Umat Islam telah memasuki Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah. Ada banyak peristiwa yang terjadi pada bulan ini, salah satunya turunnya perintah pembangunan Ka'bah.
Turunnya perintah membangun Ka'bah pada bulan Dzulhijjah dijelaskan dalam buku Memburu Syurga di Bulan Istimewa karya Miftah Fauzi. Adapun dalam kitab-kitab tarikh, dijelaskan setelah selesai membangun Ka'bah, Malaikat Jibril turun menemui Nabi Ibrahim AS untuk berhaji. Peristiwa itu terjadi pada 8 Dzulhijjah.
Ka'bah disebut dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 96. Allah SWT berfirman,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩΨͺΩ ΩΩΩΨΆΩΨΉΩ ΩΩΩΩΩΩΨ§Ψ³Ω ΩΩΩΩΩΨ°ΩΩΩ Ψ¨ΩΨ¨ΩΩΩΩΨ©Ω Ω ΩΨ¨Ω°Ψ±ΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΨ―ΩΩ ΩΩΩΩΩΨΉΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΫ
Artinya: "Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam."
Kisah Pembangunan Ka'bah oleh Nabi Ibrahim di Bulan Dzulhijjah
Diceritakan dalam Tarikh Ka'bah karya Ali Husni al-Kharbuthli yang diterjemahkan Fuad Ibn Rusyd, Nabi Ibrahim AS membangun Ka'bah bersama putranya, Nabi Ismail AS. Kala itu, Nabi Ismail AS berusia 30 tahun.
Kisah pembangunan Ka'bah diriwayatkan oleh ath-Thabari yang diriwayatkan dari Sa'id bin Zubair dari Ibn Abbas. Ia berkata,
"Ketika Nabi Ibrahim AS datang, ia mendapati Nabi Ismail AS tengah membetulkan panahnya di sebelah sumur zamzam. Nabi Ibrahim AS berkata,
'Wahai Ismail, sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkanku untuk membangun sebuah rumah untuk-Nya.'
'Maka laksanakanlah perintah Tuhanmu,' jawab Nabi Ismail AS.
'Namun, Allah memerintahkan agar engkau membantuku.'
'Kalau begitu aku akan membantumu,' jawab Nabi Ismail AS.
Maka, Nabi Ibrahim AS membangun Ka'bah sedangkan Nabi Ismail AS mencari bebatuan untuknya. Setelah selesai, keduanya berdoa sebagai berikut,
'Ya Tuhan kami, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'" (HR Ath-Thabari)
Allah SWT pun memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyeru kepada seluruh manusia agar menunaikan ibadah haji. Hal ini diceritakan pada Al-Qur'an surah Al-Hajj ayat 27.
ΩΩΨ§ΩΨ°ΩΩΩΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ψ³Ω Ψ¨ΩΨ§ΩΩΨΩΨ¬ΩΩ ΩΩΨ£ΩΨͺΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ¬ΩΨ§ΩΩΨ§ ΩΩΩΨΉΩΩΩ°Ω ΩΩΩΩΩ ΨΆΩΨ§Ω ΩΨ±Ω ΩΩΩΨ£ΩΨͺΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΨ¬ΩΩ ΨΉΩΩ ΩΩΩΩ
Artinya: "(Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh."
Ath-Thabari juga meriwayatkan dari Ibnu Ishak mengenai cara Nabi Ibrahim AS menemukan lokasi Ka'bah, yakni dengan dibimbing oleh malaikat Jibril. Ibnu Ishak berkata,
"Mujahid dan ulama yang lain berkata bahwa setelah Allah menampakkan pada Nabi Ibrahim AS lokasi Baitullah dan tanda-tanda Tanah Haram, ia pergi dan malaikat Jibril mengikutinya. Ketika masuk ke sebuah desa Nabi Ibrahim AS bertanya,
'Di tanah inikah engkau diperintah untuk memberitahuku, wahai Jibril?'
'Teruslah berjalan,' jawab Jibril.
Nabi Ibrahim AS pun tiba di Makkah yang ketika itu tanahnya masih tandus dan dihuni kaum 'Amaliq yang tinggal di luar Makkah. Adapun Ka'bah masih berupa tanah tinggi yang berwarna merah.
Nabi Ibrahim AS bertanya pada Jibril, 'Apakah aku diperintahkan untuk membangun Ka'bah di sini?'
'Ya,' jawab Jibril." (HR Ath-Thabari)
Haji Nabi Ibrahim AS dan Malaikat Jibril di Bulan Dzulhijjah
Kisah ini diceritakan Rasulullah SAW dalam haditsnya. Rasulullah SAW bersabda,
"Jibril menemui Nabi Ibrahim AS pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah), lalu pergi bersamanya ke Mina. Di sana, mereka melaksanakan salat Zuhur, Asar, Magrib, Isya di akhir malam dan Subuh.
Kemudian, Jibril membawa Nabi Ibrahim AS ke Arafah dan menurunkannya di bawah pohon Arak, tempat yang sering digunakan orang-orang beristirahat. Di sana, Jibril menjamak salat Zuhur dan Asar, kemudian wukuf hingga tiba waktu Magrib yang paling awal.
Setelah itu, mereka meninggalkan Arafah menuju Masy'aril Haram dan menjamak salat Magrib dan Isya. Selanjutnya, mereka diam sampai tiba waktu fajar yang paling awal dan segera salat fajar.
Kemudian, mereka diam lagi hingga waktu fajar yang paling akhir. Lalu, mereka bertolak ke Mina dan melempar jumrah. Selanjutnya, menyembelih hewan kurban dan terakhir melakukan tawaf ifadah di Baitullah." (HR Ath-Thabari)
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis