Sering Dipakai Zikir, Tasbih Sudah Ada sebelum Islam Datang

Sering Dipakai Zikir, Tasbih Sudah Ada sebelum Islam Datang

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Sabtu, 04 Mei 2024 08:00 WIB
Makan atau sholat dulu?
Seorang muslim menggunakan tasbih untuk berzikir. Foto: iStock
Jakarta -

Manik-manik tasbih menjadi alat umat Islam untuk berzikir. Sejumlah penelitian mengungkap tasbih diketahui sudah ada jauh sebelum datangnya Islam, tapi dengan nama yang berbeda.

Menukil kitab Al-Qaul Al-Mubin karya Abdul Aziz bin Nashir al-Musainid yang diterjemahkan oleh Saefuddin Zuhri, penggunaan tasbih ketika berzikir tidak menjadi kebiasaan Rasulullah SAW dan para sahabat. Mereka biasa berzikir dengan bantuan jari-jari mereka, sebagaimana dijelaskan dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda,

"Hitunglah dengan jari-jemari, karena kelak mereka ditanya dan diminta berbicara." (HR Abu Dawud)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaitan dengan hukum tasbih, Syaikh Ibnu Taimiyah berkata, "Mengenai berzikir dengan manik-manik yang dirangkai dalam untaian atau sejenisnya, di antara ulama ada yang memakruhkannya dan ada yang tidak memakruhkannya. Jika digunakan dengan niat baik, tentu akan baik dan tidak makruh. Sedangkan jika digunakan tanpa adanya kepentingan atau hanya untuk pamer, maka perilaku ini bisa karena riya atau paling tidak menjadi lahan riya dan menyerupai orang yang berperilaku riya."

Sejarah Pembuatan Tasbih

Mengutip buku Koreksi Doa dan Zikir antara Sunnah dan Bid'ah karya Bakr bin Abdullah Abu Zaid, penelitian-penelitian menyatakan tasbih telah merambah semua agama samawi dan berbagai agama lain sejak kurun waktu prasejarah.

ADVERTISEMENT

Pada awalnya, tasbih merupakan salah satu sarana beribadah yang digunakan orang-orang Buddha, orang-orang kasta Brahmana di India, dan sebagainya. Dari mereka, tasbih menyebar sampai ke kalangan orang-orang Nasrani dan menjadi hal yang lazim dipakai pendeta. Lalu, dari India tasbih merambah ke Asia Barat.

Ketika Islam muncul, kaum muslim tidak mengenal penggunaan tasbih. Kaum muslim menghitung zikir dengan jari-jari atau benda seperti batu kerikil, biji buah kurma, benang yang telah diikat menjadi simpul, dan sebagainya. Di antara sahabat-sahabat Rasulullah SAW, Abu Hurairah, Sa'ad bin Abu Waqqash, Abu Shafiyah, dan Abu Sa'id biasa berzikir dengan batu kerikil.

Tasbih baru dikenal kaum muslim pada abad kedua Hijriah. Hal ini dikemukakan al-Allamah az-Zubaidi dalam kitabnya Tajj al-Arus. Ia berkata, "Guru kami mengatakan, 'Sesungguhnya tasbih sama sekali tidak ada dalam perbendaharaan bahasa, juga tidak dikenal oleh orang-orang Arab. Pada paruh kedua abad kedua Hijriah, tasbih baru muncul dan penggunaannya merambah di kalangan kaum muslim'."

Pada abad ketiga Hijriah, seorang tokoh sufi Abul Qasim bin al-Junaid bin Muhammad terlihat memegang tasbih. Ia lantas mendapat protes bahkan ada yang berani bertanya kepadanya, "Engkau ini orang mulia. Namun, mengapa tanganmu suka memegang tasbih?" Ia menjawab, "Ini adalah alat yang bisa mengantarkanku kepada Tuhanku. Jadi, aku tidak mau melepasnya."

Pembasahan mengenai penggunaan tasbih pun berkembang di kalangan muslim dari waktu ke waktu.

Perdagangan Manik-manik

Sejarah pembuatan tasbih juga dapat dikaitkan dengan perdagangan manik-manik. Menurut jurnal penelitian berjudul Beads of the Early Islamic Period karya Peter Francis, Jr., sejarah perdagangan manik-manik dapat ditarik ke periode klasik peradaban Islam, yakni abad ke-7 sampai 12 Masehi. Tiga tempat yang menjadi sorotan utama perdagangan manik-manik pada saat itu yakni Nishapur dan Siraf di Iran serta Fustat di Mesir. Meskipun bukan termasuk negara Islam, Mantai di Sri Lanka juga menjadi poros perdagangan.

Variasi bentuk dan bahan manik-manik yang diperdagangkan dapat menjadi cara untuk mengidentifikasi penggunaannya, salah satunya yaitu sebagai tasbih. Tasbih biasanya memiliki 33 atau 99 manik-manik dengan tulisan nama-nama Allah pada manik-manik tersebut. Bahan manik-manik yang bisa ditemukan pada tasbih seperti manik Imam dan akik bersegi dari Nishapur. Berdasarkan pengamatan pribadi penulis, terdapat pula tasbih yang berbahan seperti tasbih India.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads