226 Situs Arkeologi di Gaza Rusak Akibat Serangan Israel

226 Situs Arkeologi di Gaza Rusak Akibat Serangan Israel

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 06 Feb 2025 17:45 WIB
JENIN, WEST BANK - FEBRUARY 02: Thick smoke billows over the Jenin Refugee Camp as the Israeli army conducts attacks on the area in Jenin, West Bank on February 02, 2025. Following the cease-fire in Gaza on January 19, Israeli attacks targeted the northern West Bank, demolishing civilian homes in the Jenin Refugee Camp by planting explosives. (Photo by Stringer/Anadolu via Getty Images)
Ilustrasi serangan Israel di Palestina (Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu)
Jakarta -

Ratusan situs arkeologi di Gaza rusak akibat serangan Israel. Kementerian Pariwisata dan Purbakala wilayah itu mencatat dari 316 situs bersejarah, 226 rusak.

Dilansir WAFA, Kementerian tersebut bekerja sama dengan Pusat Pelestarian Warisan Budaya merilis laporan tentang Inventaris Kerusakan dan Risiko Terhadap Situs Warisan Budaya di Gaza pada Rabu (5/2/2025). Mereka menilai kerusakan pada situs-situs tersebut merupakan akibat dari agresi Israel baru-baru ini.

"Kementerian Pariwisata dan Purbakala pada hari Rabu mengumumkan bahwa 226 situs arkeologi di Gaza telah rusak akibat serangan langsung Israel," tulis laporan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama 13 pakar Palestina, mereka juga bekerja sama dengan tim Universitas Oxford selama setahun. Laporan tersebut meneliti 316 situs warisan budaya di Gaza.

"Situs warisan budaya (itu) meliputi situs arkeologi, bangunan warisan, museum, bangunan keagamaan, pemakaman bersejarah, tempat wisata budaya, situs alam, dan tempat bersejarah," kata Menteri Pariwisata dan Purbakala, Hani Al-Hayek di Ramallah.

ADVERTISEMENT

Menteri tersebut menunjukkan bahwa laporan itu berdasarkan pada survei lapangan menyeluruh dari semua situs, analisis citra satelit, pengumpulan data dan pembuatan model situs individual. Kemudian, informasi ini dianalisis untuk menilai tingkat kerusakan.

Hasilnya, dari 316 situs sebanyak 138 lainnya mengalami kerusakan besar. Kemudian, 61 situs mengalami kerusakan sedang dan 27 situs mengalami kerusakan ringan. Hanya 90 situs yang tidak rusak.

Menurut perkiraan, anggaran yang diperlukan untuk pemulihan sektor warisan budaya sebesar 261,15 juta Euro. Ini membutuhkan tiga tahapan selama delapan tahun.

Tahap pertama melibatkan intervensi mendesak untuk menyelamatkan serta mendukung situs yang terancam puna dan memerlukan dana sebesar 31,2 juta Euro. Tahap kedua melibatkan intervensi untuk memulihkan dan merehabilitasi situs yang sebagian terancam punah dan membutuhkan dana sebesar 96,72 juta Euro.

Tahap terakhir berkaitan dengan rekonstruksi situs yang terancam. Dana yang dibutuhkan pada tahap ini berkisar 133,23 juta Euro.

Menurut Menteri Al-Hayek, situs arkeologi bersejarah ini merupakan bagian penting dari sejarah dan identitas rakyat Palestina. Menjadikan situs-situs ini sebagai target serangan sama seperti menghapus dan menghancurkan bagian penting serta pilar dasar identitas nasional Palestina.

Data Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), dilansir Anadolu Agency, mencatat lebih dari 300.000 bangunan di Gaza telah hancur sebagian atau seluruhnya sejak serangan pada 7 Oktober 2023. Skala kerusakan memicu tuduhan Israel melakukan "genosida budaya" di wilayah kantong tersebut.

Arkeolog Simon Brelaud menggarisbawahi pentingnya pelestarian warisan budaya Gaza dan sekitarnya. Sejarah di wilayah tersebut penting bagi Palestina dan Timur Tengah. Diketahui, Gaza adalah wilayah Palestina yang mayoritas penduduknya muslim.




(aeb/kri)

Hide Ads