53 Ribu Lebih Ekstremis Israel Serbu Kompleks Al Aqsa Sepanjang 2024

53 Ribu Lebih Ekstremis Israel Serbu Kompleks Al Aqsa Sepanjang 2024

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 05 Jan 2025 17:16 WIB
Pemukim Israel terobos kompleks Masjid Al Aqsa
Kompleks Al Aqsa (Foto: WAFA)
Jakarta - Lebih dari 53.000 pemukim ekstremis Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa sepanjang 2024. Data ini dilaporkan oleh Departemen Wakaf Islam di Al-Quds.

Dilansir International Quran News Agency dari Al Jazeera Arabic baru-baru ini, serangan tersebut merupakan ketidakpedulian Israel terhadap situs-situs keagamaan yang ada di Palestina. Terbaru, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi bersama pemukim ilegal Israel menyerbu situs suci umat Islam yang terletak di Yerusalem Timur itu.

Serangan itu berlangsung pada Minggu (29/12/2024) lalu. Mereka bahkan melakukan ritual di terowongan bawah Tembok Barat atau biasa disebut Tembok Al-Buraq dengan didampingi para polisi.

Menurut Perjanjian Wadi Araba 1994 antara Yordania dan Israel, Yordania bertanggung jawab atas situs-situs suci Islam dan Kristen di al-Quds. Peran ini ditegaskan kembali dalam perjanjian 2013 antara Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang menempatkan Masjid Al-Aqsa di bawah administrasi Wakaf Islam Yerusalem, yang diawasi oleh Kementerian Wakaf, Urusan Islam, dan Tempat-Tempat Suci Yordania.

Meski pengunjung Yahudi secara historis diizinkan untuk mengunjungi kompleks tersebut dengan izin Wakaf, kebijakan sepihak Israel dinilai semakin mengesampingkan kewenangan Wakaf.

Israel mengklaim status quo historis--yang hanya mengizinkan umat Islam beribadah di Al-Aqsa sementara yang lain boleh berkunjung-- tapi dalam beberapa video yang beredar terlihat pemukim Yahudi beribadah dan menjalankan ritual keagamaan di bawah perlindungan polisi di sana.

Dilansir The Siasat Daily dari Anadolu Agency, peningkatan jumlah pemukim yang melakukan ritual Talmud dan doa selama penyerbuan ke kompleks Masjid Al Aqsa meningkat pesat pada 2024.

Pada 2023 lalu, pemukim yang menyerbu Masjid Al Aqsa mencapai 48.223. Pada 2022, jumlahnya mencapai lebih dari 48.000 dan pada 2021 jumlahnya sekitar 35.000.

"Penggerebekan Israel terjadi setiap hari, kecuali Jumat dan Sabtu, dan meningkat selama hari libur Yahudi," lapor The Siasat Daily.

Diketahui, sejak meletusnya perang antara Israel dan Palestina pada 7 Oktober 2023, pasukan Israel terus melakukan pembatasan untuk memasuki Al-Aqsa. Pembatasan diperketat setiap Jumat.

Pasukan Israel juga memasang penghalang di pintu masuk Kota Tua Yerusalem dan gerbang luar Masjid Al Aqsa. Mereka hanya mengizinkan orang lanjut usia untuk lewat.




(aeb/kri)

Hide Ads