Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa bagi umat Islam. Malam ini disebut dalam Al-Qur'an sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Dengan keutamaan yang luar biasa, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan doa di malam ini agar mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah SWT.
Namun, apa sebenarnya makna dari Lailatul Qadar? Kapan malam ini terjadi, dan bagaimana tanda-tandanya? Simak penjelasannya berikut ini, sebagaimana dilansir dari buku Fiqih Puasa, Lailatul Qadar dan Zakat Fitrah (2022) oleh Dr. Hairul Hudaya, M.Ag.
Pengertian Malam Lailatul Qadar
Secara bahasa, Lailatul Qadar berasal dari kata Lail yang berarti "malam" dan Qadar yang memiliki dua makna utama, yaitu "ketentuan" dan "kemuliaan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinamakan malam ketentuan karena pada malam ini Allah SWT menetapkan berbagai takdir untuk satu tahun ke depan. Berbagai keputusan terkait rezeki, ajal, serta kejadian-kejadian yang akan terjadi diserahkan kepada malaikat-malaikat yang bertugas, yaitu Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail.
Di sisi lain, malam ini juga disebut sebagai malam kemuliaan karena keutamaannya yang sangat besar. Allah SWT menurunkan Al-Qur'an pada malam ini, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Qadar ayat 1-5:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar."
![]() |
Selain dalam Surah Al-Qadar, Allah SWT juga menyebutkan dalam Surah Ad-Dukhan ayat 3 bahwa malam ini adalah malam yang diberkahi:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan."
Keistimewaan lain dari Lailatul Qadar adalah bahwa ibadah yang dilakukan di malam ini memiliki nilai lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan, atau sekitar 83 tahun 4 bulan.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW diceritakan tentang seorang pria dari Bani Israil yang berjuang di jalan Allah SWT selama seribu bulan tanpa henti. Rasulullah SAW kagum dengan kesungguhannya dan berharap agar umat Islam juga memiliki kesempatan mendapatkan pahala besar. Sebagai jawaban atas harapan tersebut, Allah SWT memberikan Lailatul Qadar.
Diriwayatkan pula bahwa ada seorang ahli ibadah yang menghabiskan seribu tahun hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Sebagai bentuk penghargaan bagi orang-orang yang taat, Allah SWT memberikan satu malam yang nilainya lebih utama daripada ibadah selama seumur hidup seseorang.
Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi?
Waktu pasti terjadinya Lailatul Qadar tidak pernah diungkapkan secara jelas dalam Al-Qur'an atau hadits karena Allah SWT merahasiakannya. Namun, ada beberapa pendapat dari para ulama yang memperkirakan waktu terjadinya malam ini.
Sebagian ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam ke-17 atau ke-19 Ramadan. Ada juga yang mengatakan bahwa malam ini jatuh pada pertengahan Ramadan.
Namun, pendapat yang paling umum diterima adalah bahwa Lailatul Qadar terjadi di sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjil, yaitu malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan.
Imam Syafi'i berpendapat bahwa Lailatul Qadar lebih mungkin terjadi pada malam ke-21 atau ke-23 Ramadan. Sementara itu, Imam Al-Ghazali dan beberapa ulama lainnya mengaitkan penentuan malam ini dengan hari pertama Ramadan.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar kemungkinan besar terjadi pada malam ke-27 Ramadan. Namun, waktu pastinya tetap dirahasiakan oleh Allah SWT. Hikmahnya adalah agar umat Islam lebih giat beribadah sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadan.
Dengan demikian, tidak ada umat yang hanya bergantung pada satu malam saja untuk memperoleh keberkahan, melainkan terus berusaha dalam mencari ridha Allah SWT.
![]() |
Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar
Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan malam Lailatul Qadar terjadi, terdapat beberapa tanda alam yang sering dikaitkan dengan kemunculannya. Berikut adalah ciri-ciri yang disebutkan oleh para ulama:
1. Malam terasa lebih tenang dan damai
Pada malam Lailatul Qadar, suasana malam terasa lebih hening dan penuh ketenangan. Tidak ada angin kencang, dan suhu udara terasa sejuk, tidak terlalu panas maupun terlalu dingin.
2. Tidak terdengar suara hewan-hewan liar
Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, suara gonggongan anjing atau burung gagak tidak terdengar.
3. Matahari terbit dalam keadaan redup (mendung)
Salah satu tanda yang paling sering disebutkan adalah bahwa matahari pada keesokan harinya akan terbit dalam keadaan redup dan tidak terlalu menyilaukan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya cahaya malaikat yang naik dan turun pada malam sebelumnya.
4. Hati terasa lebih khusyuk dalam beribadah
Orang yang menghidupkan malam ini dengan ibadah sering kali merasakan ketenangan dan kedamaian yang luar biasa dalam hati mereka.
Demikian ulasan mengenai pengertian, waktu hingga ciri turunnya malam Lailatul Qadar. Mengetahui tanda-tanda ini dapat membantu umat Islam untuk semakin semangat dalam mencari keberkahan malam Lailatul Qadar.
Namun, yang lebih penting adalah untuk terus memperbanyak ibadah sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadan agar tidak melewatkan malam yang penuh berkah ini. Semoga membantu!
(tya/tey)