Jam Kiamat Menyiratkan Bumi Dekati Kehancuran, Bagaimana Menurut Al-Qur'an?

Jam Kiamat Menyiratkan Bumi Dekati Kehancuran, Bagaimana Menurut Al-Qur'an?

Kristina - detikHikmah
Jumat, 07 Feb 2025 18:30 WIB
Concept image of the earth Slowly Burning with pollution, showing North central and south america. Earth based on Nasa image.
Ilustrasi kiamat. Foto: iStock
Jakarta -

Bulletin of Atomic Scientist baru-baru ini mengumumkan Jam Kiamat atau Doomsday Clock menunjukkan 89 detik menuju tengah malam. Angka ini berdetak 1 detik dari waktu sebelumnya.

Jam Kiamat adalah ukuran simbolis kedekatan manusia dengan kehancuran Bumi. Ukuran ini diciptakan Bulletin of Atomic Scientist pada 1947 dengan mendengar masukan dari para ahli, seperti Albert Einstein dan J. Robert Oppenheimer. Jam Kiamat yang makin dekat ke tengah malam, menyiratkan kondisi Bumi yang makin dekat pada kehancuran.

"Kami kini memindahkan Jam Kiamat dari 90 detik menjadi 89 detik menuju tengah malam--jarak terdekat terjadinya bencana," bunyi pernyataan Bulletin of Atomic Scientist yang dirilis dalam situsnya pada 28 Januari 2025 itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tengah malam dalam Jam Kiamat merupakan simbol bencana global. Bencana ini diakibatkan senjata nuklir, perubahan iklim, dan potensi penyalahgunaan ilmu biologi dan teknologi baru lainnya.

"Dengan mengatur Jam 1 detik menuju tengah malam, kami mengirimkan sinyal yang jelas: Karena dunia sudah sangat dekat dengan jurang, pergerakan bahkan 1 detik pun harus dianggap sebagai indikasi bahaya ekstrem dan peringatan yang jelas bahwa setiap detik penundaan dalam pembalikan arah akan meningkatkan kemungkinan bencana global," jelas pengumuman itu.

ADVERTISEMENT

Jam Kiamat menunjukkan 89 detik menuju tengah malam. Meski demikian, itu bukan berarti dunia akan hancur saat jam menunjukkan tengah malam, melainkan tanda manusia gagal mencegah bencana besar yang mengakibatkan perang nuklir, bencana iklim, dan kegagalan teknologi, dilansir detikInet.

Kehancuran alam semesta, dalam Islam, dikenal dengan kiamat. Terjadinya kiamat dijelaskan langsung dalam Al-Qur'an dan tanda-tandanya dikabarkan lewat hadits.

Waktu Terjadinya Kiamat Menurut Al-Qur'an

Tak seorang pun yang tahu kapan waktu terjadinya kiamat. Dalam Islam, hanya Allah SWT yang tahu persis kapan kehancuran alam semesta itu akan terjadi. Adapun Jam Kiamat tak lain hanyalah sebuah perkiraan simbolis yang dibuat oleh manusia yang memiliki pengetahuan sangat terbatas.

Allah SWT berfirman dalam surah Al A'raf ayat 187,

ΩŠΩŽΨ³Ω’Ω€Ω”ΩŽΩ„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽΩƒΩŽ ΨΉΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΨ§ΨΉΩŽΨ©Ω Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ω…ΩΨ±Ω’Ψ³Ω°Ω‰Ω‡ΩŽΨ§Ϋ— قُلْ Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΉΩΩ„Ω’Ω…ΩΩ‡ΩŽΨ§ ΨΉΩΩ†Ω’Ψ―ΩŽ Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩΩŠΩ’Ϋš Ω„ΩŽΨ§ ΩŠΩΨ¬ΩŽΩ„Ω‘ΩΩŠΩ’Ω‡ΩŽΨ§ Ω„ΩΩˆΩŽΩ‚Ω’ΨͺΩΩ‡ΩŽΨ§Ω“ Ψ§ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ω‡ΩΩˆΩŽΫ˜ Ψ«ΩŽΩ‚ΩΩ„ΩŽΨͺΩ’ فِى Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ…Ω°ΩˆΩ°Ψͺِ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ψ§ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩΫ— Ω„ΩŽΨ§ ΨͺΩŽΨ£Ω’ΨͺΩΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ψ§ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ¨ΩŽΨΊΩ’ΨͺΩŽΨ©Ω‹ Ϋ—ΩŠΩŽΨ³Ω’Ω€Ω”ΩŽΩ„ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽΩƒΩŽ ΩƒΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩƒΩŽ Ψ­ΩŽΩΩΩŠΩ‘ΩŒ ΨΉΩŽΩ†Ω’Ω‡ΩŽΨ§Ϋ— قُلْ Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§ ΨΉΩΩ„Ω’Ω…ΩΩ‡ΩŽΨ§ ΨΉΩΩ†Ω’Ψ―ΩŽ اللّٰهِ ΩˆΩŽΩ„Ω°ΩƒΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§ΩŽΩƒΩ’Ψ«ΩŽΨ±ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΨ§Ψ³Ω Ω„ΩŽΨ§ ΩŠΩŽΨΉΩ’Ω„ΩŽΩ…ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ω‘Ω¨Ω§

Artinya: Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, melalui ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW apabila ditanya tentang kiamat agar mengembalikan pengetahuan kepada Allah SWT karena hanya Dialah yang mengetahui kapan terjadinya kiamat. Tidak seorang pun mengetahui perkara kiamat dan waktu terjadinya secara tepat kecuali hanya Allah SWT.

Meski tidak ada seorang pun yang mengetahui, kiamat pasti akan datang, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al Hajj ayat 7,

ΩˆΩ‘ΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΨ§ΨΉΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω°Ψͺِيَةٌ Ω„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ±ΩŽΩŠΩ’Ψ¨ΩŽ ΩΩΩŠΩ’Ω‡ΩŽΨ§Ϋ™ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘Ω°Ω‡ΩŽ ΩŠΩŽΨ¨Ω’ΨΉΩŽΨ«Ω Ω…ΩŽΩ†Ω’ فِى Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΨ¨ΩΩˆΩ’Ψ±Ω Ω§

Artinya: "Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."

Rasulullah SAW dalam sejumlah hadits menggambarkan kiamat dan tanda-tanda terjadinya peristiwa dahsyat itu. Salah satunya dari hadits Abu Syuraihah Hudzaifah bin Usaid, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya: (1) terbitnya matahari dari barat, (2) asap, (3) binatang melata, (4) munculnya Ya'juj dan Ma'juj, (5) keluarnya Dajjal, (6) munculnya Isa bin Maryam, (7) tiga gerhana; gerhana di barat (8) gerhana di timur, (9) gerhana di Jazirah Arab, (10) api yang keluar dari dasar Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia dan bersama mereka di mana saja berada." (HR Muslim, Ahmad, dan lainnya. Ibnu Katsir mengatakan hadits ini shahih)

Wallahu a'lam.




(kri/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads