Amalan Bulan Rajab Tanggal 1-10: Salat, Puasa hingga Zikir yang Dianjurkan

Amalan Bulan Rajab Tanggal 1-10: Salat, Puasa hingga Zikir yang Dianjurkan

Salsa Dila Fitria Oktavianti - detikHikmah
Sabtu, 20 Des 2025 13:00 WIB
Amalan Bulan Rajab Tanggal 1-10: Salat, Puasa hingga Zikir yang Dianjurkan
Ilustrasi amalan bulan rajab. Foto: iStockphoto
Jakarta -

Amalan bulan Rajab sering menjadi perhatian umat Islam karena Rajab termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat At Taubah ayat 36:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Latin: Inna 'iddatasy-syuhūri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa minhā arba'atun ḥurum(un), żālikad-dīnul-qayyim(u), falā taẓlimū fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatan kamā yuqātilūnakum kāffah(tan), wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn(a).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan) (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa. (At-Taubah: 36)

Berdasarkan ayat tersebut, bulan Rajab memiliki kedudukan istimewa dalam Islam karena termasuk salah satu dari bulan-bulan haram yang dimuliakan oleh Allah Swt. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk lebih menjaga diri dari perbuatan dosa serta memperbanyak amal ibadah dan ketaatan selama bulan ini.

ADVERTISEMENT

Amalan yang Dapat Dilakukan pada Tanggal 1-10 Rajab

Amalan bulan Rajab tanggal 1 sampai 10 dapat diisi dengan berbagai ibadah yang bersifat umum namun bernilai besar di sisi Allah SWT. Dengan memperbanyak amal saleh dan menjaga diri dari maksiat sejak awal Rajab, seorang Muslim diharapkan mampu mempersiapkan diri secara spiritual untuk menyambut bulan-bulan mulia berikutnya.

Berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan saat bulan Rajab:

1. Salat Sunnah Malam 1 Rajab

Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah pada awal malam 1 Rajab sebagai bentuk penyambutan terhadap keutamaannya. Salat sunnah tersebut dikerjakan sebanyak 10 rakaat dengan 5 kali salam, di mana setiap dua rakaat ditutup dengan satu salam.

Amalan sunnah ini disebutkan memiliki keutamaan berupa perlindungan dari berbagai musibah di dunia serta azab di akhirat. Keutamaan tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Barang siapa salat sunnah di malam bulan Rajab sesudah salat Magrib, setiap rakaat setelah al-Fatihah membaca surat al-Ikhlas, maka ia dan keluarga serta orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya akan dipelihara dari malapetaka dunia dan siksa akhirat."

Adapun bacaan niat salat sunnah malam 1 Rajab adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةً لِشَهْرِ رَجَبَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallii sunnatan lisyahri rajaba rak'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat untuk salat sunnah Rajab dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"

2. Bertaubat

Dijelaskan dalam buku Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT? tulisan Alexander Zulkarnaen, salah satu amalan bulan Rajab yang sangat dianjurkan adalah bertaubat kepada Allah SWT.

Bulan Rajab sering disebut sebagai "syahrullah" atau bulannya Allah SWT sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Dailamiy, Rasulullah SAW menyebutkan, "Bulan Rajab adalah syahrullah (bulannya Allah), Sya'ban adalah syahri (bulanku) dan Ramadan adalah syahru ummati (bulan umatku)."

Sehingga para ulama mengisyaratkan bahwa bulan Rajab adalah waktu yang penuh keberkahan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, salah satunya dengan memperbanyak taubat dan istighfar. Taubat harus dilakukan tanpa menunda, sebagaimana perintah Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 133:

۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ

Latin: Wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍ(u), u'iddat lil-muttaqīn(a)

Artinya: Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa (Āli 'Imrān: 133)

3. Sedekah

Sedekah di bulan Rajab memiliki keutamaan pahala yang sangat besar sehingga menjadi salah satu amalan utama yang dianjurkan. Mengutip sumber sebelumnya, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang bersedekah di bulan Rajab, maka Allah menjauhkannya dari neraka seperti durasi anak burung gagak yang belum tumbuh bulunya hingga mati tua."

Dalam riwayat lain yang disampaikan oleh Salman al-Farisi, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka seakan-akan dia berpuasa seribu tahun dan memerdekakan seribu budak. Barangsiapa bersedekah pada bulan Rajab satu sedekah, maka seakan-akan dia bersedekah seribu dinar. Allah menuliskan seribu kebaikan untuk setiap bulu di badannya, mengangkat seribu derajat untuknya, menghapus seribu keburukannya. Lalu Allah menulis seribu haji, seribu umrah, serta seribu bangunan istana untuk setiap satu puasa dan satu sedekah yang dia lakukan."

4. Memperbanyak Istighfar

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan istighfar sebagai wujud memohon ampunan kepada Allah SWT. sepanjang bulan Rajab, termasuk pada malam 1 Rajab 1447 H/2025. Berikut lafaz istighfar yang dapat diamalkan:

اللهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ وَأَعُوْذُبِكَ مِن شَرِّمَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.

Latin: Allaahumma anta rabbi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'alaa 'ahdika wawa'dika mastatha'tu, wa a'uudzubika min syarri maa shana'tu wa abu-u laka binikmatika 'alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fa-innahuu laa yanghfirudz dzunuba illaa anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau yang menciptakannku. Aku adalah hamba-Mu dan aku dalam genggaman-Mu. Aku dalam perjanjian-Mu (beriman dan taat) kepada-Mu sekadar kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosaku. Karena itu, aku memohon ampunan-Mu, dan sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa seseorang, kecuali Engkau, ya Allah."

5. Memperbanyak Bacaan Tasbih

Memperbanyak bacaan tasbih menjadi salah satu amalan yang dianjurkan bagi kaum Muslimin di bulan Rajab, termasuk pada malam pertama Rajab. Amalan ini juga dianjurkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan untuk menjalankan puasa. Dengan membaca tasbih sebanyak 100 kali setiap hari, diharapkan tetap memperoleh pahala yang setara dengan orang yang berpuasa.

Bacaan tasbih yang dimaksud adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ الْأَعَزَّ الأَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ أَهْلُ.

Latin: Subhaana man laa yanbaghit tasbiihu illaa lahuu, subhaanal a'azzal akraam, subhaana man labisal 'izza wahuwa lahu ahlu.

Artinya: "Maha Suci Dzat yang hanya kepada-Nya tasbih dipanjatkan. Maha Suci Dzat Yang Perkasa lagi Mulia. Maha Suci Dzat yang menyandang keperkasaan, dan hanya Dia-lah yang memang pantas menyandangnya."

6. Membaca Zikir Tanggal 1-10 Rajab

Mengutip Majalah Aula edisi Januari 2025, dianjurkan memperbanyak zikir pada bulan Rajab. Berikut bacaan zikir untuk tanggal 1-10 Rajab yang dianjurkan:

سُبْحَانَ اللَّهِ الْحَيُّ الْقَيْمِ

Latin: Subhaanallaahil hayyul qayyuum.

Artinya: "Maha Suci Allah yang hidup kekal dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya."

Cara mengamalkan zikir tanggal 1-10 Rajab ini yakni dibaca sebanyak 100 kali.

7. Berpuasa di Hari Pertama Rajab

Berpuasa di bulan Rajab termasuk amalan yang sangat dianjurkan karena besarnya keutamaan pahala yang dijanjikan. Dalam buku Nasihat Langit Penenteram Jiwa karya Syaikh Ash-Shafuri disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, siapa saja yang berpuasa pada hari pertama bulan Rajab, maka api neraka Jahanam akan dijauhkan darinya sejauh jarak antara langit dan bumi.

Selain itu, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa orang yang melaksanakan puasa selama tiga hari di bulan Rajab sekaligus menghidupkan malamnya dengan ibadah akan memperoleh pahala yang setara dengan ibadah selama tiga ribu tahun.

Allah SWT juga menjanjikan ampunan atas tujuh puluh dosa besar setiap harinya serta mengabulkan berbagai hajat, baik di dunia maupun di akhirat. Di antara hajat tersebut adalah pertolongan saat sakaratul maut, di alam kubur, ketika catatan amal dibagikan, pada saat penimbangan amal, hingga saat melewati jembatan siratal mustaqim.

8. Puasa Senin Kamis saat Bulan Rajab

Dalam buku Harian Orang Islam: Agenda Syar'i Muslim/Muslimah Teladan Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, yang merujuk pada kitab Ihya' Ulumuddin, dijelaskan bahwa Imam Al-Ghazali menerangkan adanya keutamaan besar bagi orang yang menjalankan puasa disertai salat sunnah pada bulan Rajab. Amalan tersebut disebut memiliki nilai keutamaan khusus berdasarkan sejumlah riwayat yang bersumber dari Rasulullah SAW.

Adapun salah satu riwayat tersebut menyebutkan sabda Rasulullah SAW. sebagai berikut:

"Barang siapa berpuasa pada hari Kamis pertama pada bulan Rajab, kemudian pada malam Jum'at antara shalat Isya' dan sepertiga malam yang terakhir melakukan salat sunnah mutlak 12 rakaat (satu salam setiap dua rakaat), dan pada tiap-tiap rakaat membaca surat al-Faatihah 1 kali, membaca surat al-Qadar 3 kali, lalu membaca surat al-Ikhlas sebanyak 12 kali, kemudian setelah selesai salat membaca shalawat ini kepadaku sebanyak 70 kali, 'allaahumma Shalli 'alannabiyyil Ummiyyi Wa 'alaa Aalihi, kemudian sujud sambil membaca, 'subbuuhun Qudduusun Rabbul Malaa-ikatu Warruh', kemudian bangun dari sujud dan membaca, 'rabbighfir Warham Watajaawas Ammaa Ta'lamu, Fa-innaka Antal 'aziizul A'zham, lalu sujud lagi sambil membaca, 'Subbuuhun Qudduusun Rabbul Malaa-ikatu Warruh, setelah itu memohon kepada Allah SWT. agar hajat dikabulkan, maka insyaallah akan dikabulkan oleh-Nya."

9. Memberi Makan dari Hewan Sembelihan

Memberi makan kepada sesama menjadi salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Rajab. Bentuk amalan ini dapat diwujudkan melalui penyediaan makanan bagi orang lain, termasuk dengan menyembelih hewan yang dikenal sebagai 'athirah atau rajabiah lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda di Arafah, "Disunahkan bagi penghuni setiap rumah dalam setiap tahun untuk berkurban atau 'athirah (kambing yang disembelih pada bulan Rajab)." (Sunan Abu Dawud, An-Nasa'i, Ibnu Majah).

Orang-orang pernah berkata kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, sesungguhnya kami menyembelih di dalamnya (bulan Rajab) pada masa Jahiliah." Nabi saw. kemudian bersabda, "Sembelihlah karena Allah dalam bulan apa pun, dan berbuat baiklah karena Allah, serta berilah makanan."

Ath-Thahawi Abu Ja'far dalam kitab Syarh Musykil al-Atsar sebagaimana dikutip NU Online menyebutkan memberi makan dari hewan sembelihan ('athirah) telah menjadi kebiasaan masyarakat Arab sejak zaman jahiliah pada bulan Rajab tanggal 1 sampai 10. Hingga kemudian Rasulullah SAW menggantinya dengan syariat kurban pada hari raya Idul Adha.

Terkait 'athirah, mayoritas ulama mazhab Hanafi, Maliki dan Hanbali menyatakan bahwa hal ini tidak disunnahkan dalam syariat Islam. Sedangkan mazhab Imam Asy-Syafi'i berpendapat 'athirah yang diniatkan karena Allah hukumnya sunnah.

10. Berdoa

Berdoa menjadi salah satu amalan yang dianjurkan untuk diperbanyak di bulan Rajab, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam riwayat yang bersumber dari Anas bin Malik RA disebutkan bahwa ketika memasuki bulan Rajab, Rasulullah SAW memanjatkan doa, "Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan." (Abu Nu'aim, Al-Hilyah; Ad-Dailami, Musnad Al-Firdaus; Imam Nawawi, Al-Azkar).

Doa tersebut mengandung makna yang mendalam. Permohonan agar disampaikan ke bulan Ramadan menunjukkan harapan agar Allah SWT memberikan umur yang cukup, kesehatan, serta kesempatan untuk meraih keutamaan dan keberkahan bulan suci Ramadan.

Doa Malam 1 Rajab

Salah satu waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak doa adalah malam pertama bulan Rajab. Hal ini dijelaskan dalam kitab Kanz an-Najah dan Al-Gunyah, di mana Syekh Abdul Qadir al-Jailani menuturkan bahwa pada malam awal bulan Rajab disunnahkan untuk membaca doa. Berikut bacaan doa malam 1 Rajab:

إلهِي تَعَرَّضَ لَكَ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ الْمُتَعَرَّضُونَ، وَقَصَدَكَ الْقَاصِدُونَ وَأَمَّلَ فَضْلَكَ وَمَعْرُوفَكَ الطَّالِبُونَ وَلَكَ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ نَفَحَاتٌ وَجَوَائِزُ وَعَطَايَا وَمَوَاهِبُ تَمُنُّ بِهَا عَلَى مَنْ تَشَاءُ مِنْ عِبَادِكَ وَتَمْنَعُهَا مِمَّنْ لَمْ تَسْبِقُ لَهُ الْعِنَايَةُ مِنْكَ وَهَا أَنَا ذَا عَبْدُكَ الْفَقِيرُ إِلَيْكَ الْمُؤْمِلُ فَضْلَكَ وَمَعْرُوْنَكَ فَإِنْ كُنتَ يَا مَوْلايَ تَفَضَّلْتَ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ عَلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ وَجُدْتَ عَلَيْهِ بِعَائِدَةِ مِنْ عَطْفِكَ فَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَجُدْ عَلَيَّ بِطَوْلِكَ وَمَعْرُوفِكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Latin: Ilaahii ta'arradha laka fii haadihill lailatil muta'arridhuuna, wa qashadakal qaashiduuna, wa ammala fadhlaka, wa ma'ruufakath thaalibuuna, wa laka fii haadzihill lailati nafahaatun, wa jawaa-izu wa 'athaayaa, wa mawaa-hibu tamunnu bihaa 'alaa man tasyaa-u min 'ibaadika, wa tamna'uhaa mimman lam tasbiqu lahul 'inaayatu minka, wa haa-anaa dzaa 'abdukal faqiiru ilaikal mu-ammilu fadhlaka, wa ma'ruufaka fa-inkunta yaa maulaaya tafadh-dhalta fii haadihil lailati 'alaa ahadin min khalqika, wa judta 'alaihi bi'aa-idatin min 'athfika fashalli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa aalihi wa shahbihi wa jud'alayya bi thaulika wa ma'ruufika yaa rabbal 'aalamiin.

Artinya: "Ya Allah, pada malam ini orang-orang yang berharap telah menghadap kepada-Mu, orang-orang yang bersungguh-sungguh telah menuju kepada-Mu, dan para pencari mengharapkan karunia serta kebaikan-Mu. Pada malam ini Engkau memiliki hembusan rahmat, anugerah, pemberian, dan karunia yang Engkau limpahkan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki dari hamba-hamba-Mu, dan Engkau menahannya dari siapa yang belum Engkau tetapkan mendapat perhatian-Mu. Dan inilah aku, hamba-Mu yang fakir kepada-Mu, yang berharap akan karunia dan kebaikan-Mu. Maka jika Engkau, wahai Tuhanku, pada malam ini telah melimpahkan karunia kepada salah seorang dari makhluk-Mu dan menganugerahinya dengan kasih sayang-Mu, maka limpahkan pula shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya, serta anugerahkanlah kepadaku karunia dan kebaikan-Mu, wahai Tuhan seluruh alam."

Doa Harian saat Bulan Rajab

Selain doa malam 1 Rajab, terdapat doa yang dapat dibaca setiap hari di bulan Rajab. Berikut lafaz doanya:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّينَ وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَصْتَ بِهَا سَيْدَ الْمُرْسَلِينَ حِينَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِينَ أَن تَرْحَمَ قَلْبِي الْحَزِينِ وَتُجِيبَ دَعْوَتِي يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Latin: Alhamdulillaahi rabbil 'aalamin. Allaahumma shalli wasallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Allaahumma bimusyaahadati asraaril muhibbiina wabilkhalwatil latii khashashta bihaa sayyidal mursaliina hiina asraita bihi lailatas saabi'i wal 'isyrina an tarhama qalbiyal haziini wa tujiiba da'watii yaa akramal akramiin. Wa shallallaahu 'alaa sayyidina muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillaahi rabbil aalamiin.

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Ya Allah, dengan perantaraan penyaksian rahasia-rahasia orang-orang yang mencintai-Mu dan dengan khalwat yang secara khusus Engkau berikan kepada pemimpin para rasul ketika Engkau memperjalankannya pada malam tanggal dua puluh tujuh, aku memohon agar Engkau merahmati hatiku yang sedih dan mengabulkan doaku, wahai Dzat Yang Maha Mulia di atas segala yang mulia. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya, serta salam. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads