Tata Cara Mandi Wajib yang Benar dan Waktu Terbaik Mengerjakannya

Tata Cara Mandi Wajib yang Benar dan Waktu Terbaik Mengerjakannya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 07 Nov 2024 13:15 WIB
Fresh shower behind wet glass window with water drops splashing. Water running from shower head and faucet in modern bathroom.
Ilustrasi mandi wajib (Foto: Getty Images/iStockphoto/ben-bryant)
Jakarta -

Tata cara mandi wajib bagi muslim memiliki ketentuan tersendiri. Dalam Al-Qur'an, perintah mandi wajib dijelaskan dalam surah Al Maidah ayat 6,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٦

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mandi wajib dilakukan untuk membersihkan diri dari hadats besar. Menukil dari kitab Al-Fiqh 'ala Al-Madzahib Al-Khamsah oleh Muhammad Jawad Mughniyah terjemahan Masykur A B, muslim dalam keadaan junub harus mandi wajib.

Junub artinya keadaan seseorang yang mengeluarkan air mani sehabis berhubungan intim dengan lawan jenis. Meski demikian, keadaan lain yang menyebabkan keluarnya mani juga termasuk kondisi yang wajib bagi muslim untuk mandi besar. Selain junub, kondisi lain yang jadi penyebab mandi wajib adalah haid, nifas serta orang Islam yang meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

Bagaimana Cara Mandi Wajib?

Ada sejumlah tata cara mandi wajib yang harus dipahami muslim. Berikut beberapa di antaranya seperti dijelaskan dalam buku Fiqh Ibadah oleh Zaenal Abidin.

  1. Membaca niat mandi wajib
  2. Membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali
  3. Membersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri, seperti kemaluan dan dubur
  4. Cuci tangan kembali dengan sabun dan bilas hingga bersih
  5. Lanjutkan dengan wudhu seperti akan salat
  6. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala
  7. Guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut terkena air
  8. Bilas seluruh tubuh dari sisi kanan lalu ke sisi kiri
  9. Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian yang tersembunyi terkena air

Niat Mandi Wajib sesuai Penyebabnya

Merujuk pada sumber yang sama, berikut beberapa niat mandi wajib sesuai penyebabnya.

1. Niat Mandi Wajib setelah Berhubungan Intim

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhol lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah."

2. Niat Mandi Wajib setelah Haid

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْحَيْضِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin haidhi lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan haid karena Allah Ta'ala."

3. Niat Mandi Wajib setelah Melahirkan

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْوِلَادَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin wilaadati lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan wiladah karena Allah Ta'ala."

4. Niat Mandi Wajib setelah Nifas

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ النِّفَاسِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin nifaasi lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan nifas karena Allah Ta'ala."

Hal-hal yang Membuat Mandi Wajib Tidak Sah

Diterangkan dalam Buku Tuntunan Supermudah & Lengkap Shalat Wajib & Sunnah Sesuai Tuntunan Rasulullah oleh Abd Hamid, ada beberapa perkara yang membuat mandi wajib seseorang tidak sah. Oleh karenanya, muslim perlu memperhatikan beberapa hal tersebut.

  1. Tidak membaca niat
  2. Tidak menghilangkan najis yang menempel
  3. Tidak menyiram air ke seluruh tubuh atau tidak merata
  4. Rambut masih kering
  5. Ada bagian tubuh yang tidak terkena air
  6. Tidak menggunakan air yang suci
  7. Tidak menunaikan rukun mandi wajib

Mandi Wajib Jam Berapa?

Mengutip dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari oleh Muh Hambali, waktu paling afdhal untuk mandi wajib adalah sebelum fajar atau setelah Subuh. Sementara itu, Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari mengatakan bahwa orang yang junub dapat menunda mandi junubnya selama tidak melewati waktu salat, meskipun seharusnya disegerakan.

Senada dengan itu, Ibnu Rajab al-Hanbali di dalam kitab yang sama mengungkapkan seseorang yang junub boleh menunda mandi wajibnya selama masih dalam waktu salat.




(aeb/lus)

Hide Ads