Penderma yang 40 Tahun Sediakan Minum Gratis di Masjid Madinah Tutup Usia

Penderma yang 40 Tahun Sediakan Minum Gratis di Masjid Madinah Tutup Usia

Alvin Setiawan - detikHikmah
Jumat, 19 Apr 2024 18:30 WIB
Syekh Ismail Al Zaim, penderma yang menghabiskan 40 tahun hidupnya untuk menyediakan minum gratis di masjid-masjid Nabawi tutup usia.
Syekh Ismail Al Zaim atau Abu Al Sebaa saat menyajikan minum panas gratis. Foto: Media Sosial via GulfNews
Jakarta - Syekh Ismail Al Zaim, sosok dermawan yang menghabiskan hampir 40 tahun hidupnya untuk menyediakan minum gratis bagi pengunjung masjid-masjid di Madinah tutup usia. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi penduduk setempat dan jemaah haji yang merasakan kebaikannya.

Sosok yang dikenal dengan Abu Al Sebaa ini meninggal dunia pada usia 96 tahun. Kabar wafatnya diberitakan media-media yang berbasis di Arab Saudi dan sekitarnya.

"Orang yang paling dicintai dan ramah di Arab Saudi, Syekh Ismail Al Zaim, yang dikenal sebagai 'Abu Al Sebaa' telah meninggal dunia, meninggalkan warisan yang disayangi oleh penduduk setempat dan peziarah ke Madinah," lapor Gulf News, Rabu (17/4/2024).

Abu Al Sebaa merupakan sosok dermawan yang disayangi oleh penduduk Al-Madinah Al-Munawwarah. Selama hampir 40 tahun, ia mengabdikan hidupnya untuk menyediakan minuman panas dan makanan gratis kepada orang-orang yang mengunjungi tempat suci di Madinah, termasuk Masjid Nabawi.

Rutinitas sehari-harinya menyiapkan kopi, teh, susu, dan roti dalam jumlah besar. Tak hanya itu, ia juga membawa banyak kurma dan jahe lalu ia bagikan ke kiosnya di dekat Masjid Quba.

Setiap pagi, dia mengisi sekitar 44 wadah besar yang berisi minuman panas, kemudian memasukkannya ke gerobak dan membawanya ke tempat biasa. Ia biasa duduk di kursi plastik dekat Masjid Nabawi, di depannya terdapat meja berisi sepiring manisan dan kurma di samping teh dan kopi. Biasanya ia baru akan pulang menjelang sore hari.

Dalam wawancara dengan sejumlah media, Abu Al Sebaa mengatakan bahwa dia melakukan semua itu ikhlas karena Allah Ta'ala dan tidak menerima bayaran sepeser pun.

Komitmen dan kemurahan hati itulah yang membuat Abu Al Sebaa dikenal oleh banyak orang. Kisah yang menyentuh hati jutaan orang dari seluruh dunia yang mengunjungi masjid ini setiap tahunnya.

Dalam berbagai video yang dibagikan di media sosial, Abu Al Sebaa mendapatkan banyak pujian sebab sangat menghormati pengunjung dengan sikapnya ramah-tamahnya. Bahkan di usianya yang sudah lanjut, dengan jenggot putihnya, Abu Al-Sebaa masih selalu tersenyum hangat.

Sekilas Kisah Hidup Abu Al Seeba

Abu Al-Sebaa merupakan imigran yang berasal dari Kota Hama lalu menetap di Arab Saudi selama lebih dari 50 tahun, lapor Syria TV seperti dilansir Media Arab-Amerika, Watan News.

Kabar wafatnya sosok pria dermawan ini mengundang banyak komentar bela sungkawa dengan kata-kata baik di media sosial, khususnya Twitter atau kini dikenal X.

Salah satu pengguna, Mohammed Madour, menceritakan Al-Sebaa pernah lolos dari pembantaian di kampung halamannya.

"Dia bermigrasi dari kampung halamannya di Hama setelah Allah menyelamatkannya dari pembantaian pada tahun 1984, yang menargetkan orang-orang Hama dan dilakukan oleh ayah Assad dan saudaranya Rifaat, merenggut nyawa tujuh puluh ribu orang dalam waktu kurang dari seminggu. Dia kemudian menetap di kota Rasulullah SAW sampai kematiannya hari ini," kenangnya.

Pengguna lain, Adham Haj Ahmed turut mengenang, "Abu Sebaa Al-Hamawi adalah penduduk Al-Madinah Al-Munawwarah, mengabdikan hidupnya untuk melayani pengunjungnya dalam lindungan Allah SWT. Semoga Allah merahmatinya dan memberinya peringkat surga yang tertinggi."

Ada pengguna yang menulis komentar tentang keramah-tamahan Abu Al Sebaa, "Ketika saya berada di Al-Madinah Al-Munawwarah, saya selalu mampir ke tempat Abu Al-Sebaa untuk minum teh dan kopi gratis. Ia selalu tertawa dan bercanda dengan pelanggan, menjadikannya pengalaman yang menyenangkan dan nyaman. Semoga Allah mengampuni Haji Ismail Al-Za'im dan memberinya surga."




(kri/kri)

Hide Ads