Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk menyayangi anak kecil sebagai bentuk penerapan kasih sayang dan akhlak mulia dalam Islam. Perintah ini ditegaskan melalui berbagai hadits sahih yang menunjukkan betapa besar perhatian beliau terhadap tumbuh kembang dan kebahagiaan anak-anak.
Dalil-dalil tersebut menjadi landasan kuat bagi setiap muslim untuk meneladani kelembutan dan kepedulian Rasulullah kepada anak kecil. Dengan memahami ajaran ini, orang tua dan masyarakat dapat lebih menyadari bahwa kasih sayang kepada anak merupakan bagian penting dari ibadah dan amanah yang harus dijaga.
Perintah Menyayangi Anak Kecil
Dijelaskan dalam buku Langkah Praktis Mendidik Anak Sesuai Tahapan Usia oleh Abdullah Ibnu Sa'd Al-Falih, Nabi Muhammad SAW menunjukkan perhatian yang sangat besar kepada anak-anak kecil, serta mengajarkan umatnya untuk menyayangi dan mencintai mereka. Beliau menegaskan hal tersebut melalui sabdanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
لَيْسَ مِنَّا؛ مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا
Artinya: "Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil." (HR Tirmidzi)
Hadits tersebut menjelaskan bahwa kasih sayang kepada anak-anak adalah bagian dari akhlak dan identitas seorang muslim. Rasulullah SAW menegaskan bahwa sikap keras atau acuh terhadap anak kecil bukanlah sifat yang pantas dimiliki oleh umatnya.
Dengan menunjukkan kasih sayang, orang dewasa membantu tumbuh kembang anak secara emosional, moral, dan spiritual. Hadits ini juga mengajarkan bahwa kelembutan kepada anak adalah bentuk ibadah dan wujud meneladani akhlak Nabi.
Dalam riwayat lainnya, terdapat kisah tentang Nabi yang begitu menyayangi anak-anak.
Sahabat Abu Hurairah RA mengisahkan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يُؤْتَى بِأَوَّلِ الثَّمَرِ، فَيَقُولُ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا، وَفِي ثِمَارِنَا، وَفِي مُدِّنَا، وَفِي صَاعِنَا؛ بَرَكَةً مَعَ بَرَكَةٍ»، ثُمَّ يُعْطِيهِ أَصْغَرَ مَنْ يَحْضُرُهُ مِنَ الوِلْدَانِ
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya diberi buah yang pertama kali keluar, maka beliau pun berdoa, '(yang artinya) Ya Allah, berkahilah Madinah kami, pada buah-buahan kami, pada Mudd kami, pada Sha' kami, dengan keberkahan yang melimpah.' Baru kemudian beliau memberikannya kepada anak yang paling kecil di antara anak yang hadir di situ." (HR Muslim)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menjadikan pemberian hadiah sebagai salah satu bentuk kasih sayang kepada anak-anak. Dengan memberikan buah pertama kepada anak yang paling kecil, beliau mengajarkan bahwa perhatian dan hadiah sederhana dapat membahagiakan dan menumbuhkan kedekatan dengan mereka.
Nabi juga suka sekali untuk mengusap anak kecil sebagai tanda bahwa beliau sayang kepada mereka.
Sahabat Abdullah bin Hisyam pernah diajak oleh ibunya, Zainab binti Humaid radhiyallahu 'anhuma, untuk bertemu dengan Rasulullah SAW. Saat itu, sang ibu berkata kepada beliau.
يَا رَسُولَ اللَّهِ بَايِعْهُ. فَقَالَ: «هُوَ صَغِيرٌ»، فَمَسَحَ رَأْسَهُ، وَدَعَا لَهُ
Artinya: "Wahai Rasulullah, tolong bai'atlah dia." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Dia masih kecil!" Maka, Nabi mengusap kepalanya dan mendoakannya. (HR Bukhari no. 7210)
Dalam Islam, anak-anak dipandang sebagai makhluk yang lahir dalam keadaan suci dan memiliki fitrah kebaikan. Mereka membutuhkan kasih sayang, perhatian, dan bimbingan agar fitrah tersebut tetap terjaga.
Ketika anak dibesarkan dengan kelembutan dan kepedulian, mereka akan berkembang menjadi pribadi yang sehat secara emosional dan moral. Pada akhirnya, kasih sayang itu membentuk mereka menjadi manusia dewasa yang berakhlak baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Wallahu a'lam.
(hnh/kri)












































Komentar Terbanyak
MUI: Nikah Siri Sah tapi Haram
Fatwa MUI: Bumi & Bangunan Hunian Tak Boleh Kena Pajak Berulang
Rapat Ulama PBNU Sepakat Gus Yahya Tak Mundur, Tetap Menjabat Ketum