Lauh Mahfuz adalah kitab catatan takdir bagi alam semesta. Kitab ini sifatnya abadi dan telah dijelaskan melalui ayat-ayat Al-Qur'an serta hadits.
Setiap peristiwa yang terjadi dan akan terjadi, telah tercatat dalam Lauh Mahfuz.
Mengutip buku Al Ifaadah Aqidah Dasar Salafiyah karya Abu Fawwaz Nasrul Mas'udi bin Mulkan bin Syaakir Hafidhahullah Ta'ala, secara istilah, Lauh Mahfuz adalah kitab yang berada di tempat yang terjaga. Kitab ini terjaga dari penambahan, pengurangan, penyimpangan dan juga perubahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip buku Minhajul Muslim yang ditulis oleh Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi, Rasulullah SAW menjelaskan tentang adanya qadha dan qadar yang nyata tercatat dalam Lauh Mahfuz. Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya masing-masing di antara kalian peciptaannya dihimpun dalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai nutfah (air mani). Kemudian ia menjadi alaqah (segumpal darah) selama itu pula. Lalu ia menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu pula. Selanjutnya malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan roh ke dalamnya. Dia pun diperintahkan dengan empat perkataan, yaitu suratan rezekinya, ajalnya, perbuatannya dan sengsara bahagianya."
Demi Dia yang tiada Tuhan selain-Nya, ada di antara kalian yang bear-benar melakukan perbuatan penghuni surga, sampai-sampai jarak antara dirinya dan surga tinggal satu hasta saja, lantas suratan mengalahkannya, sehingga dia melakukan perbuatan penghuni neraka, maka ia pun masuk ke neraka. Ada pula di antara kalian yang benar-benar melakukan perbuatan penghuni neraka, sampai-sampai jarak antara dirinya dan neraka tinggal satu hasta saja, lantas suratan mengalahkannya, sehingga dia melakukan perbuatan penghuni surga, maka dia pun masuk ke surga."(HR Bukhari)
Ayat Al-Qur'an Tentang Lauh Mahfuz
Hal-hal yang berkaitan dengan takdir seseorang telah tertulis dalam Lauh Mahfuz. Termaktub dalam Al-Qur'an, ayat-ayat yang menjelaskan tentang adanya Lauh Mahfuz dan takdir alam semesta.
1. Surat Ar-Ra'd Ayat 39
Allah SWT berfirman,
يَمْحُوا۟ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُۥٓ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ
Artinya: Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).
2. Surat Al-An'am Ayat 59
۞ وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Artinya: Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
3. Surah Yunus Ayat 21
وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا اِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِۗ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَّبِّكَ مِنْ مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ وَلَآ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ٦١
Artinya: "Engkau (Nabi Muhammad) tidak berada dalam suatu urusan, tidak membaca suatu ayat Al-Qur'an, dan tidak pula mengerjakan suatu pekerjaan, kecuali Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak ada yang luput sedikit pun dari (pengetahuan) Tuhanmu, walaupun seberat zarah, baik di bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, kecuali semua tercatat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."
4. Surah Al Hajj Ayat 70
اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّ ذٰلِكَ فِيْ كِتٰبٍۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ ٧٠
Artinya: "Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi? Sesungguhnya hal itu sudah terdapat dalam Kitab (Lauh Mahfuz). Sesungguhnya yang demikian sangat mudah bagi Allah."
5. Surah Yasin Ayat 12
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ ١٢
Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuz)."
(dvs/erd)












































Komentar Terbanyak
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran