pahala sangat banyak. Saking banyaknya, jumlah ganjarannya tidak diketahui siapa pun kecuali Allah SWT.

Dalam hadits qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Setiap amalan anak Adam akan mendapat pelipatgandaan. Satu kebaikan dibalas dengan 10 kali lipatnya hingga 700 kali lipat hingga apa apa yang dikehendaki Allah. Allah Ta'ala berfirman, 'Kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Dia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwatnya dan makanannya demi Aku." (HR Ibnu Majah).

Dengan besarnya ganjaran puasa Ramadan, hendaknya kaum muslim meninggalkan sejumlah perbuatan yang mampu menghilangkan pahala puasa. Apa saja?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbuatan yang Merusak Pahala Puasa

Dalam riwayat Anas bin Malik RA, dikutip dari buku Ringkasan Ihya Ulumuddin Oleh Imam Al-Ghazali, Nabi SAW pernah bersabda:

خَمْسٌ يُفْطِرْنَ الصَّائِمَ: الْكَذِبُ، وَالْغِيْبَةُ، وَالنَّمِيْمَةُ، وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ، وَالنَّظَرُ بِشَهْوَةٍ.

ADVERTISEMENT

Artinya: "Lima hal yang dapat menghilangkan pahala orang yang berpuasa, yakni; berbohong, menggunjing, mengadu-domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat." (HR Bukhari dan Muslim).

Berikut penjelasan masing-masing perkara yang bisa menghapus pahala puasa, mengutip buku 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadhan karya Abdurrahman Al-Mukaffi:

1. Berbohong

Bohong atau dusta merupakan perkataan yang tidak benar dan tak sesuai kenyataan. Tindakan ini mesti dihindari selama berpuasa agar pahala puasanya tidak rusak.

Melalui sabdanya, Rasulullah SAW mengungkapkan Allah SWT tidak membutuhkan puasa orang yang tidak meninggalkan dusta. Rasulullah SAW bahkan pernah memberi label munafik kepada orang yang berpuasa tapi tetap berbohong, beliau bersabda:

"Ada tiga hal apabila ada padanya, dia adalah seorang yang munafik walaupun dia puasa, sholat, dan merasa dia seorang Muslim. Apabila bicara, dia berdusta. Apabila berjanji, dia tidak menepati. Dan apabila diberi amanat, dia khianat." (HR Bukhari dan Muslim).

2. Menggunjing

Ketika ada keburukan atau kekurangan pada orang lain, tak sedikit orang yang membicarakannya. Inilah yang dimaksud dengan bergunjing atau disebut ghibah dalam Islam.

Menggunjing mesti dijauhi sepenuhnya, bukan hanya perlu dihindari. Sebab ghibah dilarang oleh Allah SWT dalam firman Surat Al-Hujurat ayat 12, yang artinya: "Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik."

3. Mengadu Domba

Adu domba atau disebut 'namimah' mampu menodai pahala puasa sebab dilarang dalam Al-Qur'an maupun hadits. Namimah sendiri merupakan tindakan menukil ucapan seseorang untuk dibicarakan kepada lainnya agar terjadi perselisihan.

Larangan mengadu domba termuat dalam Surat Al-Qalam ayat 10-11:

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙ - 10 هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙ - 11

Artinya: "Janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah lagi berkepribadian hina, suka mencela, (berjalan) kian kemari menyebarkan fitnah (berita bohong)."

Dalam sabdanya yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Nabi SAW menyatakan orang yang mengadu domba tidak akan masuk surga.

4. Bersumpah Palsu

Musthafa Dib Al-Bugha dalam buku Ringkasan Fiqih Mazhab Syafi'i menjelaskan sumpah palsu disebut juga 'al-yamin al-ghamus' karena mampu memasukkan pelakunya ke dalam neraka jika tidak bertaubat.

Rasulullah SAW dalam sabdanya yang diriwayatkan Bukhari juga menggolongkan sumpah palsu sebagai dosa besar yang setara dengan perbuatan menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan membunuh orang.

5. Memandang dengan Syahwat

Pandangan dengan syahwat mesti dihindari karena dapat mengarahkan kepada zina. Karena itu, Allah SWT memerintahkan para hamba untuk menjaga pandangan atau 'ghadhdhul bashar' dalam Surat An-Nur ayat 30, yang artinya:

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang mereka perbuat."

Selain perbuatan-perbuatan di atas, pahala puasa Ramadan juga akan berkurang dengan berkata kotor dan keji, serta bertindak bodoh seperti mengejek dan membodohi orang lain, menurut Syaikh Ghanim dalam buku Kumpulan Hadits Qudsi Pilihan.

Abu Nur Ahmad Al-Khafi Anwar dalam buku Jalan Syari'at Hakikat Dalam Ibadah Puasa turut menyebutkan sejumlah perbuatan yang dapat merusak pahala puasa, antara lain bermesraan, membayangkan hal tidak senonoh, mendengarkan dan menonton hal yang diharamkan syariat, tidur sepanjang hari, hingga sengaja berlama-lama mandi atau berenang.

Demikian juga sejumlah perbuatan di atas ada hendaknya tidak dihindari selama berpuasa saja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.




(azn/row)
Tanya Jawab Seputar Ibadah Puasa

Tanya Jawab Seputar Ibadah Puasa

119 konten
Artikel seputar ibadah di bulan puasa. Mulai dari hukum memotong kuku saat puasa, mengeluarkan mani di siang hari hingga mandi wajib sebelum sholat subuh.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads