Umat Islam begitu antusias terhadap sepertiga malam terakhir bulan Ramadan. Semangat mereka curahkan dengan intensitas ibadah, meningkatkan ibadah salat, membaca Al-Qur'an, hingga iktikaf di masjid.
Semua itu ditujukan untuk mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar. Lalu seperti apa ciri orang yang mendapatkan malam lailatul qadar itu?
Seperti hadits di bawah ini yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ، مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: Aisyah berkata, "Saya pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika saya mendapati malam lailatul qadar, apa yang harus saya ucapkan pada malam tersebut?' Beliau menjawab, 'Hendaklah kamu membaca doa, 'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai ampunan, maka ampunilah segala kesalahanku)." (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i & Ibnu Majah).
Ciri-Ciri Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Berikut ini beberapa ciri orang yang mendapatkan malam lailatul qadar yang dilansir dari CNN Indonesia:
1. Perubahan Sikap
Dari buku M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman Yang patut Anda Ketahui karya M Quraish Shihab disebutkan, seseorang yang mendapatkan malam lebih baik dari 1000 bulan merasa damai hingga terbit fajar, sehingga hatinya selalu merasa tentraman yang merubah hatinya dari keragu-raguan menjadi sebuah keyakinan.
Khianat menjadi amanah, riya menjadi ikhlas, lemah menjadi teguh, sombong menjadi tahu diri.
2. Niat Bersungguh-Sungguh
Dari buku Perjalanan Menuju Fitri ditulis oleh Agung Syuhada dijelaskan malam lailatul qadar cuman bisa diperoleh bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah SWT, sambil menjaga tauhid, menjauhi syirik, dan ikhlas dalam beramal.
Dalam tafsir Al-Maraghi makna lailatul qadar lebih baik dari 1000 bulan, karena malam itu bersinar cahaya petunjuk, malam pembukaan syariat untuk manusia terbaik, menunjukan Islam agama paling terakhir dari agama-agama baik sebelumnya.
3. Hati Tenang, Dada Plong, dan Tidak Jenuh
Serta beberapa ciri mendapatkan malam lailatul qadar hanya bisa dirasakan bagi yang betul-betul serius memaksimalkan keberadaan malam Ramadan, dari buku Bunga Rampai Bincang Syariah ditulis oleh Mohammad Hafid, Lc., M.H.
· Hati menjadi lebih tenang dibanding malam-malam lainnya
· Dada terasa plong dan lapang seolah-olah tidak ada beban yang melebihi malam-malam sebelumnya
· Orang yang terbiasa menghidupkan malam Ramadan, tidak akan merasa jenuh dan gelisah, bahkan menjadi nyaman dan tenggelam dalam beribadah.
Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar
Dilansir dari buku Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab Untuk Berdoa.: Menguak Misteri ditulis oleh Nurhasanah Namin S.Ag disebutkan ciri-ciri malam lailatul qadar:
· Kuatnya sinar cahaya di malam Lailatul Qadar, hanya bisa dirasakan apabila seseorang dilokasi yang jauh dari sinar cahaya buatan seperti lampu dan sejenisnya.
· Thuma'ninah seorang mukmin merasa hatinya tenang dan lapang. Orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar akan merasa ketenangan dan ketentraman di malam Lailatul Qadar lebih banyak dari malam-malam sebelumnya.
· Angin bertiup tenang, angin tidak akan bertiup kencang, hingga udara terasa sejuk
· Seseorang bermimpi mengenai malam Lailatul Qadar seperti mimpinya para sahabat Nabi Muhammad SAW
· Kenikmatan yang lebih dari malam-malam sebelumnya bagi orang yang shalat
Amalan Sunnah Malam Lailatul Qadar
Dilansir dari buku Bunga Rampai Bincang Syariah karya Mohammad Hafid, Lc., M.H disebutkan beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan malam lailatul qadar.
Bersumber dari pendapat Al-Habib Mohammad bin Alawi Al-Idruss berikut ini amalan sunnah yang bisa diterapkan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan:
· Meluruskan niat dan nekat supaya mendapatkan malam Lailatul Qadar
· Sunnah tampil dengan pakaian terbaik, mulai dari mandi, memakai pakaian terbaik, sampai wewangian
· Jangan terlalu banyak makan ketika berbuka puasa, supaya tidak membuat datangnya rasa kantuk dan mengganggu ibadah malam Ramadan
· Banyak berdoa memohon ampunan dan keselamatan dunia akhirat
· Sunnah membangunkan sanak keluarga dari anak-anak hingga orang dewasa
· Menjaga shalat berjamaah, Maghrib, Isya, Tarawih, Witir, Subuh
· Memperbanyak membaca Al-Qur'an
· Memperbanyak menebar kebaikan khususnya shadaqah dan amalan shaleh lainnya
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana