Muhammadiyah Luncurkan Bisnis Retail Syariah 'MentariMart'

Muhammadiyah Luncurkan Bisnis Retail Syariah 'MentariMart'

Kristina - detikHikmah
Kamis, 27 Feb 2025 12:44 WIB
Peluncuran MentariMart oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam acara Rakornas Ekonomi Muhammadiyah yang digelar di UMM, Rabu (26/2/2025).
Peluncuran MentariMart oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam acara Rakornas Ekonomi Muhammadiyah yang digelar di UMM, Rabu (26/2/2025).Foto: Dok PP Muhammadiyah
Jakarta -

PP Muhammadiyah meluncurkan bisnis retail MentariMart yang dikelola dengan prinsip ekonomi syariah. Peluncuran ini menjadi langkah strategis Muhammadiyah dalam memperkuat ekosistem ekonomi dan kemandirian Muhammadiyah melalui bisnis ritel modern.

Peluncuran MentariMart dilakukan secara simbolis oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam acara Rakornas Ekonomi Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (26/2/2025) kemarin.

Hadir mendampingi, Ketua PP Muhammadiyah bidang Ekonomi Muhadjir Effendy, Ketua Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah Arif Budimanta, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Imam Hartono, serta perwakilan Alfamart.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut keterangan yang diterima detikHikmah, MentariMart merupakan toko retail yang dimiliki dan dikelola oleh PP Muhammadiyah, yang dalam operasionalnya bekerja sama dengan perusahaan retail modern PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pemilik brand Alfamart.

Dalam kemitraan tersebut, Alfamart akan berperan sebagai penyedia sistem, operasional dan pengadaan barang kebutuhan toko (suplier), sementara Muhammadiyah akan mengelola bisnis secara mandiri dengan prinsip ekonomi syariah dan pemberdayaan umat.

ADVERTISEMENT

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam amanatnya mengatakan MentariMart bukan hanya bisnis retail melainkan bagian dari visi besar Muhammadiyah untuk membangun kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

"MentariMart bukan hanya bisnis retail, tetapi juga wujud nyata Muhammadiyah dalam menggerakkan ekonomi berbasis kebersamaan atau gotong royong, inklusif, dan memberdayakan umat," kata Haedar.

Haedar mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam secara umum maju secara ekonomi. Dia mengambil contoh beberapa negara maju di Timur Tengah dan menekankan pentingnya kerja sama.

"Jika kita ingin maju di bidang ekonomi kita harus melangkah progresif. Karena Muhammadiyah adalah gerakan berbasis ajaran Islam, maka cara pandang Islam harus tetap melandasi visi bisnis," ucap Haedar.

"Jika ingin kuat dan besar, kita tidak bisa sendiri, kita harus bekerja sama. Contohnya negara Saudi, Qatar, Emirate, sekarang telah menjadi negara yang sangat maju, karena berhasil membangun sumber daya negaranya dengan baik dan mampu bekerja sama," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah, Arif Budimanta, menjelaskan model bisnis MentariMart akan dikembangkan di berbagai wilayah dengan sistem kemitraan yang melibatkan warga Muhammadiyah.

"Kami berharap MentariMart dapat menjadi solusi bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat luas untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang kompetitif, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi komunitas Muhammadiyah, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja maupun penguatan jaringan bisnis internal," ujar Arif.

Peluncuran MentariMart menandai babak baru dalam penguatan ekonomi Muhammadiyah, yang mampu mendukung program sosial, pendidikan, dan kesehatan yang selama ini telah menjadi kekuatan Muhammadiyah. Dengan model yang inklusif dan berbasis komunitas, Muhammadiyah berharap MentariMart dapat berkembang luas di berbagai daerah, membuka peluang usaha baru, serta memperkuat daya saing ekonomi umat.

Ke depan, Muhammadiyah akan terus memperluas jaringan MentariMart dengan menggandeng berbagai mitra strategis, serta memastikan operasional bisnis ini berjalan dengan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Rakornas Ekonomi Muhammadiyah 2025 ini menjadi momentum penting dalam merumuskan strategi penguatan ekonomi Muhammadiyah yang lebih mandiri dan berdaya saing.

Ketua Pelaksana Rakornas 2025, Khoirul Muttaqin, menegaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk menjahit seluruh potensi ekonomi Muhammadiyah dengan melibatkan berbagai majelis yang bergerak di bidang ekonomi.

"Rakornas kali ini bertujuan menjahit seluruh potensi ekonomi Muhammadiyah, sehingga kami mengundang langsung majelis lembaga yang terkait bidang ekonomi, di antaranya Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata, Majelis Pendidikan Tinggi, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, MPKU, Wakaf, Lazismu, BPRS, Badan Usaha Muhammadiyah, dan BTM. Semuanya akan bersinergi membangun ekosistem ekonomi Muhammadiyah," jelasnya.




(kri/lus)

Hide Ads