Surah At Taubah Ayat 60 Terangkan 8 Golongan Penerima Zakat

Surah At Taubah Ayat 60 Terangkan 8 Golongan Penerima Zakat

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 03 Mei 2024 20:00 WIB
Ilustrasi zakat
Ilustrasi zakat (Foto: Getty Images/iStockphoto/Nazrul Azuwan Nordin)
Jakarta -

Surah At Taubah ayat 60 menerangkan tentang golongan penerima zakat. Seperti diketahui, zakat tidak dapat diberikan kepada sembarang orang.

At Taubah sendiri merupakan surah ke-9 dalam mushaf Al-Qur'an yang terdiri atas 129 ayat. Dalam kitab-kitab tafsir, nama At Taubah diartikan sebagai pengampunan. Kata At-Taubah dalam surah ini disebut berulang kali.

Bacaaan Surah At Taubah Ayat 60

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Innamaṣ-ṣadaqātu lil-fuqarā`i wal-masākīni wal-'āmilīna 'alaihā wal-mu`allafati qulụbuhum wa fir-riqābi wal-gārimīna wa fī sabīlillāhi wabnis-sabīl, farīḍatam minallāh, wallāhu 'alīmun ḥakīm

Artinya: "Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

ADVERTISEMENT

Tafsir Surah At Taubah Ayat 60

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag) RI, surah At Taubah ayat 60 menjelaskan tentang mustahik zakat atau golongan penerima zakat. Mereka ditetapkan berdasarkan urgensi masing-masing.

Golongan pertama adalah orang fakir yang memiliki harta dan mata pencaharian namun tidak mencukupi kebutuhannya. Meski demikian, orang fakir ini tidak meminta-minta sebagaimana dijelaskan oleh Imam Syafi'i.

Kedua, ada orang miskin. Mereka adalah orang yang memiliki harta atau mata pencaharian tetapi tidak mencukupi kebutuhannya sehingga meminta-minta dan merendahkan harga diri. Ketiga, orang-orang yang menjadi amil zakat yang ditugaskan untuk mengumpulkan, mengurus atau menyimpan harta zakat itu sendiri.

Keempat, golongan yang berhak menerima zakat dalam surah At Taubah ayat 60 adalah mereka yang berusaha bebas dari perbudakan. Orang-orang ini juga disebut sebagai hamba sahaya.

Keenam, orang yang berutang juga termasuk golongan yang berhak menerima zakat. Lalu di urutan ketujuh ada sabilillah, artinya mereka yang secara sukarela menjadi tentara melakukan jihad, membela agama Allah SWT.

Terakhir adalah Ibnu Sabil. Mereka adalah orang yang sedang musafir dan memerlukan pertolongan meskipun memiliki kekayaan di negerinya.

Senada dengan itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar juga menafsirkan hal serupa. Surah At Taubah ayat 60 berisi tentang mustahik atau golongan yang berhak mendapat pembagian zakat.

"Mustahik atau yang berhak mendapat pembagian zakat (sedekah) itu ada delapan jenis," tulisnya menafsirkan.

Begitu pula dengan Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya. Ia menafsirkan bahwa surah At Taubah ayat 60 menguraikan sejumlah golongan yang berhak menerima zakat.

"Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." bunyi tafsirnya pada surah At Taubah ayat 60.




(aeb/kri)

Hide Ads