Tata Cara Sholat Istisqo Lengkap: Tujuan, Niat, dan Dalilnya

Tata Cara Sholat Istisqo Lengkap: Tujuan, Niat, dan Dalilnya

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 29 Jul 2024 20:50 WIB
Muslim Friday mass prayer in Turkey
Ilustrasi sholat istisqo (Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo)
Jakarta -

Mengalami kesulitan akibat kekeringan? Mungkin sudah saatnya kembali kepada fitrah sebagai manusia yang bergantung pada Sang Pencipta. Salah satu bentuk permohonan kepada Allah SWT dalam hal ini adalah melalui sholat Istisqo.

Sholat Istisqo adalah ibadah sunnah yang dilakukan secara berjamaah untuk memohon agar hujan turun. Lantas, apa saja syarat dan tata cara pelaksanaannya?

Tujuan Sholat Istisqo

Dalam bukunya yang berjudul Muslimah Career, Mia Siti Aminah menjelaskan bahwa sholat Istisqo adalah sholat sunnah yang dilakukan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istisqo secara harfiah berarti meminta air. Dengan melaksanakan sholat Istisqo, seseorang berdoa kepada Allah SWT agar hujan segera turun ketika terjadi kekeringan atau saat musim kemarau yang berkepanjangan.

Niat Sholat Istisqo

Dalam melakukan ibadah, hal pertama yang penting untuk dilakukan adalah untuk memiliki niat tulus untuk beribadah hanya kepada Allah SWT. Dikutip dari buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i karya Syaikh Alauddin Za'tari, berikut adalah niat sholat Istisqo:

ADVERTISEMENT

اُصَلِّ سُنَّتَ الأِسْتِسْقَاءِرَكْعَتَيْنِ اِمَامًا/مأَمُوْمًالِلّٰهِ تَعَالٰى

Arab latin: Usholli sunnatal Istisqaa'i rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi Ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Istisqo sebanyak dua rakaat, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."

Tata Cara dan Doa Sholat Istisqo

Dalam melaksanakan sholat Istisqo, tentu ada sejumlah tata cara yang perlu diketahui oleh setiap muslim yang ingin melakukannya. Mengacu sumber sebelumnya, berikut adalah tata cara sholat Istisqo:

1. Mengucapkan niat melaksanakan sholat Istisqo

2. Pada rakaat pertama, lakukan takbir sebanyak tujuh kali. Setelah itu, bacalah doa iftitah, surah Al-Fatihah, dan surah Al-A'la.

3. Pada rakaat kedua, lakukan takbir sebanyak lima kali, kemudian bacalah surah Al-Fatihah dan surah Al-Gasyiyah.

4. Setelah selesai sholat, imam berkhutbah dua kali. Khutbah pertama dimulai dengan mengucapkan istighfar sebanyak sembilan kali, dengan bacaan:

Astaghfirullah al-'azhim alladzi la ilaha illa huwal-hayyul-qayyum wa atubu ilaihi

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus makhluk Nya, dan aku bertobat kepada-Nya."

5. Selama khutbah, dianjurkan untuk sering mengucapkan istighfar dan membaca surah Nuh ayat 10-12. Berikut bacaannya:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ ١١ وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ ١٢

Arab latin: fa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā. yursilis-samā`a 'alaikum midrārā. wa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wayaj'al lakum jannātiw wayaj'allakum an-hara

Artinya: "Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."

6. Dalam khutbah kedua, imam mengucapkan istighfar tujuh kali dan menghadap ke kiblat. Ia juga dianjurkan untuk membalikkan kain selendangnya dari sisi kanan ke sisi kiri, dan dari sisi kiri ke sisi kanan. Juga membalikkan selendang yang bawah menuju ke atas.

7. Dalam khutbah kedua, imam berdoa dengan suara pelan, dan jamaah mengikutinya. Berikut doanya:

اَللّهُمَّ أَنْتَ أَمَرْتَنَا بِدُعَائِكَ، وَوَعَدْتَنَا إِجَابَتَكَ، وَقَدْ دَعَوْنَاكَ كَمَا أَمَرْتَنَا، فَأَجِبْنَا كَمَا وَعَدْتَنَا ، اَللّهُمَّ امْنُنْ عَلَيْنَا بِمَغْفِرَةِ مَا قَارَفْنَا، وَإِجَابَتِكَ فِيْ سُقْيَانَا، وَسَعَةِ رِزْقِنَا

Arab latin: Allahumma anta amratan bidu'aika wawa'adtana ijaabataka waqad da'awnaaka kamaa amartanaa fa ajabnaa kamaa wa'adtanaa, Allahumma amnun alaynaa bimaghfirati maqaarafnaa wa ijaabatika fi suqyaana wa sa'ati rizqina.

Artinya: "Ya Allah, Engkau memerintahkan kami untuk berdoa kepada-Mu, dan menjanjikan kepada kami kalau Engkau akan mengabulkannya. Sesungguhnya kami telah berdoa kepada-Mu sebagaimana yang Engkau perintahkan. Kabulkanlah doa kami, sebagaimana yang Engkau janjikan. Ya Allah, karuniakan kepada kami ampunan atas apa yang telah kami langgar, perkenan-Mu menurunkan hujan kepada kami, dan kelapangan rezeki kami."

Dalil Sholat Istisqo

Mengutip dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib Lc MA, dalil mengenai sholat Istisqo terdapat dalam surah Nuh ayat 10-12. Berikut bunyi ayat tersebut,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ ١١ وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ ١٢

Artinya: "Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."

Selain firman Allah dalam Al-Quran, terdapat juga hadits yang menjadi dasar pelaksanaan sholat Istisqa untuk memohon hujan. Dari Abbad bin Tamim dari pamannya,

"Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW pernah keluar bersama orang-orang untuk minta hujan. Lalu beliau shalat istisqa 2 rakaat dengan mengeraskan bacaan. Beliau merubah posisi selendangnya, dan mengangkat kedua tangannya untuk berdoa dengan menghadap kiblat." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud & Tirmidzi)




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads