Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup yang berisi petunjuk dan kebenaran. Isinya tak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama manusia dan alam sekitar.
Namun, tak semua orang menerimanya. Allah SWT menceritakan dalam Al-Qur'an tentang orang-orang musyrik yang dengan teguh menolak kebenaran tersebut.
Bacaan Surah Yunus Ayat 40
Berikut ini adalah bacaan surah Yunus ayat 40 dalam tulisan Arab, latin, dan juga terjemahannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ω Ω ΩΩΩΩ ΩΩΩΨ€ΩΩ ΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ω Ω ΩΩΩΩ ΩΩΩΨ§ ΩΩΨ€ΩΩ ΩΩΩ Ψ¨ΩΩΩΫ ΩΩΨ±ΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨΉΩΩΩΩ Ω Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΨ³ΩΨ―ΩΩΩΩΩ
Arab Latin: Wa minhum-may-yu'minu bihi waminhum mal la yu'minu bih(i), warabbuka a'lamu bil-mufsidin(a).
Artinya: Di antara mereka ada orang yang beriman padanya (Al-Qur'an), dan di antara mereka ada (pula) orang yang tidak beriman padanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
Tafsir Surah Yunus Ayat 40
Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, pada ayat sebelumnya dijelaskan bahwa secara umum orang-orang musyrik menolak kebenaran Al-Qur'an. Bahkan menuduh Nabi Muhammad telah membuat-buat Al-Qur'an.
Selanjutnya, ayat ini menjelaskan bahwa di antara orang-orang musyrik ada yang beriman kepada Allah SWT. Namun mereka menyembunyikan keimanan mereka, hanya mengakui kebenaran Al-Qur'an dalam hati mereka, sementara secara terbuka menolaknya. Di sisi lain, ada pula yang tidak beriman kepada Allah SWT, menolak kebenaran Al-Qur'an baik secara luar maupun batin.
Namun Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan, yakni mengikuti kebatilan dan menolak kebenaran yang datang dari Tuhan Pemelihara Alam. Allah akan memberi balasan atas perbuatan mereka.
Menurut tafsir Tahlili, Allah SWT menjelaskan kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya bahwa keadaan orang musyrikin yang mendustakan ayat-ayat Al-Qur'an akan terbagi menjadi dua golongan.
Sebagian yang sungguh-sungguh mempercayai Al-Qur'an dengan keyakinan yang teguh, sedangkan sebagian lainnya tidak mempercayainya dan terus berada dalam kekafiran. Namun, mereka tidak akan segera dihukum di dunia seperti yang dialami oleh kaum sebelum Nabi Muhammad SAW.
Pada akhir ayat ini dijelaskan bahwa Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang menyebabkan kerusakan di bumi, karena mereka menyekutukan Allah, menganiaya diri mereka sendiri, dan menentang hukum Allah. Hal ini disebabkan karena fitrah mereka telah rusak. Mereka adalah orang-orang yang akan mengalami siksaan yang pedih.
Sementara menurut tafsir Ibnu Katsir, surah Yunus ayat 40 menjelaskan bahwa di antara mereka yang engkau diutus kepada mereka, hai Muhammad, ada orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an ini dan mengikutimu serta memperoleh manfaat dari risalah yang disampaikan olehmu.
Mereka bahkan meninggal dalam keadaan kafir dan akan dibangkitkan dalam keadaan kafir. Allah mengetahui siapa yang layak menerima hidayah, dan Dia memberikan hidayah kepada mereka.
Allah mengetahui siapa yang layak tersesat, lalu Dia mengizinkannya tersesat. Dia Maha Adil dan tidak pernah zalim, bahkan memberikan kepada setiap individu sesuai dengan apa yang pantas mereka terima. Allah Maha Suci, Maha Tinggi, dan Maha Agung; tidak ada Tuhan selain Dia.
Wallahu a'lam.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini