Islam hadir dengan konsep iman kepada qada dan qadar sebagai panduan untuk menjalani kehidupan dengan penuh makna. Qada dan qadar adalah rukun iman yang keenam.
Memahami hakikat iman kepada qada dan qadar membuka gerbang ketenangan jiwa dan ketangguhan diri. Dengan keyakinan ini, manusia terhindar dari sifat sombong dan putus asa.
Iman kepada Qada dan Qadar
Dijelaskan dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kemenag RI, secara bahasa qada berarti hukum, keputusan, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan, mewujudkan, atau menjadikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara istilah, yang dimaksud qada adalah ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu sejak zaman azali, yaitu zaman sebelum segala sesuatu tercipta.
Sementara itu, qadar secara bahasa berarti kepastian, ukuran, kekuasaan, kemampuan, peraturan, perwujudan kehendak. Secara istilah, qadar adalah perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah SWT terhadap semua makhluk-Nya dalam ukuran dan betuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.
Hubungan antara qada dan qadar merupakan hubungan yang tidak bisa dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Hal ini karena qada diibaratkan sebagai rencana, sedangkan qadar diibaratkan sebagai perwujudan atau kenyataan yang terjadi.
Seruan Beriman kepada Qada dan Qadar
Dikutip dari buku Pintar Muslim dan Muslimah karya Rina Ufatul Hasanah, beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang harus diyakini oleh umat Islam.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hadid ayat 22-23,
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ٢٢ لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ ٢٣
Artinya: "Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah. (Yang demikian itu kami tetapkan) agar kamu tidak bersedih terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."
Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar
Kembali mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kemenag RI, seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan memperoleh banyak hikmah dan manfaat, seperti:
- Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Melatih diri senantiasa ikhlas, rida, lapang dada, dan berjiwa besar dalam menerima segala sesuatu yang berhubungan dan qada dan qadar Allah
- Melatih diri untuk senantiasa berusaha dan bekerja keras secara maksimal
- Melatih diri memiliki etos kerja yang tinggi
- Melatih diri senantiasa berdoa untuk menggapai suatu tujuan
- Melatih diri senantiasa bersyukur ketika mendapat nikmat dari Allah
- Melatih diri senantiasa bersabar ketika terkena musibah atau Melatih diri senantiasa menjauhkan dari sifat sombong
- Melatih diri senantiasa bersikap husnuzan atau berprasangka baik kepada Allah
- Melatih diri senantiasa optimis
- Melatih diri senantiasa memiliki jiwa qanaah
- Melatih diri senantiasa memiliki jiwa yang tenang
- Melatih diri senantiasa bertawakal kepada Allah setelah berikhtiar dengan maksimal dan berdoa
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi