Rukun Islam ada 5, Begini Cara Mengamalkannya

Rukun Islam ada 5, Begini Cara Mengamalkannya

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 10 Des 2024 08:00 WIB
Rukun Islam
Foto: iStockphoto
Jakarta -

Rukun Islam adalah dasar agama yang harus dijalani setiap Muslim. Lima prinsip ini tidak hanya sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk pengabdian kepada Allah SWT yang mengatur kehidupan umat Islam.

Sebagai dasar agama Islam, Rukun Islam memberikan panduan yang menyeluruh bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan bekal di akhirat.

Rukun Islam Ada 5

Rukun Islam terdiri dari lima prinsip utama yang menjadi kewajiban bagi setiap Muslim. Kelima prinsip ini merupakan dasar ajaran Islam sekaligus pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari buku Rukun Islam oleh Slamet Mulyono, Rukun Islam ada 5, yaitu:

  1. Syahadat
  2. Salat
  3. Zakat
  4. Puasa
  5. Haji

Kelima ajaran utama Islam ini berperan sebagai pondasi bagi kehidupan seorang Muslim. Jika salah satu dari rukun tersebut diabaikan, maka akan mendatangkan dosa.

ADVERTISEMENT

Sebaliknya, jika kelima rukun Islam dijalankan dengan penuh keikhlasan, Allah SWT akan memberikan kebahagiaan kepada hamba-Nya. Hal ini juga menjamin keselamatan di dunia maupun akhirat.

Cara Mengamalkan Rukun Islam dalam Kehidupan

Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, setiap Muslim wajib menjalankan rukun Islam. Dengan menjalankan kelima rukun tersebut, seorang Muslim tidak hanya memenuhi tuntunan agama tetapi juga memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Dirangkum dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari oleh Muh. Hambali, berikut ini adalah cara mengamalkan Rukun Islam dalam kehidupan seorang Muslim:

1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat

Syahadat berarti memberikan kesaksian, yang mencakup pelafalan dengan lisan, keyakinan dalam hati, serta pembuktian melalui tindakan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi seseorang yang ingin memeluk agama Islam, langkah pertama adalah mengucapkan syahadat. Namun, jika syahadat hanya diucapkan tanpa diyakini dalam hati dan diwujudkan dalam perbuatan, orang tersebut belum dapat dianggap sebagai seorang Muslim.

Syahadat terbagi menjadi dua bagian, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللَّهِ

Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadarrasuulullaah.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Syahadat tauhid mengandung makna bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah dan diagungkan, serta hanya kepada-Nya kita bergantung dan memohon pertolongan.

Adapun syahadat rasul berarti meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang diutus untuk seluruh umat manusia. Kesaksian ini mencerminkan keyakinan terhadap ajaran yang beliau sampaikan dan pengakuan bahwa agama yang dibawa berasal dari Allah SWT.

2. Mendirikan Salat

Salat merupakan ibadah yang berupa doa ritual yang wajib dilakukan oleh umat Islam sebanyak lima kali sehari, yaitu pada waktu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Ibadah ini menjadi sarana bagi umat Islam untuk berkomunikasi langsung dengan Allah, mengingat-Nya, serta memohon petunjuk dan ampunan.

Kewajiban melaksanakan salat disebutkan dalam Al-Qur'an pada Surah An-Nisa' ayat 103 yang berbunyi:

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah SWT, baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah sholat itu. Sesungguhnya salat merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.

3. Mengeluarkan Zakat

Selain salat, Allah juga memerintahkan umat Islam untuk menunaikan zakat dari harta yang dimiliki. Sebab, pada dasarnya segala harta adalah milik Allah, maka manusia wajib menggunakannya sesuai dengan ketentuan-Nya, salah satunya melalui zakat.

Islam telah menetapkan aturan rinci tentang zakat dalam syariatnya, termasuk jumlah yang harus dikeluarkan, pihak-pihak yang berhak menerimanya, jenis harta yang wajib dizakatkan, dan hal-hal terkait lainnya.

Perintah Allah tentang zakat tertulis dalam Surah Al Baqarah ayat 43 yang berbunyi:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ

Artinya: Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.

4. Berpuasa di Bulan Ramadan

Puasa merupakan ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan berbagai aktivitas tertentu selama bulan Ramadan, bulan yang dianggap suci dalam Islam. Ibadah ini dilaksanakan sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.

Tujuan dari puasa adalah untuk menyucikan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah, serta merasakan empati terhadap mereka yang mengalami kelaparan dan kekurangan. Kewajiban berpuasa ini dijelaskan dalam Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah ayat 183.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

5. Haji di Baitullah

Rukun Islam yang kelima ini diwajibkan oleh Allah bagi umat Islam yang mampu untuk melaksanakannya. Hal ini disebutkan dalam Surah Ali Imran ayat 97.

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam."

Dalam hal ini, umat Islam yang dianggap mampu adalah mereka yang memiliki perbekalan, transportasi selama di perjalanan, keamanan, sehat lahir dan batin, serta bagi keluarga yang ditinggalkan untuk ibadah haji terjamin kehidupannya.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads