Kiamat adalah hari yang pasti terjadi sebagaimana dijanjikan dalam Al-Qur'an. Meski demikian, tidak ada yang tahu kapan datangnya waktu tersebut. Mengapa waktu datangnya hari kiamat dirahasiakan oleh Allah SWT?
Hari kiamat merupakan sesuatu yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Hari kiamat bahkan termasuk dalam rukun iman, tepatnya rukun iman yang kelima. Kerahasiaan hari kiamat dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Taha ayat 15. Allah SWT berfirman,
اÙÙÙÙ Ø§ÙØ³ÙÙØ§Ø¹Ùة٠اٰتÙÙÙØ©Ù اÙÙÙØ§Ø¯Ù Ø§ÙØ®ÙÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙØªÙØ¬ÙØ²Ù°Ù ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ³ÙÛ¢ ØšÙÙ ÙØ§ ØªÙØ³ÙعٰÙ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya hari Kiamat itu (pasti) akan datang. Aku hampir (benar-benar) menyembunyikannya. (Kedatangannya itu dimaksudkan) agar setiap jiwa dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan."
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, ayat ini mengandung keniscayaan kiamat sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT, "Sungguh, hari kiamat itu akan datang tanpa ada keraguan sedikit pun tentangnya, namun Aku merahasiakan waktu kedatangannya. Karena itu, siapkanlah dirimu untuk menghadapinya. Hari kiamat itu merupakan suatu keniscayaan agar setiap orang yang mukalaf dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan dalam kehidupannya di dunia ini."
Dinukil dari buku Setapak Akhir Zaman karya Thoriq Aziz Jayana, kerahasiaan hari kiamat dipertegas kembali pada surah An-Najm ayat 58, Luqman ayat 34, Al-A'raf ayat 187, dan Al-An'am ayat 59.
Mengapa Waktu Datangnya Hari Kiamat Dirahasiakan?
Masih dari buku Setapak Akhir Zaman, terdapat beberapa hikmah atau alasan dari kerahasiaan hari kiamat.
Pertama, yaitu agar manusia tidak menunda-nunda dalam melakukan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan. Dengan dirahasiakannya hari kiamat dan kematian, manusia menjadi senantiasa berwaspada dan mawas diri akan apa yang telah ia perbuat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surah Taha ayat 15, bahwa manusia akan mendapat balasan sesuai usahanya kelak di hari kiamat.
Berikutnya, waktu datangnya hari kiamat dirahasiakan karena untuk mencegah terjadinya huru-hara dalam kehidupan yang membuat manusia tidak tenang. Hal ini dapat menyebabkan tidak adanya keseimbangan hidup antara tersungkur beribadah dan mencari nafkah.
Dijelaskan dalam Al-Yawm al-Akhir fi al-Qur'an al-Azhim wa al-Sunnah al-Muthahharah karya Abdu Muhsin al-Muthairi yang diterjemahkan Zaenal Arifin, dapat dibayangkan apabila waktu kiamat sudah jelas, manusia akan meninggalkan ketaatan dan ibadah. Saat kiamat tinggal satu atau dua hari lagi, mereka baru beriman dan bertobat lalu beribadah segiat mungkin, bahkan meninggalkan kegiatan mencari nafkah. Kehidupan di muka bumi ini akan hancur karena tidak satu pun manusia merasa aman.
Terakhir, kerahasiaan hari kiamat membuat manusia berserah diri kepada Allah SWT atas takdir yang Dia tetapkan. Bagaimanapun, takdir dan ketetapan Allah SWT adalah yang terbaik.
Tanda Terjadinya Hari Kiamat
Dikutip dari kitab Asyrath As-Sa'ah Al-Alamat Al-Kubra karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy yang diterjemahkan Badruddin dkk, kendati tidak dapat dipastikan tanggalnya, terdapat beberapa hal yang menandai jatuhnya hari kiamat. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW bahwa terdapat sepuluh tanda besar hari kiamat yang terjadi setelah munculnya tanda-tanda kecil dan tanda-tanda sedang.
Diriwayatkan dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari RA, suatu hari Rasulullah SAW melihat para sahabat tengah mengingat-ingat. Ia pun bertanya kepada mereka, "Apa yang sedang kalian ingat-ingat?"
Para sahabat menjawab, "Kami mengingat-ingat hari kiamat."
Rasulullah pun bersabda, "Hari itu tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda, yaitu asap, Dajjal, Ad-Dabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana (satu gerhana di timur, satu gerhana di barat, dan satu gerhana di Jazirah Arab), yang terakhir adalah suatu api yang keluar dari Yaman yang menghalau orang-orang ke Padang Mahsyar." (HR Muslim)
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina