Sebelum turun surat Ad Dhuha, Rasulullah SAW merasakan kegelisahan. Kegundahan yang dialami Rasulullah SAW ini terjadi karena Malaikat Jibril tidak datang menghampirinya lagi.
M. Khalilurrahman Al Mahfani dalam buku Berkah Shalat Dhuha dijelaskan bahwa Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah ulama lain yang bersumber dari Jundub meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW merasa kurang enak badan, kemudian datanglah seorang wanita kafir yang berkata, "Hai Muhammad, aku melihat setanmu (yang dimaksud adalah Jibril), telah meninggalkan engkau."
Karena sebelumnya, Malaikat Jibril selalu datang untuk menyampaikan ayat-ayat dari Allah SWT. Dijelaskan dalam buku Berpikir Positif dengan Al Quran & Al Hadis Itu Ada Seninya: Trik Dahsyat Meraih Hidup Sukses, Berkah dan Bahagia Dunia Akhirat oleh Ust. Heri Kurniawan Tadjid, biasanya ayat atau wahyu yang dibawa Jibril untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW tidak lama selang waktunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi orang yang tidak suka pada dakwah Rasulullah SAW dalam hal ini adalah para musuh Islam, kejadian itu menjadi kesempatan emas untuk membendung laju dakwah Islam di tengah masyarakat Makkah.
Kabar bahwa Nabi Muhammad SAW telah dibenci oleh Tuhannya disebarluaskan oleh mereka ke semua lapisan masyarakat. Yang merasa sedih tidak hanya Rasulullah SAW, tapi juga para pengikut-pengikutnya pun akan merasa sedih. Lebih buruk lagi, para pendukung Islam menjadi merasa takut karena telah ditinggalkan oleh Allah SWT yang diharapkan perlindunganya. Dengan begitu, mereka berpikir, perilaku-perilaku buruk yang sering ditimpakan oleh para kafir Quraisy kepada umat Islam tentu akan semakin menjadi-jadi.
Akhirnya ketakutan dan kegelisahan Rasulullah SAW dan para sahabatnya menjadi terobati setelah Allah SWT turunkan surat Ad Dhuha. Surat ini pula yang menjadi bukti bahwa Allah SWT tidak pernah meninggalkan Nabi Muhammad SAW.
Surat Ad Dhuha Ayat 3
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
Arab-Latin: Mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
Artinya: "Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu." (QS. Ad Dhuha: 3)
Ayat ini secara tegas menyatakan, bahwa Allah SWT tidaklah meninggalkan Rasulullah SAW dan Allah SWT juga tidak membenci beliau, seperti yang telah diisukan oleh para musuh-musuh Islam saat itu.
Dengan turunnya ayat ini, musuh Islam tentu menjadi sangat kecewa. Ternyata pemahaman negatif mereka salah. Provokasi-provokasi yang sifatnya menyudutkan posisi Rasulullah SAW ternetralisir kembali.
Dengan turunnya ayat ini, pikiran negatif yang banyak memengaruhi masyarakat, bahkan sampai juga memengaruhi para sahabat dan keluarga Rasulullah SAW pada saat itu, menjadi tidak terbukti kebenarannya.
Surat Ad Dhuha Ayat 1-11
Surat Ad Dhuha ayat 1-11: Arab, Latin, Artinya:
وَالضُّحٰىۙ ١
Bacaan latin: Wad dhuhaa
Artinya: "Demi waktu dhuha"
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢
Bacaan latin: Wal laili iza sajaa
2. Artinya: "dan demi waktu malam apabila telah sunyi,"
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣
Bacaan latin: Ma wad da'aka rabbuka wa ma qalaa
3. Artinya: "Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu."
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ٤
Bacaan latin: Walal-aakhiratu khairul laka minal-uula
4. Artinya: "Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia)."
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ٥
Bacaan latin: Wa la sawfa y'utiika rabbuka fatarda
5. Artinya: "Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau rida."
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ ٦
Bacaan latin: Alam ya jidka yatiiman fa aawaa
6. Artinya: "Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu);"
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ ٧
Bacaan latin: Wa wa jadaka daal lan fahada
7. Artinya: "mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat), lalu Dia memberimu petunjuk (wahyu);"
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ ٨
Bacaan latin: Wa wa jadaka 'aa-ilan fa aghnaa
8. Artinya: "dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan?"
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ ٩
Bacaan latin: Fa am mal yatiima fala taqhar
9. Artinya: "Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang."
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ ١٠
Bacaan latin: Wa am mas saa-ila fala tanhar
10. Artinya: "Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik."
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ ١١
Bacaan latin: Wa amma bi ni'mati rabbika fahad dith
11. Artinya: "Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur)."
(lus/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026