Muhammad Ridho al-Thurisnai dalam Buka Puasa Bersama Rasulullah menjelaskan, bagi kalangan masyarakat Indonesia, doa buka puasa yang mungkin paling dikenal dan diajarkan secara turun temurun adalah lafal doa Allahumma laka shumtu. Tetapi ada doa berbuka puasa lain yaitu Dzahabazh zhama'u.
Doa dzahaba adalah salah satu doa buka puasa yang diajarkan Rasulullah SAW. Dengan membaca doa, umat Muslim tidak hanya mengucap rasa syukur tetapi juga dapat menutup puasa dengan berkah.
Doa Buka Puasa Dzahaba
Ilmu Tauhid Menurut Dr. Zakir Naik oleh Ramadhani, dkk menjelaskan, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW mengajarkan kepada sahabatnya untuk membaca doa ini saat berbuka puasa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Bacaan latin: Dzhahabazzama'u wabtallatil 'uruqu, watsabatal ajru in sha Allah.
Artinya: "Rasa haus telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala tetap teguh, jika Allah menghendaki."
Menukil buku 33 Pertanyaan Populer Seputar Puasa Ramadhan karya Ahmad Muhaisin Syairbain, doa buka puasa dzahaba dianjurkan saat seseorang berbuka puasa hanya meminum air putih. Hal ini dijelaskan dalam kitab Fath al-Muin,
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُولَ عَقَبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى
Artinya: "Disunnahkan bagi seseorang untuk mengucapkan setelah berbuka: 'Allahumma laka sumtu, wa 'ala rizqika aftartu, wa yazid (jika berbuka dengan air): Dzhahabazzama'u wabtallatil 'uruqu, watsabatal ajru in sha Allahu ta'ala."
Adab Berbuka Puasa sesuai Sunnah
Merujuk buku Fiqih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, Rasulullah SAW menyebutkan beberapa sunnah berbuka puasa. Berikut penjelasan apa saja yang dilakukan Rasulullah saat berbuka puasa:
1. Menyegerakan Buka Puasa
Pertama, Rasulullah SAW menganjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa apabila matahari sudah terbenam. Ini dicatat dan disyariatkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa'ad yang menyatakan:
لا يَزَالُ النَّاسُ بِغَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: "Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Darami, Malik, Baihaqi, Ahmad & Tirmidzi)
2. Membaca Basmalah
Membaca basmalah sebelum makan adalah sunnah yang selalu Rasulullah SAW kerjakan sebagai pengingat kepada pencipta-Nya. Diriwayatkan Umar bin Abi Salamah, ia menuturkan, "Dahulu aku pernah berada di rumah Rasulullah SAW dan tanganku berkeliaran di atas nampan makanan, maka beliau berkata kepadaku,
'Wahai anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dengan mengambil yang terdekat darimu." (HR Bukhari & Muslim)
3. Membaca Doa Berbuka Puasa
Sebelum menyantap hidangan berbuka, alangkah baiknya jika membaca doa khusus. Rasulullah SAW dalam sabdanya mengatakan bahwa doanya orang berpuasa hingga waktu berbukanya adalah doa yang mustajab.
Beliau SAW menuturkan, "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang terdzalimi." (HR Ibnu Majah, Ahmad & Tirmidzi)
4. Memakan Kurma dan Meminum Air
Saat waktu berbuka, Rasulullah SAW lebih dahulu memakan buah kurma dalam jumlah ganjil. Jika tidak ada kurma, Rasulullah SAW berbuka dengan air. Dalam riwayat Anas bin Malik, beliau berkata,
"Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa kurma yang masih basah sebelum salat (Magrib). Jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan meminum air." (HR Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi & Hakim)
5. Mendirikan Salat Magrib, Lalu Menyantap Hidangan Berbuka
Kemudian, Nabi Muhammad SAW menunaikan salat Magrib dan setelah itu beliau makan hidangan besar. Namun, jika makanan utama telah tersedia sebelum sholat, berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya sebagai berikut:
"Jika makanan malam telah disediakan, makanlah makanan itu sebelum kamu melaksanakan salat Magrib dan janganlah tergesa-gesa dalam menyantapnya." (HR Bukhari, Muslim & Ahmad)
Wallahu a'lam.
(hnh/rah)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana