Gedung Putih Luncurkan Strategi Nasional untuk Melawan Islamofobia di AS

Gedung Putih Luncurkan Strategi Nasional untuk Melawan Islamofobia di AS

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 13 Des 2024 19:15 WIB
FILE - In this Saturday, Sept. 19, 2020, file photo, an American flag flies at half-staff over the White House in Washington. A woman suspected of sending an envelope containing the poison ricin, which was addressed to White House, has been arrested at the New York-Canada border. (AP Photo/Patrick Semansky, File)
Gedung Putih AS (Foto: AP Photo/Patrick Semansky, File)
Jakarta -

Dalam upaya yang signifikan untuk memerangi meningkatnya kebencian dan diskriminasi, Gedung Putih meluncurkan Strategi Nasional Amerika Serikat untuk Mengatasi Islamofobia dan Kebencian terhadap Arab (U.S. National Strategy to Counter Islamophobia and Anti-Arab Hate).

Strategi komprehensif ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah federal dan berbagai organisasi masyarakat sipil, dengan tujuan utama melindungi hak-hak dan keamanan komunitas Muslim dan Arab Amerika.

Melansir laman resmi Gedung Putih, Jumat (13/12/2024), insiden tragis seperti pembunuhan Wadee Alfayoumi, seorang anak laki-laki Muslim berusia enam tahun, semakin menekankan urgensi dari strategi ini. Kenaikan tajam dalam serangan terhadap Muslim dan Arab Amerika dalam beberapa tahun terakhir telah memicu keprihatinan nasional dan mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan konkret.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Strategi ini mencakup lebih dari 100 tindakan yang akan diambil oleh berbagai lembaga pemerintah, serta serangkaian rekomendasi untuk masyarakat luas.

"Dengan inisiatif ini, kami menciptakan jalan untuk kemajuan, dalam kemitraan dengan semua tingkat pemerintahan, masyarakat sipil, dan sektor swasta, baik sekarang maupun dalam jangka panjang," kata Gedung Putih, dalam keterangan resminya.

ADVERTISEMENT

Strategi ini adalah lanjutan dari langkah-langkah yang dimulai oleh Presiden Biden pada Desember 2022, ketika ia membentuk kelompok antarlembaga untuk mengkoordinasikan upaya melawan Islamofobia, Antisemitisme, dan bentuk bias lainnya. Dengan strategi ini, pemerintah berkomitmen untuk tidak hanya menangani masalah jangka pendek, tetapi juga menciptakan perubahan sistemik yang berkelanjutan.

Empat Prioritas Strategi Nasional AS Melawan Islamofobia

Strategi ini menegaskan kembali komitmen pemerintah Amerika Serikat terhadap nilai-nilai demokrasi, kesetaraan, dan kebebasan beragama. Bekerja sama dengan masyarakat sipil, pemerintah berharap dapat membangun masa depan yang lebih cerah bagi semua warga, di mana setiap individu dapat hidup tanpa rasa takut atau diskriminasi.

"Kami mendesak rekan-rekan negara bagian, lokal, dan internasional kami, serta sektor non-pemerintah, untuk mengejar inisiatif serupa yang berusaha membangun persatuan yang lebih besar dengan mengakui kemanusiaan bersama kita, menegaskan nilai-nilai dan sejarah bersama kita, dan merangkul keadilan, kebebasan, dan keamanan yang sama untuk semua," terang Gedung Putih.

Beberapa fokus utama dari strategi ini antara lain:

1. Meningkatkan Kesadaran dan Pengakuan

Pentingnya kontribusi Muslim dan Arab Amerika terhadap pembangunan negara ini sering kali diabaikan, sementara mereka terus menghadapi diskriminasi berbasis stereotip yang tidak berdasar. Dengan pengumpulan data yang lebih baik dan program pendidikan yang inovatif, strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bentuk kebencian serta menghargai warisan komunitas ini.

2. Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan

Setiap orang berhak menjalani hidup tanpa rasa takut terhadap kekerasan atau diskriminasi. Strategi ini mencakup langkah-langkah seperti investasi dalam pengamanan organisasi nirlaba, koreksi kebijakan diskriminatif, dan alat baru untuk mengatasi ancaman seperti doxing dan swatting. Selain itu, strategi ini juga mempromosikan pelaporan kejahatan kebencian melalui pendekatan yang membangun kepercayaan antara pemerintah dan komunitas Muslim serta Arab Amerika.

3. Mengatasi Diskriminasi dan Mengakomodasi Praktik Keagamaan

Diskriminasi terhadap Muslim dan Arab Amerika sering terjadi dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik.

Strategi ini mempertegas bahwa diskriminasi semacam itu adalah ilegal dalam kegiatan yang didanai federal. Selain itu, praktik baru untuk mendukung kebebasan beragama dan nondiskriminasi akan diperkenalkan, termasuk pelatihan dan sumber daya yang relevan.

4. Membangun Solidaritas Lintas Komunitas

Ancaman terhadap satu komunitas harus dipandang sebagai ancaman terhadap semua. Strategi ini mendorong kolaborasi lintas komunitas melalui kemitraan baru yang membangun solidaritas di antara kelompok-kelompok dengan latar belakang agama dan keyakinan yang beragam.




(hnh/inf)

Hide Ads