I'tidal Adalah Berdiri Tegak setelah Ruku, Ini Bacaannya

I'tidal Adalah Berdiri Tegak setelah Ruku, Ini Bacaannya

Hanif Hawari - detikHikmah
Minggu, 08 Des 2024 12:00 WIB
Ilustrasi laki-laki sedang sholat
Ilustrasi i'tidal (Foto: Unsplash/Bimbingan Islam)
Jakarta -

I'tidal merupakan salah satu bagian penting dalam rangkaian ibadah salat yang wajib dipahami oleh setiap Muslim. Gerakan ini dilakukan setelah ruku', dengan posisi tubuh berdiri tegak.

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari salat, i'tidal memiliki tata cara dan bacaan doa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Berikut penjelasannya.

I'tidal Adalah

Menurut buku Ritual Shalat Rasulullah SAW Menurut 4 Mazhab karya Isnan Ansory, i'tidal didefinisikan sebagai gerakan berdiri tegak setelah ruku'. Secara etimologi, i'tidal memiliki arti istiqamah, yang berarti lurus, serta istiwa', yang bermakna tegak lurus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalil tentang i'tidal terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu'anhu, yang dikenal sebagai hadits al-musi'u shalatuhu. Hadits ini menceritakan seorang sahabat yang belum memahami tata cara salat dengan benar, sehingga Rasulullah SAW memberikan bimbingan kepadanya mengenai tata cara salat yang sah.

Nabi Muhammad saw bersabda kepadanya:

ADVERTISEMENT

ثم اركَعْ حتى تَطمَئِنَّ راكِعًا، ثم ارفَعْ حتى تستوِيَ قائِمًا

"... lalu rukuk dengan tuma'ninah, kemudian angkat badanmu hingga lurus" (HR. Bukhari 757, Muslim 397).

Dalam riwayat lainnya:

ثم اركَعْ حتى تَطْمَئِنَّ راكعًا ، ثم ارْفَعْ حتى تَعْتَدِلَ قائمًا

"... kemudian rukuk sampai tuma'ninah dalam rukuknya, kemudian mengangkat badannya sampai berdiri lurus" (HR. Bukhari no. 793, Muslim no. 397).

Bacaan Doa I'tidal

Sesuai dengan penjelasan dalam buku Seri Fiqih Kehidupan 3 Shalat karya Ahmad Sarwat, doa i'tidal dibaca ketika kita telah berdiri tegak sempurna setelah ruku', sambil mengangkat kedua tangan. Doanya adalah:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Latin: Sami Allahu liman hamidah.

Artinya: "Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, bacalah doa i'tidal sebagai berikut.

1. Bacaan Pendek

Saat berdiri tegak dalam posisi i'tidal, kita dianjurkan untuk membaca tahmid sebagai berikut:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Latin: rabbana walakal-hamdu.

Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu ah segala pujian".

Hadits berikut menjadi dasar anjuran untuk membaca tahmid ketika berada dalam posisi i'tidal,

"Dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi Muhammad SAW mengucapkan Sami'allahu Liman Hamidah (Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya) ketika mengangkat punggungnya dari ruku'. Kemudian ketika berdiri beliau membaca:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

latin: Rabbana walakalhamdu

Artinya: Wahai Tuhan kami, bagi-Mu lah segala pujian." (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim).

2. Bacaan Panjang

Selain bacaan yang singkat, terdapat pula riwayat yang menyebutkan bacaan doa i'tidal yang lebih panjang.

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَ مِلْءُ اْلأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Latin: Rabbana lakalhamdu mil 'us samaawaati wamil ul ardhi wamil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu."

Bacaan doa i'tidal yang lebih panjang ini juga termasuk amalan sunnah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

"Dari Ubaid bin al-Hasan dari Abu Aufa, ia berkata bahwa Rasulullah SAW ketika mengangkat kepalanya dari ruku' mengucapkan, sami'allahu liman hamidah:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَ مِلْءُ اْلأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Artinya: "Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu."

Gerakan I'tidal dalam Salat

Gerakan i'tidal dalam salat dilakukan setelah bangun dari posisi ruku', di mana tubuh berdiri tegak dengan punggung diluruskan. Ketika melakukannya, kedua tangan diangkat setinggi bahu saat melakukan gerakan tersebut.

Dalam Fiqih Shalat Terlengkap karya Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani, disebutkan bahwa ulama memiliki perbedaan pandangan mengenai posisi tangan saat i'tidal. Pendapat tersebut terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Lurus Tidak Bersedekap

Pendapat pertama mengenai posisi tangan saat i'tidal dalam salat menyatakan bahwa tangan sebaiknya diluruskan di samping tubuh tanpa bersedekap.

Dalam pandangan Mazhab Syafi'i, disunnahkan untuk membiarkan kedua tangan terlepas (irsal) saat i'tidal, bukan meletakkannya di bawah dada seperti pada posisi berdiri membaca surat Al-Fatihah.

Dalam kitab Taudhihu al-Ahkam syarah kitab Bulugh al-Maram, Syekh Abdullah al-Bassam juga berkata,

"Mayoritas ulama, yakni keempat imam mazhab dan para pengikut mereka, berpendapat disunnahkannya melepas kedua tangan (irsal) pada dua samping badan (ketika I'tidal). Dan sesungguhnya tidak disunnahkan menggenggam kedua tangan serta meletakkannya pada dada atau di bawah pusar, karena hal ini hanya khusus berlaku saat berdiri sebelum ruku."

2. Tangan Bersedekap

Pendapat kedua mengenai posisi tangan saat i'tidal menyarankan agar tangan diletakkan dengan cara bersedekap di atas dada. Pandangan ini didukung oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz, yang menjelaskan bahwa bersedekap saat i'tidal merupakan bagian dari praktik yang disyariatkan.

"Sangat jelas bahwa yang disyariatkan bagi orang yang salat pada saat ia berdiri ialah meletakkan tangan kanannya di atas lengan tangan kirinya. Baik hal itu ketika ruku' ataupun setelahnya (ketika i'tidal). Sebab menurut sepengetahuan kami, tidak terdapat satu pun riwayat dari Nabi Muhammad SAW yang membedakan antara keduanya (posisi tangan saat ruku' dan i'tidal).

Selanjutnya, dalam riwayat Imam Nasa'i yang disandarkan kepada Wa'il bin Hujr radhiyallahu 'anhu disebutkan bahwa

رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ قَائِمًا فِي الصَّلَاةِ قَبَضَ بِيَمِيْنِهِ عَلَى شِمَالِهِ

Artinya: "Aku melihat Rasulullah SAW ketika berdiri dalam salat, beliau menggenggam tangan kiri beliau dengan tangan kanan beliau." (HR Nasa'i).




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads