Niat sholat Dhuha 2 rakaat diucapkan atau dilafalkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Muslim perlu mengamalkan niat sholat Dhuha sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Abu Sakhi dalam buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah menjelaskan sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena sholat ini mempunyai banyak keutamaan. Waktu pelaksanaan sholat Dhuha adalah ketika matahari naik, sekitar pukul 07.000 hingga 15 menit sebelum masuk waktu sholat Zuhur.
Selain itu, sholat Dhuha boleh dilakukan sebanyak 2, 4, 6, 8, atau 12 rakaat. Bila lebih dari 2 rakaat maka setiap 2 rakaat mesti diakhiri dengan salam, lalu dilanjutkan kembali untuk 2 rakaat berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip buku Sholat Dhuha Jalan Langit Hidup Kaya dan Berkah karya Muhammad Makhdlori terdapat sebuah riwayat yang menunjukkan besarnya keutamaan sholat Dhuha hingga Rasulullah SAW berwasiat.
"Kekasihku Muhammad SAW telah berwasiat kepadaku tentang tiga hal, yang sejak itu aku tidak pernah meninggalkannya. Pertama, hendaklah aku tidur sebelum mengerjakan sholat witir; kedua, hendaknya aku tidak meninggalkan dua rakaat sholat sunnah Dhuha, karena sesungguhnya sholat Dhuha adalah sholatnya 'awwabin. Sholatnya orang-orang yang bertaubat kepada Allah serta meninggalkan maksiat, ketiga, hendaklah aku berpuasa tiga hari dalam tiap-tiap bulan." (HR Tirmidzi dan Nasa'i dari Abi Hurairah)
Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat Sendiri
أُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallii sunnatadh dhuhaa rak'ataini lilla- ahi ta'aala
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta'ala."
Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat Sendiri
Mengutip buku Dahsyatnya Tahajud, Subuh, & Dhuha Keberkahan Bangun Pagi oleh Adnan Tarsyah yang menyebutkan langkah-langkah untuk menunaikan sholat Dhuha dari awal hingga salam yaitu:
1. Niat sholat Dhuha di dalam hati berbarengan dengan takbiratul ihram. Bacaan takbiratul ihram:
اللَّهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar
Artinya: "Allah Mahabesar."
2. Membaca doa Iftitah
Ada beberapa versi doa iftitah yang bisa dibaca. Pertama, doa iftitah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA.
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ"
Allahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqatsawbul abyadlu minaddanasi. Allahummaghsil khathaayaaya bil maai watstsalji walbaradi.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan dan dosa sebagaimana Engkau menjauhkan timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari kesalahan dan dosa sebagaimana telah Engkau bersihkan baju putih dari kotoran. Ya Allah, segala kesalahanku dengan air, salju, dan embun sebersih-bersihnya." (HR Bukhari dan Muslim)
Kedua, doa iftitah yang diriwayatkan oleh Ali RA.
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ"
Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Artinya: "Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah. Maha Suci Allah pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku (hatiku) kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim."
3. Membaca Surah Al Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn ar-raḥmānir-raḥīm māliki yaumid-dīn iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."
4. Membaca satu surah di dalam Al-Qur'an (afdalnya rakaat pertama membaca surah Asy Syam dan rakaat kedua surah Al Lail)
5. Rukuk dan membaca tasbih tiga kali
سُبْحَانَ رَبِّي العظيم، سُبْحَانَ رَبِّي العَظِيمِ، سُبْحَانَ رَبِّي العَظِيمِ
Subhana rabbiyal-'adzīmi, Subhana rabbiyal-'adzīmi, Subhana rabbiyal-'adzimi.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku yang Mahaagung, Maha Suci Tuhanku yang Mahaagung, Maha Suci Tuhanku yang Mahaagung."
6. Iktidal dan membaca bacaannya
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَه
Sami'allâhu liman hamidahu.
Artinya: "Allah telah mendengar siapa yang memuji-Nya."
7. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhâna rabbiyal-a'lâ wa bihamdihi
Artinya: "Mahasuci dan Maha Terpuji bagi Tuhanku yang Mahaagung."
8. Duduk di antara dua sujud dan membaca bacaannya
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَاهْدِنِي
Rabbighfir li, warhamni, wajburni, warfa'ni, wahdinî
Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, berikanlah aku kekuatan, angkatlah derajatku, dan tunjukkanlah jalan terbaik padaku."
9. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
10. Setelah menyelesaikan rakaat pertama, melakukan rakaat kedua dengan cara yang sama seperti rakaat pertama, kemudian lakukan tasyahud akhir dan ucapkan salam dua kali setelah selesai.
Dikutip dari buku Tata Cara Shalat Lengkap yang Dicintai Allah dan Rasulullah karya Yoli Hemdi, berikut bacaan tasyahud awal.
لتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaaamu'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rosuulullah. Allahumma sholli 'alaa Muhammad.
Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, kebahagiaan, kebaikan adalah untuk Allah. Salam atasmu wahai nabi dan rahmat Allah serta keberkahan-Nya. Salam atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya Tuhan kami, limpahkanlah salawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."
Adapun bacaan tasyahud akhir sebagai berikut,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ.كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
Allaahumma shalli 'ala Muhammad wa ali Muhammad, kamaa shallaita 'ala Ibrahiim wa ali Ibrahiim, wa baarik 'ala Muhammad wa ali Muhammad, kamaa baarakta 'ala Ibrahim wa ali Ibrahim, innaka hamiidum majiid.
11. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti contoh di atas.
Doa setelah Sholat Dhuha
اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa- uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quw watuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmatta 'ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaanafil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu'assaran fayas sirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba'iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita 'ibaadakash shalihiin.
Artinya: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."
Keutamaan Sholat Dhuha
Dikutip dari buku Berkah Shalat Dhuha karya M Khalilurrahman Al-Mahfani, amalan sholat Dhuha dijanjikan rezeki tercukupi oleh Allah SWT bagi yang rutin mengamalkannya. Rasulullah SAW dalam hadits Qudsi mengatakan Allah SWT berfirman,
"Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi)
Selain itu, Zezen Zainal Alim dalam buku The Ultimate Power of Sholat Dhuha menganjurkan untuk senantiasa membaca doa-doa yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah ketika selesai melaksanakan sholat wajib maupun sholat sunnah seperti sholat Dhuha. Doa tersebut hendaknya berisi permohonan ampunan kepada Allah SWT.
Dari Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW telah sholat dhuha kemudian beliau bersabda (dengan doa): 'Ya Allah, ampunilah aku dan maafkanlah aku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Pengampun.' Beliau mengucapkan doa tersebut sampai seratus kali." (HR An-Nasa'i dalam Al-Kubra, Juz VI, h, 32).
Demikianlah penjelasan mengenai niat sholat Dhuha yang berisi tata cara dan doa setelah sholat Dhuha. Semoga bermanfaat.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza