Pelemahan Pemerintahan Islam

Aunur Rofiq — Foto: Ilustrasi: Zaki Alfaraby/detikcom

Jakarta -

Kemunduran Islam melalui runtuhnya kekhalifahan sampai ujung pada kesultanan Ustmaniyah. Ada dua negara yg melemahkan kekuasaan Islam yaitu Inggris dan Amerika.

Inggris

Setelah lebih dari 600 tahun berkuasa, Kekaisaran Turki Usmani runtuh. Peristiwa pembubaran Kekaisaran Turki Usmani terjadi pada 3 Maret 1924, setelah Turki dinyatakan sebagai negara republik dengan presiden pertama Mustafa Kemal Ataturk. Pemimpin republik Turki yang pertama ini sejatinya adalah turunan Yahudi, dan dia bisa memenangkan mengalahkan kesultanan semata-mata karena Inggris yg ada di belakangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa besar lainnya terjadi pada tahun 1882, di mana Inggris telah menguasai Mesir sebagai akibat dari pengkhianatan Taufiq. Pada saat itu kepentingan politik Inggris berkisar pada satu tujuan pokok : semakin memperkokoh kedudukannya atas dunia Islam dan menyelamatkan kepentingannya. Saat itu perdana menteri Inggris di zaman Ratu Victoria, Mr. Gladstone di depan sidang Parlemen sambil mengangkat Kitab Suci Al-Qur'an di tangannya sambil berkata, "Kalau saja nanti Bangsa Mesir telah dapat menggenggam buku ini di tangan mereka, celakalah kita, tak akan dapat lagi menikmati ketenangan atau perdamaian di negeri itu."

Maka politik yang dilakukan Inggris adalah : melecehkan hukum-hukum dan asas-asas Islam, melenyapkan makna kesuciannya dari hati kaum Muslimin, dan melukiskan Islam dalam warna-warna yang paling suram, dengan demikian menggiring orang Muslim untuk memandang rendah agamanya dan pada saat yang tepat akan mencampakkannya.

Adapun politik pendidikan yang diterapkan di Mesir sedemikian rupa agar, membiarkan para pelajar masa bodoh terhadap realitas Islam. Persis saat konferensi misionaris sedunia di al-Quds pada tahun 1935, ketua misionaris dunia Zwemmer mengatakan agar para generasi muda muslim jauh dari agamanya.

Otoritas pendudukan Inggris di Mesir menanamkan pengertian bahwa Islam tak lebih dari sebuah agama yang hanya meliputi peribadahan, shalat, dzikir dan upacara-upacara mistik. Anak didik tidak pernah diberitahu tentang ajaran Islam yang sebenarnya meliputi sebuah sistem sosial ekonomi pemerintahan atau sebagai sebuah undang-dasar, atau sebagai sebuah landasan politik dalam dan luar negeri, atau sebagai sistem pendidikan, atau sebagai way of life dan pembimbing kehidupan.

Amerika Serikat

Adapun peran Amerika ini ditunjukkan dengan mendukung dan membela habis-habisan Israel untuk memerangi rakyat Palestina. Konon orang-orang Yahudi yang terusir dari beberapa negara, kemudian diajak orang-orang Palestina untuk hidup di tanah mereka. Bagi bangsa Yahudi tidak ada kamus membalas budi, yang ada adalah menguasai dan bersifat khianat.

Sebagaimana firman-Nya dalam surah an-Nisa ayat 123 yang terjemahannya, "Pahala dari Allah) bukanlah (menurut) angan-anganmu dan bukan (pula menurut) angan-angan Ahlulkitab. Siapa yang mengerjakan kejahatan niscaya akan dibalas sesuai dengan (kejahatan itu) dan dia tidak akan menemukan untuknya pelindung serta penolong selain Allah."

Negeri Paman Sam telah menerima balasannya dengan kebakaran dahsyat yang belum pernah terjadi. Kejadian ini mengingatkan kita ketika Abraha nau merobohkan Ka'bah dan binasa karena Allah SWT. mengirimkan tentara burung kecil yang berbondong-bondong ( menunjukkan jumlah yang sangat besar ) dengan berbekal tiga batu panas. Tanpa pertempuran fisik dan berhasil meluluh lantakan puluhan ribu rumah mewah. Adapun pasca kebakaran hebat yang tidak masuk di akal ini, beberapa masyarakat akan memperoleh hidayah dari Allah SWT.

Hal yang sama terjadi di Inggris, dimana saat ini jumlah umat Islam di negeri itu telah melonjak luar biasa. Masjid-masjid bermunculan, masyarakat beribadah dengan tenang dan telah banyak didukung fasilitas peribadatan. Disini Islam tekah merasuk dengan lembut yang pada akhirnya akan mayoritas.

Semoga Islam terus makin berkembang di negara-negara maju.

Aunur Rofiq

Penulis adalah Ketua DPP PPP periode 2020-2025

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)