Su'ul khatimah berkebalikan dari husnul khatimah. Istilah ini erat kaitannya dengan keadaan buruk ketika meninggal dunia.
Menurut Imam Syamsuddin Al Qurthubi melalui Kitab At Tadzkirah-nya yang diterjemahkan H Anshori Umar Sitanggal, segala amal manusia ditentukan baik buruknya oleh yang dia perbuat di akhir hayat. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya seseorang yang sudah sekian lama melakukan amal-amal ahli surga, (mungkin saja) tiba-tiba mengakhirinya dengan perbuatan ahli neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang sudah sekian lama melakukan perbuatan-perbuatan ahli neraka, tiba-tiba dia mengakhirinya dengan amalan ahli surga." (HR Muslim dan dinilai shahih)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Su'ul Khatimah
Dikutip dari buku 3 Golongan yang Menjadi Musuh Allah di Hari Kiamat karya Rizem Aizid, su'ul khatimah adalah kematian yang paling buruk. Secara sederhana, su'ul khatimah menjadi penutup (akhir) kehidupan seseorang (mati) di dunia yang buruk.
Orang yang meninggal dalam keadaan su'ul khatimah adalah mereka yang matinya dalam keadaan murtad dan memiliki dosa besar.
Penyebab Seseorang Meninggal Su'ul Khatimah
Berikut beberapa faktor penyebab seseorang su'ul khatimah seperti dilansir dari Kitab Al Khauf min Su'il Khaatimah oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri yang diterjemahkan Masturi Irham dan Abdul Majid.
- Keyakinan yang menyimpang dan tenggelam dalam bid'ah-bid'ah
- Kemunafikan dan tidak sinkronnya antara zhahir dengan batin
- Menunda-nunda tobat
- Panjang angan-angan dan mencintai dunia
- Menggantungkan hati kepada selain Allah SWT
- Terbiasa mengerjakan dosa-dosa dan berbuat durhaka secara terus menerus
- Bunuh diri dan berputus asa terhadap rahmat Allah SWT
- Berinteraksi dengan orang-orang yang biasa berbuat durhaka
- Tidak konsisten dalam ketaatan dan ibadah
Tanda-tanda Su'ul Khatimah
Mengacu pada sumber yang sama, orang yang meninggal dalam keadaan su'ul khatimah tidak bisa dituntun mengucapkan kalimat syahadat ketika sakaratul maut. Hal ini dijelaskan oleh Ibnu Rajab Al Hanbali yang menukil perkataan Abdul Aziz bin Ruwwad.
Diceritakan, Abdul Aziz bin Ruwwad menghadiri seorang lelaki yang menghadapi sakaratul maut dan ditalqin atau diajarkan kalimat syahadat, 'La Ilaha Illallah.' Lelaki itu mengucapkan kata terakhirnya yang mengindikasikan bahwa ia seorang yang kafir karena perkataannya itu. Ia pun meninggal dalam keadaan su'ul khatimah.
Kemudian ada juga yang menjelang kematiannya mereka mengatakan Tuhan telah bertindak sewenang-wenang terhadapnya. Ini termasuk salah satu tanda-tanda su'ul khatimah seperti dijelaskan ulama.
Imam Ibnu Qayyim mengatakan dalam Thariq Al Hijratain, "Cerita-cerita yang berkaitan dengan sakaratul maut ini sangat banyak. Barang siapa menyibukkan diri dengan Allah, senantiasa berzikir kepada-Nya dan mencintai-Nya selama hidupnya, maka hal itu lebih dibutuhkan menjelang sakaratul maut, ketika rohnya keluar menghadap kepada Allah SWT."
Wallahu a'lam.
(aeb/lus)












































Komentar Terbanyak
7 Adab terhadap Guru Menurut Ajaran Rasulullah dan Cara Menghormatinya
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
Hukum Memakan Balut bagi Muslim, Halal atau Haram?