Puasa di Polandia Lintasi 2 Musim, Waktunya Makin Panjang

Cerita Ramadan di Negeri Rantau

Puasa di Polandia Lintasi 2 Musim, Waktunya Makin Panjang

Nugraha Akbar Nurrochmat - detikHikmah
Jumat, 15 Mar 2024 18:30 WIB
Suasana Ramadan di Polandia, Maret 2024.
Ramadan di Polandia, Maret 2024. Foto: Dok Nugraha Akbar Nurrochmat
Warsaw -

Umat Islam di Polandia mengawali puasa Ramadan 1445 H pada 11 Maret 2024. Ada hal menarik dalam ibadah kali ini, mereka berpuasa di dua musim sehingga waktunya bertambah panjang pada musim kedua.

Keunikan puasa di negara tengah Eropa ini dibagikan Nugraha Akbar Nurrochmat, mahasiswa RI yang tengah menempuh pendidikan S3 di sana. Meski Polandia merupakan negara mayoritas Katolik, setidaknya ada sekitar 40.000 lebih muslim yang berasal dari Indonesia hingga negara-negara Timur Tengah.

Berikut ceritanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu Berpuasa yang Tidak Sama

Di Indonesia, biasanya kita berpuasa dengan waktu yang kurang lebih sama, yaitu 13 jam, mulai dari sekitar jam 4.43 pagi hingga jam 18.10 sore. Polandia merupakan wilayah subtropis yang memiliki 4 musim, sehingga waktu terbit dan tenggelamnya matahari sangat dipengaruhi oleh musim.

Saat ini sedang berlangsung musim semi, sehingga puasa dilakukan selama 13 jam, dari jam 4.20 pagi hingga jam 17.35 sore. Namun, sebentar lagi akan masuk ke musim panas, sehingga waktu magrib akan terus mundur hingga jam 19.25 malam, sehingga puasa akan mencapai lebih dari 15 jam nantinya.

ADVERTISEMENT

Polandia masih lebih cepat dibandingkan Greenland yang lama puasanya bisa mencapai hampir 18 jam.

Sulit Cari Takjil

Berbeda halnya dengan Indonesia, makanan berbuka puasa atau takjil sulit ditemukan di Polandia. Apalagi untuk mencari makanan yang halal dan cocok dengan lidah orang Indonesia.

Akhirnya, teman-teman dari Indonesia, terutama yang sudah berkeluarga, kebanyakan memasak sendiri untuk menyiapkan takjil dan hidangan untuk berbuka puasa. Bahan baku dibeli dari toko halal atau toko Asia. Saya dan istri biasanya memasak bersama untuk menyiapkan hidangan berbuka puasa dan sahur.

Mahasiswa RI S3 di Polandia, Nugraha Akbar Nurrochmat dan istri.Mahasiswa RI S3 di Polandia, Nugraha Akbar Nurrochmat dan istri. Foto: Dok Nugraha Akbar Nurrochmat

Buka Puasa Bersama di Masjid

Seperti halnya di Indonesia, buka puasa bersama juga sering dilakukan di Polandia. Beberapa masjid di Polandia menyiapkan takjil dan makanan gratis untuk berbuka puasa bersama. Namun, kebanyakan berupa makanan khas Turki seperti baklava dikarenakan mayoritas muslim di sini berasal dari Turki. Baklava merupakan makanan ringan khas Turki yang rasanya sangat manis.

Buka puasa bersama di masjid terasa begitu damai dan menyenangkan. Berbagai orang dari latar belakang yang berbeda saling menyapa dan makan bersama seakan seperti saudara sendiri.

Buka puasa dilanjutkan dengan salat berjamaah hingga Tarawih. Khutbah salat Tarawih disampaikan dengan tiga bahasa, Arab, Inggris, dan Polandia.

Ramadan Jadi Momen Menyambung Silaturahmi

Bulan Ramadan juga menjadi waktu bersilaturahmi dengan teman-teman warga negara Indonesia di Polandia lainnya. Ada beberapa kegiatan silaturahmi yang diadakan untuk warga Indonesia baik untuk pelajar maupun pekerja Indonesia di Polandia.

Resto Sambal, salah satu restoran Indonesia yang berada di Polandia, memberikan tiga porsi gratis bagi WNI setiap beberapa hari sekali pada bulan puasa ini. Selain itu, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), akan mengadakan buka bersama untuk seluruh WNI di Polandia yang berlokasi di kantor KBRI Warsaw.

Silaturahmi juga kerap dilakukan secara daring, seperti yang dilakukan oleh Nugraha dengan teman-teman dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang tersebar di seluruh penjuru negeri di Eropa.

Walaupun tidak bisa bertemu keluarga di Indonesia, namun berpuasa di Polandia tetap terasa khidmat dan menyenangkan. Di mana pun kita berada, semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan dengan sebaik-baiknya.

*) Nugraha Akbar Nurrochmat
Mahasiswa S3 Warsaw University of Life Sciences




(kri/lus)
Puasa di Tanah Rantau

Puasa di Tanah Rantau

17 konten
Nuansa Ramadan di negeri orang tentunya berbeda dengan suasana Ramadan di tanah air. Hal itu dilatarbelakangi banyak faktor terutama budaya lokal setempat.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads