Manuskrip Al-Qur'an Tertua di Inggris Diyakini Berasal dari Era Rasulullah SAW

Manuskrip Al-Qur'an Tertua di Inggris Diyakini Berasal dari Era Rasulullah SAW

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Kamis, 24 Okt 2024 18:28 WIB
Manuskrip Alquran tertua di Birmingham Inggris.
Manuskrip Al-Qur'an tertua yang ditemukan oleh peneliti dari University of Birmingham Inggris. Foto: arabianbusiness.com
Jakarta -

Manuskrip Al-Qur'an tertua di dunia kini menjadi perhatian besar setelah ditemukan di Inggris. Banyak yang percaya bahwa naskah kuno ini berasal dari masa Nabi Muhammad SAW, dan menjadi salah satu bukti otentik sejarah Islam. Namun, apa sebenarnya yang membuat manuskrip ini begitu istimewa, dan mengapa bisa disimpan di Inggris?

Cari tahu lebih banyak penjelasannya di artikel ini dan temukan cerita menarik di balik penemuan naskah bersejarah berupa manuskrip Al-Qur'an kuno yang memukau dunia!

Sejarah Penulisan Al-Qur'an pada Zaman Nabi

Pada masa Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Al-Qur'an dalam rentang waktu antara tahun 610 hingga 632 M. Wahyu ini awalnya tidak disusun dalam bentuk buku seperti yang kita kenal sekarang. Sebaliknya, pesan-pesan ilahi tersebut dihafal dan disimpan dalam ingatan, serta ditulis di berbagai media seperti perkamen, batu, daun palem, dan tulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW saat masa pemerintahan Islam oleh Khulafaur Rasyidin, Khalifah Abu Bakar memerintahkan pengumpulan wahyu-wahyu ini dijadikan bentuk buku.

Khalifah Abu Bakar RA mengambil langkah penting dengan memerintahkan pengumpulan seluruh wahyu yang telah diterima Nabi. Proses ini dilanjutkan pada masa Khalifah Utsman bin Affan RA, yang memastikan agar Al-Qur'an memiliki satu versi resmi. Pada sekitar tahun 650 M, Al-Qur'an yang kita kenal sekarang sudah ditetapkan dalam bentuk tulisan yang final.

ADVERTISEMENT

Namun, ada beberapa perbedaan pandangan di kalangan non-Muslim dan sebagian cendekiawan yang berpendapat bahwa penulisan Al-Qur'an tidak selesai hingga satu abad setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Pandangan ini menimbulkan anggapan bahwa ada beberapa elemen tambahan dalam teks Al-Qur'an yang tidak terkait langsung dengan Nabi.

Asal-muasal Manuskrip Al-Qur'an di Inggris

Manuskrip Al-Qur'an Tertua di Birmingham, Inggris.Manuskrip Al-Qur'an Tertua di Birmingham, Inggris. Foto: www.birmingham.ac.uk

Awal mula penemuan Manuskrip Al-Qur'an di Inggris berawal dari Koleksi Mingana yang ditemukan di Universitas Birmingham yang didedikasikan untuk mengumpulkan naskah-naskah bersejarah dari Timur Tengah.

Koleksi ini disusun dengan bantuan dana dari filantropis Quaker, Sir Edward Cadbury, untuk memperkuat status akademik Birmingham dalam studi agama.

Manuskrip tersebut terdiri dari dua lembar perkamen, yang memuat potongan dari Surah 18 hingga Surah 20. Ditulis dalam aksara Arab kuno Hijazi, manuskrip ini memberikan wawasan berharga tentang perkembangan awal penulisan Al-Qur'an.

Selama bertahun-tahun, manuskrip ini dijilid dengan naskah lainnya yang serupa, tapi diperkirakan berasal dari akhir abad ketujuh. Langkah penting dilakukan oleh Susan Worrall, salah satu peneliti, yang memisahkan lembaran-lembaran ini untuk analisis mendalam, sehingga terungkap penemuan luar biasa dalam Koleksi Mingana ini.

Proses Penemuan dan Penelitian Manuskrip Al-Qur'an

Penemuan manuskrip Al-Qur'an yang disimpan di Universitas Birmingham bermula dari analisis radiokarbon yang dilakukan pada lembaran perkamen yang digunakan untuk menulis teks tersebut.

Pengujian ini dilakukan di Universitas Oxford dan menghasilkan temuan yang menunjukkan bahwa perkamen tersebut berasal dari tahun 568 hingga 645 M, yang sangat dekat dengan masa kehidupan Nabi Muhammad SAW, dengan akurasi mencapai 95,4 persen.

Manuskrip ini dianggap sebagai salah satu bukti tertulis paling awal dari Al-Qur'an yang pernah ditemukan. Para peneliti menyimpulkan bahwa teks ini kemungkinan besar ditulis oleh individu-individu yang hidup pada masa Nabi atau segera setelahnya.

Penelitian ini semakin memperkuat keyakinan bahwa teks yang terkandung dalam manuskrip tersebut adalah bagian dari wahyu asli yang diterima Nabi Muhammad SAW.

Alba Fedeli, yang terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa dua lembar perkamen yang ditemukan tersebut berkaitan dengan kodeks yang sama yang disimpan di Bibliothèque Nationale de France di Paris.

Penelitian ini menjadi kontribusi penting dalam studi sejarah Islam. Susan Worrall, Direktur Koleksi Khusus Universitas Birmingham, mengungkapkan bahwa temuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana Al-Qur'an disalin dan disebarkan pada masa-masa awal Islam.

Penanggalan radiokarbon pada folio Birmingham menunjukkan bahwa teks-teks tersebut ditulis dalam bentuk yang sangat mirip dengan Al-Qur'an yang kita baca saat ini.

David Thomas, seorang profesor Kristen dan Islam, menambahkan bahwa penemuan ini membawa kita lebih dekat pada masa-masa awal berdirinya Islam dan memberikan bukti otentik mengenai sejarah penulisan Al-Qur'an.

Hasil dari penelitian ini tidak hanya penting untuk memahami sejarah Islam, tetapi juga menjadi salah satu rahasia besar yang terungkap dari Koleksi Mingana di Universitas Birmingham.




(inf/inf)

Hide Ads