Sosok di Balik Kemenangan Trump Gaet Suara Muslim Amerika

Sosok di Balik Kemenangan Trump Gaet Suara Muslim Amerika

Kristina - detikHikmah
Rabu, 13 Nov 2024 14:01 WIB
Republican presidential nominee and former U.S. President Donald Trump takes the stage to address supporters at his rally, at the Palm Beach County Convention Center in West Palm Beach, Florida, U.S., November 6, 2024. REUTERS/Brian Snyder
Potret Trump Menangi Pilpres AS Usai Raih 276 Suara Elektoral. Foto: REUTERS/Brian Snyder
Jakarta -

Kemenangan Donald Trump dalam pilpres AS 2024 disebut tak lepas dari peran miliarder Lebanon. Sosok inilah yang membantu Trump mengantongi suara dari pemilih Arab Amerika, termasuk Muslim.

Adalah Massad Boulos, pengusaha kelahiran Lebanon yang pindah ke Texas saat remaja yang memiliki bisnis luas di Nigeria. Dilansir dari The New Arab, Rabu (13/11/2024), Boulos kuliah hukum di University of Houston. Setelah mendapat gelar sarjana hukum, ia kembali melanjutkan bisnis keluarganya dan menjadi CEO SCOA Nigeria.

Selain terjun di dunia bisnis, Boulos bukan sosok asing di dunia politik. Ia pernah mencalonkan diri di parlemen Lebanon pada 2009. Arab News juga melaporkan Boulos juga mencalonkan diri untuk pemilihan parlemen pada 2018, sebelum menarik pencalonannya. Boulos disebut memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Lebanon, termasuk politikus Kristen Sleiman Frangieh, sekutu Hizbullah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boulos masuk lingkaran Trump lewat pernikahan putranya, Michael Boulos, dengan putri bungsu Trump, Tiffany Trump pada 2022 lalu.

Peran Boulos dalam Pilpres AS

Boulos berperan memobilisasi pemilih Arab Amerika untuk mengarahkan dukungan ke Trump dalam pilpres AS 2024. Kebijakan Biden-Haris dalam melanjutkan pemerintahan sebelumnya, termasuk dalam menanggapi genosida Israel di Gaza dan serangan ke Lebanon, dinilai gagal merangkul komunitas Arab dan Muslim, ini menjadi celah bagus bagi Boulos. Ia memanfaatkan kekecewaan ini untuk membantu Trump melalui hubungannya dengan mereka.

ADVERTISEMENT

Michigan menjadi target Boulos sebagai penyumbang suara dari kalangan Arab Amerika dan Muslim. Selain itu, Boulos juga mengkampanyekan bahwa Trump akan memprioritaskan stabilitas dan menghindari konflik lebih lanjut di Timur Tengah. Klaim ini mendapat bantahan dari para kritikus mengingat kebijakan Trump selama menjadi presiden sebelumnya bertolak belakang.

MANHATTAN, NY - SEP 4 : Dr. Massad Boulos, Tiffany Trump's father-in-law, sits for a portrait at the Wall Street Hotel  in New York on Sep 4, 2024. (Photo by Jeenah Moon for The Washington Post via Getty Images)MANHATTAN, NY - SEP 4 : Dr. Massad Boulos, Tiffany Trump's father-in-law, duduk berfoto di Wall Street Hotel in New York on Sep 4, 2024. (Photo by Jeenah Moon for The Washington Post via Getty Images) Foto: The Washington Post via Getty Im/The Washington Post

Kampanye Boulos untuk Trump juga meluas di Lebanon. Dalam sebuah wawancara dengan LBCI News Lebanon, Boulos memaparkan strateginya dalam meyakinkan pemilih Arab dan Muslim.

"Mengenai meyakinkan para pemilih Arab dan Muslim, situasi tragis di Gaza, tentu saja, menjadi prioritas utama bagi para pemilih Arab dan Muslim saat ini," ungkapnya kepada media tersebut.

"Presiden Trump, selama empat tahun masa jabatannya, adalah satu-satunya presiden dalam sejarah AS modern yang tidak memulai perang apa pun. Ia mengakhiri perang dan menarik pasukan Amerika, terutama dari Timur Tengah dan wilayah lain seperti Afghanistan," tambahnya.

Boulos juga pasang badan saat muncul tuduhan bias anti-Arab Trump. Ia menyatakan bantahannya dalam wawancara dengan Al-Arabiya. Boulos menyebut nilai-nilai konservatif Arab dan Muslim Amerika selaras dengan Partai Republik.




(kri/inf)

Hide Ads