- Doa Buka Puasa 'Dzahaba': Arab, Latin, dan Artinya
- Kapan Doa Buka Puasa 'Dzahaba' Dibaca?
- Doa Buka Puasa Ramadhan Lainnya 1. Doa Buka Puasa 'Allahumma Laka Shumtu' 2. Doa Syukur atas Nikmat Puasa dan Berbuka 3. Doa Buka Puasa Riwayat Ibnu Majah
- Adab Berbuka sesuai Sunnah Rasulullah SAW 1. Menyegerakan Berbuka 2. Berbuka Secukupnya 3. Dilarang Berlomba-lomba Mengisi Perut
Umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa saat berbuka puasa, sebagai ungkapan syukur atas yang diberikan oleh Allah SWT. Terdapat beberapa versi doa buka puasa, salah satunya yakni yang bacaan awalnya "dzahaba".
Ustaz Adi Hidayat melalui kanal YouTube resminya menjelaskan doa berbuka puasa "dzahaba" ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam hadits nomor 2357. Hadis tersebut disepakati shahih karena tidak memiliki persoalan dari segi sanad atau susunan periwayat sampai ke Nabi Muhammad SAW.
Lantas bagaimana bacaan lengkap doa buka puasa "dzahaba" ini? Nah, bagi detikers yang hendak mengamalkan doa ini, berikut ini bacaan lengkapnya dengan tulisan Arab, Latin, serta terjemahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa Buka Puasa 'Dzahaba': Arab, Latin, dan Artinya
Mengutip buku "Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-doa Harian" oleh Muhammad asy-Syafrowi, berikut doa puasa yang dibaca Rasulullah SAW ketika waktu berbuka puasa sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Umar RA:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى
Arab Latin: Dzahaba azh-zhaama'u wabtallati al-'uruqu, wa tsabata al-ajru in syaa Allah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, telah basah urat-urat, dan telah pasti ganjaran, dengan kehendak Allah Ta'ala." (HR Abu Dawud, Daruquthni, Halim, dan Nasa'i)
Kapan Doa Buka Puasa 'Dzahaba' Dibaca?
Disadur dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI Sulawesi Barat (Sulbar), waktu membaca doa berbuka puasa ditentukan dari aspek makna doanya. Misalnya, pada doa buka puasa riwayat Ibnu Umar yang menggunakan kata lampau yaitu kata 'telah' dalam bacaan doanya.
Berdasarkan makna doa tersebut, maka doa buka puasa hendaknya dibaca setelah membatalkan puasa. Wahba Zuhaili dalam Fiqh al-Islam wa Aditullah, juga memiliki pandangan yang sama yakni salah satu sunnah puasa adalah berdoa setelah berbuka sebagaimana disebutkan berikut ini:
الدعاء عقب الفطر
Artinya: Berdoa setelah berbuka
Meskipun demikian, kebiasaan membaca doa buka puasa sebelum berbuka tetap diperbolehkan. Hanya saja waktu yang diutamakan untuk membacanya yaitu setelah berbuka sebagai Kamal al-Sunnah (kesempurnaan sunnah).
Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat dalam video "Tentang Doa Berbuka Puasa (Part 1)" menuturkan jika terdapat dua pendapat mengenai waktu membaca doa buka puasa. Di antara dua pendapat tersebut adalah sebelum berbuka puasa dan setelah berbuka puasa.
Namun, dia menyimpulkan untuk tidak mempermasalahkan waktu membaca doa buka puasa tersebut. Hal terpenting, katanya, umat muslim mengamalkan sunnah berbuka puasa ini dengan berdoa.
"Jangan lupa yang terpenting, doa (buka puasa) ini adalah baru pengantar, karena riwayat lain menyebutkan perbanyak doa saat berbuka," ujar Ustaz Adi Hidayat yang dikutip detikSulsel, Minggu (9/3/2025).
"Di hadits lain disebutkan, 'dua kegembiraan bagi orang puasa, pertama saat dia berbuka karena salah satunya doanya langsung diterima oleh Allah SWT, yang kedua ketika dia datang di hari kiamat, Allah berikan pahala puasa yang melimpah baginya'," lanjutnya.
Doa Buka Puasa Ramadhan Lainnya
1. Doa Buka Puasa 'Allahumma Laka Shumtu'
Ada pula bacaan doa buka puasa lainnya yang populer dibacakan di masyarakat umum. Doa tersebut yaitu 'allahumma laka shumtu'.
Ustaz Adi Hidayat dalam video "Tentang Do'a Berbuka Puasa (Part 2)" menjelaskan bahwa status hadits tersebut dhaif secara sanadnya, bukan matan atau isi haditsnya. Sehingga tetap dapat diamalkan karena tidak bertentangan dengan nilai dalam Al-Qur'an, keterangan di hadits shahih, dan juga hukum umum lainnya.
Berikut bacaan doa buka puasanya sebagaimana dikutip dari buku "Panduan Muslim Sehari-hari" oleh Dr KH M Hamdan Rasyid MA dan ustaz Saiful Hadi El-Sutha:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ ، وَبِكَ أَمَنْتُ ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu, wa 'alaa rizqika afthartu, birah-matika yaa arhamar raahimiin.
Artinya: "Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rejeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Pemurah."
2. Doa Syukur atas Nikmat Puasa dan Berbuka
Berikut ini bacaan doa buka puasa lainnya yang dapat diamalkan sebagaimana dinukil dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim Lc:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab Latin: Alhamdulillahilladzi a'ananii fa shumtu, wa razaqoni fa afthortu.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah membantuku (dengan izin-Nya) hingga aku bisa berpuasa, dan memberiku rezeki hingga aku bisa berbuka."
3. Doa Buka Puasa Riwayat Ibnu Majah
Dikutip dari buku Doa Zikir Sepanjang Tahun karya H Hamdan Hamedan MA, berikut bacaan doa buka puasa yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
Arab Latin: Allaahumma innii as-aluka bi-rahmatikal latii wasi'at kulla syai- in an taghfira lii.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuniku." (HR. Ibnu Majah no. 1.753)
Adab Berbuka sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Terdapat sejumlah adab yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW ketika berbuka puasa. Adab-adab ini sebaiknya diikuti oleh seluruh umat muslim agar ibadah puasa dan berbuka menjadi lebih berkah.
Adapun adab berbuka sesuai sunnah Rasulullah SAW seperti dinukil dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim Lc adalah sebagai berikut:
1. Menyegerakan Berbuka
Ketika tiba waktu berbuka, umat muslim dianjurkan untuk menyegerakannya. Hal ini dikarenakan Islam tidak menyukai orang-orang yang mempersulit diri, termasuk dalam berpuasa.
Apabila seseorang melambat-lambatkan berbuka, maka dia telah berbuat congkak atas kasih sayang yang Allah SWT berikan kepadanya. Berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim, kondisi seseorang selalu dalam kebaikan jika menyegerakan berbuka puasa.
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: "(Kondisi) manusia selalu dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan iftar (berbuka puasa)." (HR. Bukhari Muslim)
2. Berbuka Secukupnya
Saat waktu berbuka tiba, umat muslim sebaiknya menyediakan dan memakan sajian secukupnya. Sebab, waktu berbuka bukanlah ajang untuk melampiaskan nafsu.
Hal ini sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Saat berbuka, Rasulullah hanya menyediakan beberapa butir kurma dan air secukupnya.
Sebagaimana diterangkan dalam hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi berikut ini:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلَّى عَلَى رُطْبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتُ فَتُمَيْرَاتٌ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتُ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Artinya: "Rasulullah berbuka sebelum melaksanakan Shalat dengan beberapa buah kurma (Rutab), apabila tidak ada maka dengan beberapa biji kurma kering (Tamar) dan apabila tidak ada maka dengan air." (HR. Ahmad, Abu Daud, dan At-Tirmidzi)
3. Dilarang Berlomba-lomba Mengisi Perut
Adab selanjutnya yakni umat muslim dilarang berlomba-lomba mengisi perutnya dengan berbagai makanan. Pasalnya, jika terlalu kenyang, seseorang akan menjadi malas untuk beramal dan lebih memilih untuk bersantai-santai.
Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan berbuka dengan kurma dan air saja. Seperti sabdanya bahwa:
إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَابِرًا فَلْيُفْطِرُ عَلَى التَّمْرِ فَإِنْ لَمْ يَجِدُ التَّمْرَ فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورُ
Artinya: "Apabila seseorang di antara kalian berpuasa maka berbukalah dengan kurma, jika tidak ada maka dengan air karena air itu suci" (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, dan An-Nasa'i)
Demikianlah ulasan lengkap terkait doa buka puasa 'dzahaba'. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(alk/alk)