Bacaan tahiyat akhir sampai salam harus diketahui dan dihafal oleh umat Islam. Sebab, bacaan ini harus dilafalkan saat sholat fardhu ataupun sholat sunnah.
Perlu diketahui, sholat-sholat yang terdiri dari dua rakaat seperti sholat Subuh dan sholat-sholat sunnah melakukan tahiyat hanya sekali saja. Jika sholat-sholat yang terdiri dari tiga atau empat rakaat, maka di dalamnya terdapat dua tahiyat yaitu tahiyat awal dan akhir sebagaimana dijelaskan dalam buku Kitab Induk Doa dan Dzikir Terjemahan Kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi.
Mengacu pada Kitab Lengkap Panduan Sholat karya M. Khalilurrahman Al-Mahfani dkk., doa tahiyat yang kita panjatkan mengandung unsur tahiyat, salam, dan syahadat. Menurut mazhab Syafi'i, pembacaan doa tahiyat merupakan rukun sholat yang wajib dilaksanakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah bacaan tahiyat akhir lengkap beserta latin dan terjemahannya. Mari disimak.
Bacaan Doa Tahiyat Arab, Latin, dan Terjemahan
Mengutip buku Shalat yang Sempurna karya R. Maftuh Ahmad, berikut ini bacaan tahiyat akhir lengkap:
Ψ§ΩΨͺΩΩΨΩΩΩΩΨ§ΨͺΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩΨ§ΨͺΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΩΩΨ§ΨͺΩ Ψ§ΩΨ·ΩΩΩΩΩΨ¨ΩΨ§ΨͺΩ ΩΩΩΩΩ Ψ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩΨ§ΩΩ Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΨΩΩ ΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΨ¨ΩΨ±ΩΩΨ§ΩΨͺΩΩΩ Ψ§ΩΨ³ΩΩΩΨ§ΩΩ Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨΉΩΩΩΩ ΨΉΩΨ¨ΩΨ§Ψ―Ω Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ§ΩΩΨΩΩΩΩΩ . Ψ£ΩΨ΄ΩΩΩΨ―Ω Ψ£ΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ₯ΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΨ΄ΩΩΩΨ―Ω Ψ£ΩΩΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―ΩΨ§ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΨ―Ω ΩΨΉΩΩ Ψ’ΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ― ΩΩΩ ΩΨ§ Ψ΅ΩΩΩΩΨ¨ΩΨͺΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ₯ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ’ΩΩ Ψ₯ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΨΉΩΩΨΉΩΩΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ’ΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω ΩΩΩ ΩΨ§ Ψ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩΨͺΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ₯ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ’ΩΩ Ψ₯ΩΨ¨ΩΨ±ΩΨ§ΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΩ ΩΩΩΨ―Ω Ω ΩΨ¬ΩΩΩΨ―
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨΉΩΩΩΨ°ΩΨ¨ΩΩΩ Ω ΩΩΩ ΨΉΩΨ°ΩΨ§Ψ¨Ω Ψ¬ΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ ΩΩΩ ΨΉΩΨ°ΩΨ§Ψ¨Ω Ψ§ΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω ΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΨͺΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩ ΩΨΩΩΩΨ§ ΩΩΨ§ΩΩ ΩΩ ΩΨ§ΨͺΩ ΩΩΩ ΩΩΩ Ψ΄ΩΨ±ΩΩ ΩΩΨͺΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩ ΩΨ³ΩΩΩΨΩ Ψ§ΩΨ―ΩΨ¬ΩΩΨ§ΩΩ
Arab latin: Attahiyyaatul mubaarakaatus-shalawaatuth-thayyibatullillaah, Assalaamu'alaika ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahis-shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadarrasuulullaah.
Allahhumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Wabaarik 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Allaahumma innii a'uudzubika min 'adzaabi jahannama wamin 'adzaabil qabri wamin fitnatil mahyaa wamamaati wamin syarri fitnatil masiihiddajjaali.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang saleh-saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahanam dan siksa kubur serta dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnahnya Dajjal."
Adapun setelah membaca tahiyat akhir, seorang muslim mengakhiri sholatnya dengan mengucapkan salam. Berikut ini bacaan salam:
Ψ§ΩΨ³ΩΩΩΨ§ΩΩ Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ±ΩΨΩΩ ΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩ
Arab latin: Assalaamu alaikum wa rahmatullah.
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."
Hukum Mengangkat Jari Telunjuk saat Tahiyat Akhir
Saat sedang melafalkan tahiyat akhir, umat Islam umumnya mengangkat jari telunjuknya. Dalam buku Santri Bertanya karya Ustadz Ahmad Zahrudin M. Nafis, dikatakan hukum mengangkat jari telunjuk ketika mengucapkan "Illallah" saat tahiyat akhir hukumnya sunnah.
Dalam Hasyiah Syarah Sittin Lil Allamah ar-Ramli dijelaskan bahwa mengangkat telunjuk ketika tahiyat hukumnya sunnah.
"Maka sesungguhnya disunnahkan berisyarat dengan telunjuk (tangan kanan) ketika mengucapkan Illallah dan hendaklah telunjuk itu (terangkat membungkuk) menghadap kiblat. Baik dalam tasyahud awal maupun tasyahud akhir".
Dalam buku Ahlusunnah Wal Jamaah karya A. Fatih Syuhud, ulama empat mazhab sepakat memberi isyarat dengan jari telunjuk kanan ketika tahiyat akhir hukumnya sunnah. Hanya saja mereka berbeda pendapat tentang teknik dan waktunya.
Menurut Mazhab Syafi'i, yang sunnah saat tahiyat akhir adalah tangan kiri berada di atas lutut kiri dalam keadaan terbuka, tangan kanan diletakkan di atas pangkal lutut kanan, sedangkan jari-jari digenggam kecuali jari telunjuk. Jari telunjuk dibiarkan dengan posisi menunduk. Adapun posisi ibu jari menggenggam dan diletakkan di samping jari telunjuk dengan posisi ujung ibu jari diletakkan di bawah jari telunjuk.
Ketika sampai pada huruf hamzahnya kalimat Illallah, maka jari telunjuk diangkat dan terus diangkat, hingga bangun untuk rakaat ketiga (untuk sholat yang terdiri dari dua tahiyat) atau sampai salam (untuk tahiyat akhir). Makruh hukumnya menggerak-gerakkan jari telunjuk.
Mazhab Maliki berpendapat sunnah saat dalam keadaan duduk tahiyat menggenggam tangan kanan selain jari telunjuk dan ibu jari. Lalu menggerak-gerakkan jari telunjuk ke kanan dan kiri secara terus menerus dengan gerakan sedang, bukan ke atas ke bawah.
Menurut Mazhab Hanafi, ketika tahiyat, disunnahkan mengangkat jari telunjuk kanan saat melafalkan lailaha dan menurunkan jari telunjuk saat mengucapkan illallah. Ini pendapat rajih kalangan ulama Hanafiyah muta'akhirin menurut Ibnu Abidin.
Dan dalam Madzhab Hanbali, yang sunnah saat tahiyat adalah jari kelingking dan jari manis kanan menggenggam, sementara jari tengah dan ibu jari membuat lingkaran. Jari telunjuk menunjuk setiap menyebut nama Allah.
Selanjutnya, jari tangan digerakkan naik turun beberapa kali, ke atas ke bawah, setiap menyebut nama Allah pada tahiyat.
Wallahu'alam.
(hnh/inf)
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji