4 Golongan yang Paling Menyesal pada Hari Kiamat, Siapa Mereka?

4 Golongan yang Paling Menyesal pada Hari Kiamat, Siapa Mereka?

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 13 Okt 2024 06:00 WIB
Ilustrasi kiamat
Ilustrasi hari kiamat (Foto: Getty Images/iStockphoto/mppriv)
Jakarta - Kiamat adalah kehancuran alam semesta dan isinya. Iman kepada hari kiamat termasuk ke dalam rukun iman kelima.

Tidak ada yang tahu secara pasti kapan datangnya kiamat. Namun, dalam beberapa hadits dan ayat suci Al-Qur'an diterangkan tentang tanda-tandanya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Muzzammil ayat 14,

يَوْمَ تَرْجُفُ أَلَا رُضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيبًا مَّهِيلاً

Artinya: "Pada hari (ketika) bumi dan gunung-gunung berguncang keras, dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan."

Menukil dari buku Pendidikan Agama Islam tulisan Bachrul Ilmy, setiap manusia harus bertanggungjawab atas segala hal yang ia perbuat semasa hidup. Ini berlaku untuk hal-hal baik maupun buruk, kecil ataupun besar. Semuanya akan mendapat balasan yang setimpal dan seadil-adilnya.

Golongan yang Paling Menyesal ketika Kiamat Tiba

1. Yang Menjual Akhiratnya dengan Dunia Orang Lain

Ketika kehancuran itu tiba, ada orang yang paling menyesal di hari kiamat. Terkait hal ini disebutkan dalam sebuah hadits yang termaktub dalam Kanal-Ummal yang dikutip dari Muntakhab Mizanul Hikmah oleh Muhammad M Reysyahri terjemahan Tholib Anis.

إِنَّ اشَدَّ النَّاسِ نَدامَةٌ يَومَ القيامة رَجُلٌ بَاعَ آخِرَتَهُ بِدُنيا غَيْرِهِ

Artinya: "Sesungguhnya orang yang paling besar penyesalannya pada hari kiamat adalah pribadi yang menjual akhiratnya dengan dunia orang lain."

2. Berkesempatan Menuntut Ilmu Namun Tak Dilakukan

Selain orang yang menjual akhiratnya dengan dunia orang lain, dalam riwayat yang berbeda disebutkan pula bahwa orang yang paling menyesal ketika kiamat adalah mereka yang berkesempatan menuntut ilmu namun tidak melakukannya. Dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,

اَشَدُّ النَّاسِ حَسْرَة يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ امْكَنَهُ طَلب العِلْمِ فِي الدُّنْيَا فَلَمْ يَطْلُبُهُ، وَرَجُلٌ عَلِمَ عِلْمًا فَانْتَفَعَ بِهِ مَنْ سَمِعَهُ مِنْهُ دُونَهُ

Artinya: "Orang yang paling menyesal kelak pada hari kiamat adalah orang yang memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu, namun ia tidak menuntutnya; dan orang yang mengetahui suatu ilmu sehingga orang lain dapat mengambil manfaatnya, sedangkan dirinya sendiri tidak dapat mengambil manfaatnya." (HR Ibnu Asakir dalam Nahwa Manhaj 'Ilmi Islami karya Hasan Muhammad Asy Syarqawi)

3. Menggambarkan Keadilan dengan Kata-kata dan Menentang dengan Tindakan

Sementara itu, Imam Ja'far Shadiq dalam Amali al-Thusi menyebut bahwa orang yang paling menyesal ketika kiamat adalah mereka yang selalu berkata tentang keadilan namun menentangnya dengan tindakan.

"Sesungguhnya orang yang paling menyesal pada hari kiamat adalah orang yang menggambarkan keadilan dengan kata-katanya, kemudian dia menentangnya dengan tindakan yang berlawanan dengan keadilan," demikian tulis Ja'far Shadiq.

4. Mencari Harta Bukan dalam Ketaatan Allah SWT

Imam Ali berkata bahwa orang yang paling menyesal pada hari kiamat merupakan mereka yang mencari harta tidak dalam ketaatan Allah SWT. Ini berkaitan dengan harta di dunia.

إِنَّ أَعْظَمَ الْحَسَرَاتِ يَومَ القِيامَةِ، حَسْرَةُ رجُلٍ كَسَبَ مالاً فِي غَيْرَ طَاعَةِ اللَّهِ، فَوَرِثَةُ رَجُلٌ فَأَنْفَقَهُ فِي طَاعَةِ اللَّه سُبحانَهُ، فَدَخَلَ بِهِ الْجَنَّةَ، وَ دَخَلَ الْأَوَّلُ بِهِ النَّارَ

Artinya: "Sesungguhnya penyesalan terbesar pada hari kiamat adalah orang yang mencari harta bukan dalam ketaatan kepada Allah, kemudian hartanya diwarisi oleh pewarisnya yang membelanjakan hartanya dalam ketaatan kepada Allah Yang Mahasuci. Oleh karenanya, dia masuk surga lantaran kebaikannya itu. Adapun orang yang pertama (yang mencari harta bukan dalam ketaatan kepada Allah) bakal masuk neraka lantaran hartanya itu." (Riwayat ini terdapat dalam Nahj al-Balaghah)

Wallahu a'lam.


(aeb/lus)

Hide Ads