Inilah 19 Tata Cara Memandikan Jenazah Sesuai Syariat Islam

Inilah 19 Tata Cara Memandikan Jenazah Sesuai Syariat Islam

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Kamis, 07 Nov 2024 09:30 WIB
The dead womans body. Focus on hand
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Memandikan jenazah adalah salah satu tindakan yang diwajibkan dalam Islam sebelum jenazah dikafani, disalatkan, dan dikuburkan. Kegiatan memandikan jenazah ini juga menjadi salah satu bentuk penghormatan bagi umat Islam terhadap saudara muslim yang telah berpulang.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, tata cara memandikan jenazah harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai tuntunan yang diajarkan dalam Islam.

Agar lebih paham, simak mengenai hukum dan tata cara memandikan jenazah sesuai tuntunan syariat Islam berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukum Memandikan Jenazah

Mengutip dari buku Hukum Merawat Jenazah yang ditulis oleh Muhammad Hanif Muslih, memandikan jenazah dalam Islam memiliki hukum fardhu kifayah yang berarti berarti bahwa kewajiban memandikan jenazah dianggap telah gugur jika sudah ada setidaknya satu orang yang melakukannya. Namun, jika tidak ada satu pun yang memandikan jenazah, maka seluruh masyarakat di daerah tersebut memiliki tanggung jawab untuk memenuhinya.

Dasar hukum ini dikuatkan oleh hadits Rasulullah saw. yang diriwayatkan dalam peristiwa seorang lelaki yang meninggal saat berhaji. Rasulullah memerintahkan agar jenazah lelaki tersebut dimandikan menggunakan air dan daun bidara, serta dikafani dengan dua kain ihram.

ADVERTISEMENT

Beliau bersabda, "Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara (sidr) dan kafankanlah dengan dua kain (ihram)."

Tata Cara Memandikan Jenazah

Berikut ini adalah tata cara memandikan jenazah yang sesuai dengan tuntunan Islam, mulai dari niat hingga proses akhirnya.

  1. Niat memandikan jenazah: Mulailah dengan niat dalam hati untuk memandikan jenazah sebagai ibadah kepada Allah Swt.
  2. Menutup aurat jenazah: Pastikan aurat jenazah tetap tertutup untuk menjaga kehormatannya.
  3. Mewudhukan jenazah: Berikan wudhu kepada jenazah.
  4. Meratakan air ke seluruh tubuh: Ratakan air ke seluruh tubuh jenazah seperti mandi wajib (mandi junub atau haid).
  5. Menggunakan air dan daun bidara: Wajib menggunakan air yang dicampur dengan daun bidara untuk membantu membersihkan tubuh.
  6. Menggunakan kapur atau sejenisnya: Tambahkan kapur barus atau bahan sejenis untuk menghilangkan bau.
  7. Mengulangi memandikan dalam hitungan ganjil: Ulangi memandikan jenazah hingga tiga kali atau lebih dengan jumlah ganjil (3, 5, atau 7 kali) jika satu kali dinilai belum cukup.
  8. Menghadapkan jenazah ke kiblat: Letakkan jenazah menghadap kiblat, dengan kepala di sebelah timur.
  9. Posisi kepala lebih tinggi: Posisikan kepala jenazah lebih tinggi daripada kaki agar kotoran bisa keluar bersama air.
  10. Jumlah orang yang memandikan ganjil: Disarankan yang memandikan jenazah berjumlah ganjil, seperti 1, 3, atau 5 orang sesuai kebutuhan.
  11. Hanya yang terpercaya dan ahli yang memandikan: Yang memandikan jenazah adalah orang yang dipercaya dan ahli
  12. Dilakukan di tempat tertutup: Pemandian dilakukan di ruangan tertutup, atau jika di tempat terbuka, pastikan aurat jenazah tidak terlihat oleh siapapun kecuali yang memandikan jenazah.
  13. Posisi miring sebelum dimandikan: Sebelum memandikan jenazah, miringkan jenazah perlahan untuk mengeluarkan sisa kotoran.
  14. Dimandikan dengan pakaian yang dipakai saat wafat: Dimandikan dengan pakaian yang dikenakannya atau pakaian yang menutupi tubuh.
  15. Membersihkan najis terlebih dahulu: Pastikan semua najis pada tubuh jenazah dibersihkan terlebih dahulu sebelum memandikan jenazah.
  16. Memulai dari bagian kanan tubuh: Disarankan untuk memulai membasuh dari bagian kanan tubuh, dimulai dari kepala, leher, dada, perut, dan seterusnya hingga kaki.
  17. Menggosok tubuh dengan lembut: Gosok tubuh dengan lembut menggunakan kain atau handuk.
  18. Menyisir rambut bagi jenazah wanita: Jika jenazah adalah perempuan, rambutnya disisir dan dibagi menjadi tiga bagian: satu bagian di belakang dan dua di depan.
  19. Mengeringkan tubuh setelah mandi: Setelah selesai dimandikan, keringkan tubuh jenazah dengan handuk lembut.

Niat untuk Memandikan Jenazah

Dalam ajaran Islam, sebelum memulai proses memandikan jenazah, umat Islam disarankan untuk mengucapkan niat memandikan jenazah secara khusus.

Berikut adalah bacaan niat memandikan jenazah yang diperuntukkan bagi jenazah laki-laki dan perempuan yang dikutip dari buku Keutamaan Menjenguk Orang Sakit dan Tata Cara Mengurus Jenazah karya Husnan M. Thaib.

1. Niat Memandikan Jenazah Laki-laki

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِهَذَا الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latinnya: Nawaytul ghusla lihadza al mayyiti lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat untuk memandikan mayat laki-laki ini karena Allah Ta'ala."

2. Niat Memandikan Jenazah Perempuan

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِهَذِهِ الْمَيِّتَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latinnya: Nawaytul ghusla lihadzihi al mayyitati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat untuk memandikan mayat perempuan ini karena Allah Ta'ala."

Syarat untuk Memandikan Jenazah

Dalam Islam, memandikan jenazah adalah sebuah tugas mulia yang tidak bisa dilakukan sembarang orang. Terdapat syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi agar proses ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat agama.

Berdasarkan Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dari Kementerian Agama RI, berikut adalah persyaratan yang perlu dipenuhi oleh seseorang yang akan memandikan jenazah:

  1. Muslim dewasa dan berakal sehat
  2. Niat yang ikhlas
  3. Memiliki kepribadian terpercaya
  4. Memahami tata cara memandikan jenazah yang benar

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan ketika Ingin Memandikan Jenazah

Untuk proses memandikan jenazah, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan guna menjaga kehormatan almarhum dan memenuhi ketentuan syariat Islam. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan yang dikutip dari arsip detikHikmah dan buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dari Kementerian Agama RI:

  1. Siapkan air bersih dan suci, bisa dicampur dengan sabun atau air yang diberi kapur barus atau wewangian. Pastikan perlengkapan lainnya, seperti handuk, sudah tersedia.
  2. Sebaiknya yang memandikan jenazah adalah kerabat dekat atau orang yang memahami tata cara memandikan jenazah. Untuk jenazah laki-laki, yang memandikan harus laki-laki, dan sebaliknya untuk perempuan, kecuali dalam kasus pasangan suami istri.
  3. Jika terdapat kekurangan atau aib pada jenazah, hal tersebut tidak boleh dibicarakan kepada orang lain sebagai bentuk menjaga kehormatan jenazah.
  4. Proses memandikan jenazah dilakukan dengan kelembutan dan penuh kasih, hindari sikap kasar yang bisa menunjukkan ketidaksukaan.
  5. Selama proses memandikan jenazah, aurat jenazah harus selalu tertutup dengan kain atau penutup khusus.
  6. Tidak diperbolehkan melihat bagian aurat dari jenazah untuk menjaga kehormatannya.
  7. Mengamati seluruh tubuh jenazah juga termasuk hal yang terlarang, kecuali bagian yang dibutuhkan untuk proses memandikan jenazah.
  8. Dilarang menggosok tubuh jenazah dengan kasar atau keras sangat tidak diperkenankan agar tidak melukai kehormatan jenazah.



(inf/inf)

Hide Ads