Surat Yusuf ayat 28 menjelaskan sekaligus membuktikan betapa tipu daya dan bujuk rayu wanita itu sangat dahsyat yang pernah membuat Nabi Yusuf AS menghadapi masalah besar dalam hidupnya. Ada sebagian ulama yang mengatakan, bujuk rayu wanita ini lebih dahsyat daripada bujuk rayu setan. Benarkah demikian?
Dijelaskan dalam Tafsir Al-Lubab Jilid 2 karya M. Quraish Shihab, penamaan surat Yusuf dalam Al-Qur'an karena surat tersebut berisikan kisah-kisah lengkap tentang Nabi Yusuf AS. Surat Yusuf terdiri dari 111 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyah.
Di antara seluruh kisah yang ada dalam surat Yusuf, ada kisah yang populer yaitu tentang Nabi Yusuf AS digoda oleh wanita bernama Zulaikha. Dalam surat Yusuf ayat 28 tipu daya yang dilakukan Zulaikha pada Nabi Yusuf AS sangatlah dahsyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat Yusuf Ayat 28: Arab, Latin dan Terjemahan
فَلَمَّا رَاٰ قَمِيْصَهٗ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ اِنَّهٗ مِنْ كَيْدِكُنَّ ۗاِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيْمٌ ٢٨
Latin: Falammaa ra'aa qamiisahuu qudda min duburin qaala innahuu min kaidikunn(a), inna kaidakunna 'aziim(un).
Artinya: "Maka, ketika melihat bajunya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia (suami perempuan itu) berkata, "Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu (hai kaum wanita). Tipu dayamu benar-benar hebat."
Tafsir Surat Yusuf ayat 28
Mengutip buku Pesan dari Langit 1 karya Sofyan Hadi, secara penciptaan memang wanita adalah makhluk yang lemah dibandingkan laki-laki. Namun demikian, wanita diberikan keutamaan lain seperti keindahan tubuh dan kecantikan yang bisa menjadi daya tarik.
Dengan pesona kecantikan dan keindahan seorang perempuan, terletak kekuatan yang dahsyat. Sehingga, tidak sedikit laki-laki yang hancur di tangan wanita.
Mengutip Tafsir Qashashi Jilid IV karya Syofyan Hadi, ungkapan kaidakunna 'aẓīm(un) "tipu daya kalian besar" memberi kesan bahwa memang muslihat wanita sangat dahsyat dalam konteks menaklukkan laki-laki. Bahkan tipu daya muslihat wanita jauh lebih hebat dan berbahaya dibanding tipu daya setan.
Demikian yang dikatakan Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 76:
...اِنَّ كَيْدَ الشَّيْطٰنِ كَانَ ضَعِيْفًاۚ
Latin: ...inna kaidasy-syaithâni kâna dla'îfâ
Artinya: "...sesungguhnya tipu daya setan itu lemah."
M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Jilid 6 menyebutkan bahwa ada ulama yang menafsirkan kaidakunna 'aẓīm(un) dalam ayat tersebut sebagai indikasi buruknya sifat wanita. Sehingga sering kali tercipta pandangan bahwa perempuan adalah senjata setan untuk memperdaya manusia atau keberhasilan setan memperdaya manusia tercapai melalui perempuan.
Tidak bisa menyandingkan surat Yusuf ayat 28 dengan surat An-Nisa ayat 76, sebab kesimpulan akan tipu daya yang menjadi sifat buruk wanita itu jelas keliru. Orang-orang yang memiliki pandangan tersebut tidak mempertimbangkan konteks pembicaraan dalam kedua ayat itu.
Hal senada juga diungkapkan Prof. Mahmud Al-Mashri melalui buku Haakadza Yablugh Al-Hubb Bainahuma. Sebenarnya Allah SWT menggambarkan tipu daya setan itu lemah jika dibandingkan dengan tipu daya Allah.
Adapun ungkapan yang digambarkan oleh saksi dalam kisah Nabi Yusuf AS bahwa tipu daya wanita itu besar, jika dibandingkan dengan tipu daya Yusuf AS. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk membandingkan keduanya dalam konteks ini.
Tipu daya seorang wanita memang dahsyat tapi tidak bisa dikaitkan atau bahkan disandingkan dengan tipu daya setan. Sebab keduanya memiliki konteks dan kasus yang berbeda.
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi